Populix Dapat Pendanaan Seri B Sebesar Rp72 Miliar, Lebarkan Sayap ke Pasar Lain

Rahmat Jiwandono
Jumat 18 April 2025, 16:42 WIB
Populix.

Populix.

Techverse.asia - Populix, perusahaan startup riset berbasis teknologi asal Indonesia, belum lama ini sukses mengumpulkan pendanaan seri B sebesar US$4,3 juta atau sekitar Rp72 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh MSW V Asia Fund X, dengan partisipasi dari investor sebelumnya yakni Acrew Capital, Altos Ventures, dan Intudo Ventures.

Co-founder dan Chief Executive Officer (CEO) Populix Timothy Astandu berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh para investor guna berinvestasi dengan Populix, bahkan di iklim saat ini.

Dengan pendanaan tersebut, Populix akan memperkuat fundamental bisnisnya dengan mengembangkan layanan serta memanfaatkan teknologi agar bisa berinovasi di masa mendatang. "Selain itu, kami juga berharap bisa melebarkan sayap ke kawasan Asia Tenggara, seiring dengan tingginya kebutuhan dari klien kami saat ini," ujar Timothy.

Baca Juga: Survei Populix: 84 Persen Netizen RI Pernah Terpapar Judi Online Lewat Medsos

Ia mengatakan, usai mendapat pendanaan seri A pada 2022 lalu, Populix terus berusaha memperluas akses masyarakat terhadap riset. Kemudian pada 2023, Populix meluncurkan layanan Policy and Society Research untuk membantu organisasi dan pemerintah dalam menganalisis sentimen publik, tren ekonomi sosial, dan dampak kebijakan.

Dari segi teknologi, Populix telah mengembangkan fitur NeXa, asisten riset yang bertenaga kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang bisa membantu memandu pemakai dalam melaksanakan riset, mulai dari merancang dan membuat kuesioner, mengakses kumpulan responden sesuai target, dan menarik kesimpulan.

Lewat pendanaan seri B tersebut, startup ini berkomitmen untuk terus mengembangkan dan melatih model kecerdasan buatan guna mengautomasi proses riset supaya lebih cepat dan dapat diandalkan.

Baca Juga: Eratani Umumkan Pendanaan Seri A Senilai Rp105 Miliar

Sementara itu, Populix pun telah membangun synthetic respondents, persona pengumpulan data yang disebut lebih cepat. Kedua pengembangan itu juga diprioritaskan agar para pemain industri dan para pembuat kebijakan dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk pelaksanaan riset-riset mereka.

Menurut Populix, putaran pendaan seri B tersebut adalah suatu pencapaian. Sebab, kondisi iklim investasi saat ini yang sedang buruk akibat tech winter beberapa tahun ke belakang, dan anjloknya harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru-baru ini.

Sepanjang tahun lalu, laporan data Vantage besutan DealStreetAsia mencatat bahwa total pendanaan startup yang masuk di Indonesia mengalami penurunan sampai 34 persen year-on-year (YoY), dan nilai investasi yang anjlok sebesar 66 persen atau setara dengan Rp7,3 triliun.

Baca Juga: Hukumonline Raih Pendanaan Seri B dari MDIF

Penurunan itu bahkan menjadi yang paling dalam untuk wilayah Asia Tenggara, sehingga pendanaan yang didapat oleh Populix ini adalah sebuah wujud pengukuhan posisinya di tengah iklim investasi yang kondisinya sedang tak menentu.

Founder and General Partner of MSW Ventures Jeffrey Seah menambahkan, dalam satu dekade terakhir, pemahaman tentang riset pasar secara perlahan bergeser. Dari sekadar analisis kumpulan sampel data primer menjadi real-time intelligence sensing, yang dengan canggih menganalisa kumpulan respons audiens secara menyeluruh. 

"Perubahan ini didorong oleh tiga faktor utama," katanya.

Hal itu dimulai dari persepsi privasi yang tergentrifikasi setelah dua dekade dieksploitasi oleh sosial media. Kemudian hadirnya referensi diri berbasis suku dan komunitas, yang akhirnya meniadakan perlunya parameter sampel penelitian bertingkat.

Baca Juga: Survei Populix: TikTok Shop Jadi Social Commerce Terpopuler di Indonesia

"Terakhir adalah kehadiran AI dan munculnya audiens sintetis yang diadopsi dari model 5XFAANGs custom audience promulgations," paparnya.

Hasilnya, bisnis dan organisasi kini lebih memprioritaskan pengambilan keputusan yang terinformasi, baik ketika akan memasuki maupun saat berada di dalam pasar dan populasi diaspora Asia Pasifik.

Kecepatan, ketepatan, dan kejelasan tujuan menjadi tuntutan dalam penelitian pasar hingga pengambilan keputusan. Kemudian akibat siklus retaliasi pasar yang semakin pendek, responsivitas terhadap pergeseran pasar juga menjadi keunggulan kompetitif yang harus dipertahankan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)