Techverse.asia - Zuzu Hospitality yang berbasis di Singapura, sebuah pelantar manajemen pendapatan dan distribusi untuk hotel-hotel independen, telah mendapatkan pendanaan tambahan sebesar US$5,9 juta dalam putaran pendanaan seri B+.
Modal baru ini berasal dari Wavemaker Growth bersama dengan para investor yang sudah ada yaitu Velocity Ventures dan Vulpes Ventures, dengan Latin Leap bergabung sebagai investor baru.
Didirikan pada 2017 oleh mantan eksekutif Expedia, Vikram Malhi, Zuzu Hospitality bertujuan untuk merombak operasional hotel dengan mengintegrasikan optimalisasi pendapatan dengan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Startup ini percaya bahwa perangkat canggih tidak hanya akan mempercepat ekspansinya sendiri tetapi juga membuka peluang dengan mitra hotel yang sebelumnya sulit dijangkau.
Baca Juga: Desty Resmi Diakuisisi oleh Mekari, Merambah ke Sektor Perdagangan Digital
Pendanaan baru ini akan mempercepat misinya untuk membekali hotel-hotel independen dengan keunggulan teknologi yang sama dengan jaringan global, membantu mereka bersaing lebih efektif.
Zuzu Hospitality berencana untuk memperluas pengembangan produk, memperkuat infrastruktur datanya, dan meningkatkan upaya go-to-market, dengan tujuan untuk membawa ribuan properti lainnya ke dalam ekonomi perjalanan yang didukung AI.
"Kami menyaksikan transformasi paling signifikan dalam dunia perhotelan sejak internet. AI sedang membentuk kembali cara prediksi permintaan dan optimalisasi pendapatan," terang Vikram Malhi sebagai CEO Zuzu Hospitality.
Ia menekankan bahwa tujuan perusahaannya selalu untuk memberdayakan pelaku bisnis perhotelan independen - bisnis yang menjadi tulang punggung industri tetapi seringkali kekurangan sumber daya seperti grup hotel besar.
Baca Juga: Garap Segmen Co-living, Cove x Taspor Luncurkan Aspena Residence
Inti keunggulan Zuzu terletak pada kumpulan data miliknya, yang dibangun dari lebih dari 3.000 hotel di Asia Tenggara dan India. Menurutnya, kumpulan data ini mendorong RevMate, platform manajemen pendapatan baru Zuzu yang digerakkan oleh AI, yang menyempurnakan algoritma khusus untuk nuansa pasar perhotelan Asia-Pasifik.
"Platform itu memungkinkan properti independen untuk mengotomatiskan strategi penetapan harga dan distribusi yang sebelumnya hanya tersedia untuk jaringan hotel besar," paparnya.
Ke depannya, dia yakin kalau kecerdasan buatan akan membuka pasar baru di luar hotel independen kecil, dengan jaringan regional yang telah menguji coba sistem Zuzu Hospitality.
"Teknologi kecerdasan buatan memberi kami dorongan besar. AI mempersingkat siklus produk, menurunkan biaya, dan memungkinkan kami membangun pasar yang sebelumnya tertutup bagi kami," ujarnya.
Baca Juga: Living Lab Ventures Investasi di Liven, Hadirkan Era Baru Teknologi Hospitality Berbasis AI
Hasil awal dari penerapan RevMate menunjukkan peningkatan efisiensi sebesar 40 persen dan peningkatan pendapatan sebesar 25–30 persen untuk hotel.
Selain optimasi tarif, platform ini juga dirancang agar ramah pengguna dengan menyajikan logika penetapan harganya secara lugas - sehingga dapat diakses bahkan oleh pelaku bisnis perhotelan tanpa tim manajemen pendapatan khusus.
"Omnichannel dan AI bukan lagi opsional - keduanya esensial," tambah Malhi.
Para investor mengatakan bahwa Zuzu mengisi celah kritis di pasar perhotelan Asia Tenggara yang terfragmentasi, di mana hotel independen mendominasi pangsa pasar tetapi seringkali kekurangan sistem pendapatan dan manajemen properti yang canggih.
Baca Juga: Perusahaan Startup Insurtech Qoala Berhasil Raih Pendanaan Seri B+ Senilai Jutaan Dolar
"Kami mendemokratisasi akses ke teknologi terbaik dan AI dengan solusi all-in-one yang sederhana, membantu hotel-hotel ini memaksimalkan pendapatan dan mengamankan pangsa permintaan online yang wajar," ujar Mitra Pendiri Wavemaker Growth Shiv Choudhury.
Ia mencatat bahwa banyak hotel mitra telah melaporkan pertumbuhan okupansi sebesar 30–40 persen sejak mengadopsi platform Zuzu Hospitality. Selain manajemen pendapatan, startup ini telah mulai mengintegrasikan AI ke dalam area operasional hotel lainnya, termasuk respons ulasan, pertanyaan tamu, dan peluang upselling.
Misalnya, balasan tamu yang dihasilkan AI dapat menambahkan sentuhan personal - seperti merujuk pada acara-acara khusus - yang seringkali terlewatkan oleh balasan templat. Fitur-fitur ini, menurut perusahaan, membantu hotel independen memberikan kualitas layanan yang mendekati pesaing yang lebih besar dan kaya sumber daya.














