Techverse.asia - IKEA menyelenggarakan kampanye IKEA Play: Eksplorasi, Imajinasi, Inspirasi, ia mengajak para orang tua melihat kamar anak bukan sekadar ruang tidur, tetapi sebagai ruang penting yang membantu anak berkembang secara fisik, emosional, dan kreatif.
“Bagi kami, kamar tidur anak adalah ruang pertama mereka belajar mandiri dan mengekspresikan diri. Melalui kampanye Play, kami ingin menginspirasi orang tua bahwa menciptakan kamar impian anak bias dilakukan dengan mudah, menyenangkan, dan tetap terjangkau,” ujar Public Relations Manager IKEA Indonesia Ririn Basuki kami kutip pada Jumat (14/11/2025).
Baca Juga: Studi: Kelas Menengah di Indonesia Mengalami Pergeseran, Ini 3 Pandangan Hidupnya
IKEA percaya bahwa perubahan besar dimulai dari hal-hal kecil di rumah. Meskipun kamar anak sering kali tidak mendapat perhatian sebanyak ruang tamu atau dapur, sebenarnya di sanalah banyak momen penting terjadi, saat anak belajar, berimajinasi, dan mengenal dirinya sendiri.
Oleh karena itu, IKEA menghadirkan berbagai solusi kamar anak yang praktis, adaptif, dan mudah diterapkan, bahkan di hunian dengan ruang terbatas.
Selain dari sisi fungsional, suasana kamar juga memengaruhi kondisi psikologis anak. Psikolog anak, Fabiola Priscila menjelaskan bahwa kamar tidur merupakan ruang pribadi pertama bagi anak, dan lingkungan di dalamnya memiliki pengaruh besar terhadap emosi dan proses belajar mereka.
“Lingkungan yang terstruktur dan rapi membantu anak merasa tenang dan lebih fokus. Sehingga kamar anak sangat memengaruhi secara langsung kualitas tidur, konsentrasi saat belajar, hingga kemampuan mengatur emosi mereka,” katanya.
Baca Juga: Koleksi Skogsduva dari IKEA, Hadirkan Pengalaman Tidur dengan Suasana Alam Liar dan Pernik Edukatif
Dia juga menekankan pentingnya membagi kamar anak menjadi beberapa zona agar setiap area memiliki fungsi yang jelas dan mendukung kebutuhan mereka. Pertama, zona tidur harus tenang dan minim distraksi untuk memastikan anak beristirahat dengan baik.
Kedua, zona bermain sebaiknya penuh warna dan menyenangkan menstimulasi kreativitas serta rasa ingin tahu. Ketiga, zona belajar dengan pencahayaan cukup, meja ergonomis, dan tempat penyimpanan tertata membantu anak fokus dan lebih mudah mengatur diri.
“Dengan pembagian zona yang tepat, anak dapat belajar mengenali fungsi tiap area dalam kamar, dan dari situlah kita membentuk kebiasaan positif sejak dini,” tambahnya.
Sementara itu, menurut Interior Design Leader IKEA Indonesia Alfinda Kristiana Rahardyana, kamar anak yang baik tidak hanya indah dilihat, tetapi juga mendukung rasa nyaman, aman, dan kemandirian mereka. Ketika anak memiliki ruang yang sesuai dengan kebutuhannya, mereka merasa dihargai dan lebih berani mengekspresikan diri.
Baca Juga: IKEA Luncurkan Layanan Desain Interior Secara Online
“Untuk itu, penting bagi orang tua untuk memahami karakter dan minat anak, serta mengajak mereka terlibat dalam proses menata kamar. Dengan begitu, kamar terasa lebih personal dan bermakna,” ujarnya.
Guna membantu orang tua menata kamar anak, IKEA membagikan tips-tips praktis. Pertama, pilih perabot yang aman dan sesuai usia anak, lalu pakai furnitur multifungsi seperti tempat tidur dengan penyimpanan atau yang dapat dipanjangkan. Dan pastikan pencahayaan cukup dan meja belajar ergonomis untuk mendukung fokus.
“Sediakan juga solusi penyimpanan yang mudah dijangkau agar anak belajar merapikan barang sendiri. Terakhir, tambahkan dekorasi sesuai kepribadian anak untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap ruangnya,” katanya.
Baca Juga: Futura x Modernica Kolaborasi Buat Furniture Bergaya Futuristik, Jumlahnya Sangat-sangat Terbatas!
Selain fungsionalitas dan estetika, aspek keselamatan juga menjadi perhatian utama. Desain dengan sudut tumpul, bahan yang ramah anak, serta tata ruang yang memberi cukup ruang gerak membuat anak dapat bebas bereksplorasi dengan aman setiap hari.
“Tujuan kami adalah membantu keluarga menciptakan kamar yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga fungsional dan mendukung potensi anak di setiap tahap tumbuh kembangnya,” ungkap Alfinda.