ECOVISEA: Kalkulator Gas Rumah Kaca Berbasis Web

Uli Febriarni
Rabu 07 Februari 2024, 14:42 WIB
website ECOVISEA, kalkulator gas rumah kaca berbasis web gratis (Sumber: East Ventures)

website ECOVISEA, kalkulator gas rumah kaca berbasis web gratis (Sumber: East Ventures)

East Ventures dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), meluncurkan Emission Calculator & Visualization Southeast Asia (Kalkulator Emisi & Visualisasi Asia Tenggara) atau ECOVISEA.

Berkolaborasi dengan WRI Indonesia sebagai knowledge partner, ECOVISEA adalah kalkulator emisi gas rumah kaca (GRK) global berbasis web.

"Dapat digunakan secara gratis oleh perusahaan untuk menghitung dan mengukur dampak lingkungannya," ungkap East Ventures, dalam keterangan yang dikutip Rabu (7/2/2024).

Inisiatif ECOVISEA ini merupakan salah satu langkah memajukan komitmen menuju target emisi nol bersih (net zero).

ECOVISEA merupakan platform yang esensial bagi perusahaan-perusahaan Indonesia, untuk mengukur dan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka.

Baca Juga: Bumble Punya Alat AI yang Blokir Akun Palsu dan Penipuan

Ketiga pihak ini meyakini, ECOVISEA akan memainkan peran penting dalam memungkinkan perusahaan-perusahaan nasional secara kolektif mencapai target pemerintah, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai Emisi Nol Bersih pada 2060.

dasbor ECOVISEA (sumber: East Ventures)

Cakupan Emisi Perusahaan yang Bisa Dihitung ECOVISEA

ECOVISEA dirancang untuk menghitung emisi yang dihasilkan perusahaan berdasarkan tiga scope atau cakupan, antara lain:

Scope 1: Emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikuasai perusahaan, seperti pembakaran stasioner, emisi fugitive, pembakaran bergerak, emisi proses, dan lainnya.

Scope 2: Emisi tidak langsung dari pembangkitan energi yang dibeli, seperti pembelian listrik, panas atau uap, dan lain-lain.

Scope 3: Semua emisi tidak langsung lainnya dari rantai nilai perusahaan, baik dari rantai nilai hulu maupun hilir.

Data faktor emisi yang digunakan pada ECOVISEA disediakan oleh Climatiq, mesin penghitung karbon, yang berstandar global dan mematuhi GHG Protocol dan ISO 14067.

Baca Juga: Youtube Dikabarkan akan Membawa Aplikasinya ke Apple Vision Pro

Baca Juga: Taylor Swift Rilis Album Baru Bertajuk The Tortured Poets Department

Baca Juga: Crocs Echo Storm Akhirnya Debut ke Indonesia

"Untuk versi saat ini, ECOVISEA dapat mendukung para perusahaan dalam menghitung Scope 1, Scope 2, dan beberapa bagian dari Scope 3. Versi lengkap akan diluncurkan pada paruh pertama 2024," lanjut ventura ini.

Bagaimana Cara Menggunakan ECOVISEA?

Untuk memulai menggunakan kalkulator gas rumah kaca ECOVISEA, perusahaan dapat mengunjungi ecovisea.com untuk melakukan pendaftaran akun.

Setelah perusahaan terverifikasi dan terdaftar, para pengguna akan diarahkan dengan petunjuk langkah demi langkah untuk mengunggah datanya ke dalam dasbor akun perusahaan.

Setelah data terisi, perusahaan akan mendapatkan hasil perhitungan atau laporan secara real-time, yang disajikan dalam format kumpulan data dan visualisasi. Laporan ini mencakup beberapa informasi penting, termasuk jumlah emisi dengan rincian data serta analisis tren waktu.

Selain itu, perusahaan dapat menyimpan draf dan memperbarui data di setiap tahap proses.

ECOVISEA Mengedepankan Privasi Data Perusahaan

ECOVISEA memprioritaskan kebijakan privasi data perusahaan yang diunggah ke dalam platform ini; hanya akan digunakan untuk menghitung emisi GRK perusahaan.

Platform ini akan menyimpan data yang diunggah pengguna secara sementara, untuk pembuatan dasbor sebagai hasil penghitungan emisi GRK perusahaan.

ECOVISEA juga terintegrasi dengan sistem privasi data, yang membatasi otoritas untuk mengakses, memasukkan, dan mengubah data perusahaan hanya pada akun yang terdaftar menggunakan domain email perusahaan.

Kenapa Perusahaan Harus Menghitung Emisi yang Dihasilkan?

Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara penghasil emisi terbesar dengan kontribusi ~1,48 GtCO2e (gigaton karbon dioksida ekuivalen) terhadap emisi GRK setiap tahunnya.

Oleh sebab itu, diperlukan upaya ekstra untuk memastikan kemajuan progresif dalam mencapai target Perjanjian Paris, yaitu membatasi kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celcius pada 2050.

Penghitungan emisi oleh perusahaan terkait dampak lingkungan yang mereka hasilkan, merupakan langkah krusial dan mendasar. Dengan melakukan hal tersebut, mereka dapat mengurangi dampak lingkungan atau membuat keputusan yang tepat untuk mencapai target keberlanjutan.

Meskipun penghitungan emisi GRK bersifat krusial, banyak perusahaan di Indonesia, mulai dari usaha besar, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga startup, belum menghitung jejak karbonnya. Hal ini pada umumnya disebabkan oleh kurangnya akses terhadap pengetahuan dan keahlian dalam menghitung emisi GRK.

Platform inovatif ECOVISEA, dihadirkan oleh East Ventures dan Kadin Indonesia, dengan bimbingan dari WRI Indonesia, untuk mengajak para pelaku bisnis di industri apa pun agar mengukur, mengelola, dan mengurangi emisi mereka secara akurat. Sehingga memfasilitasi transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Baca Juga: 5 Aplikasi Pihak Ketiga yang Berguna di Apple Vision Pro

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani, mengatakan bahwa inisiatif kalkulator ECOVISEA ini mencerminkan komitmen mereka, dalam membantu perusahaan-perusahaan nasional dalam transisi menuju Net Zero Company, melalui Kadin Net Zero Hub.

Partner East Ventures, Avina Sugiarto, menambahkan perihal keberlanjutan telah menjadi bagian dari DNA East Ventures sejak awal berdiri.

"Kami senang bisa memperkenalkan ECOVISEA, alat penghitung (kalkulator) gas rumah kaca berbasis web dan gratis, yang dirancang untuk bisnis dan UMKM di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara," tuturnya.

ECOVISEA, menurut Avina, menjadi bukti upaya kolaboratif dalam memanfaatkan teknologi digital, keahlian spesifik industri, dan wawasan lapangan.

Platform inovatif ini menyederhanakan proses perhitungan karbon yang sebelumnya dilakukan secara manual, sekaligus memberdayakan dunia usaha untuk mendapatkan visualisasi sumber emisi GRK mereka.

"Para pengguna pada akhirnya dapat mengidentifikasi strategi pengurangan emisi dengan lebih baik," lanjut dia.

Country Director WRI Indonesia, Nirarta Samadhi, mengaku pihaknya mempercayai demokratisasi pengetahuan tentang penghitungan emisi yang akurat dapat memberikan kontribusi yang signifikan, terhadap upaya dekarbonisasi industri di Indonesia.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menyederhanakan proses input data, guna membantu perusahaan mengatasi tantangan dalam memperkirakan emisi mereka secara tepat. Karena penyajian data dan prosedur entri data sering kali rumit.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno04 Mei 2024, 11:35 WIB

Vivo T3 5G Resmi Dipasarkan di India, Begini Spesifikasi Lengkapnya

Vivo T3 5G mengusung chipset MediaTek Dimensity 7200.
Vivo T3 5G dirilis di India. (Sumber: Vivo)
Techno04 Mei 2024, 11:16 WIB

Ini 4 Pembaruan Stiker Instagram dari Meta

Pembaruan yang dimaksud antara lain menyembunyikan stories sampai membuat stiker dari foto di Instagram.
Penambahan Music di fitur stiker Add Yours (Sumber: Meta)
Techno04 Mei 2024, 10:28 WIB

Meski Kita Memblokir Akun Tertentu, X Tetap Menampilkan Balasan Akun Tersebut di Kolom Komentar

Sebelumnya, pengguna dapat memblokir seseorang di X dan tetap membalas postingannya. Orang yang diblokir tidak akan dapat melihat balasan itu, atau mengetahui orang yang memblokirnya sedang berinteraksi dengan postingan mereka.
logo X (Sumber: X)
Techno03 Mei 2024, 21:19 WIB

Meski Toko Online Menjamur, Orang Indonesia Masih Lebih Suka Belanja Offline

Perasaan bahwa 'melihat langsung produk sebelum membelinya' adalah suatu keharusan.
Konsumen di Indonesia masih belum bisa berhenti belanja offline (Sumber: freepik)
Techno03 Mei 2024, 20:11 WIB

Pemblokiran Gim Online Masih Membutuhkan Kajian Mendalam

Keputusan pemerintah untuk memblokir sebuah gim online perlu mempertimbangkan ekosistem yang terdampak.
Orang tua diminta pantau rating gim anak (Sumber: freepik)
Automotive03 Mei 2024, 19:27 WIB

Hyundai Nexo yang Jadi Kendaraan PLN, Dipamerkan di PEVS 2024

Hyundai Nexo bisa menempuh jarak tempuh maksimal hingga 611 Km dengan emisi hanya berupa air.
Mobil hidrogen PLN sedang berada di Hydrogen Refueling Station (HRS) (Sumber: Kementerian ESDM)
Automotive03 Mei 2024, 18:18 WIB

KYMCO Hadirkan Motor Listrik dengan Baterai Swap, Didukung 40 Titik Stasiun Swap

Agility EV memiliki motor penggerak berdaya maksimal 2.0 KW atau setara 2,6 tenaga kuda, dan kapasitas baterai mampu berakselerasi hingga 50 Km/jam.
KYMCO iONEX (Sumber: KYMCO)
Techno03 Mei 2024, 17:31 WIB

Spotify Diam-diam Menyumbikan Fitur Lirik ke Langganan Berbayar

Untuk saat ini pengguna Spotify di Indonesia masih bisa melihat lirik lagu yang diputar di aplikasi.
Spotify.
Techno03 Mei 2024, 17:29 WIB

Dukung Transformasi Digital dan Kesetaraan Gender, Perempuan Didorong Melek Teknologi AI

Pemerintah menilai perempuan memiliki keunggulan dalam hal kemampuan mengembangan kecerdasan buatan, yaitu adanya perspektif keberagaman
(ilustrasi) Perempuan sedang mempelajari teknologi (Sumber: freepik (dibuat dengan AI))
Techno03 Mei 2024, 17:09 WIB

Mark Zuckerberg Sebut Meta Butuh Waktu Lama untuk Menghasilkan Duit dari AI Generatif

Dia berpesan jangan berharap kalau AI generatif akan menghasilkan keuntungan dalam waktu dekat.
CEO Meta Mark Zuckerberg. (Sumber: Istimewa)