Techverse.asia - Heat 2, film lanjutan Michael Mann yang terkenal setelah drama kriminal klasiknya di tahun 1995, akan mendapatkan rumah baru, memastikan bahwa proyek film panjang yang ambisius dan ramai dibicarakan ini akan tetap digarap.
United Artists, yang dimiliki Amazon MGM, dan produser Scott Stuber sedang dalam negosiasi akhir untuk mengamankan hak Heat 2 dari Warner Bros. setelah Warner Bros. mengizinkan film tersebut dijual pada Agustus 2025 karena tidak dapat mencapai kesepakatan dengan Mann mengenai anggaran.
Baca Juga: Skechers Hadirkan Koleksi Sepatu Hotshot, Harganya Rp1,19 Juta
Amazon MGM berencana untuk merilis Heat 2 di bioskop. Pun para veteran Hollywood, Jerry Bruckheimer, yang dikenal dengan film-film thriller aksi beroktan tinggi dan film-film Top Gun, serta rekan Stuber yakni Nick Nesbitt, juga menjadi produser dalam film tersebut.
Film thriller kriminal ini akan hadir dengan banyak, sorotan Hollywood, lantaran sejumlah nama besar telah disebut-sebut terkait dengan proyek ini. Dengan Leonardo DiCaprio yang sedang dilirik, aktor lain yang namanya telah muncul termasuk Austin Butler, Adam Driver, dan Bradley Cooper.
Meskipun demikian, sejauh ini belum ada kesepakatan pemeran yang dibuat saat ini, studio mengonfirmasi. Detail plot untuk sekuelnya juga belum diungkapkan, meskipun Mann mengadaptasi skenarionya dari novel tahun 2022 dengan judul yang sama yang ia tulis bersama Meg Gardiner.
Baca Juga: Sinopsis The Bikeriders: Austin Butler Adu Akting dengan Tom Hardy sebagai Anggota Geng Motor
Film Heat (1995) karya Mann dibintangi oleh Al Pacino sebagai polisi Los Angeles, Amerika Serikat (AS) yang tangguh bernama Vincent Hanna yang mengabaikan kehidupan pribadinya yang memburuk, terobsesi untuk melacak penjahat karier Neil McCauley (Robert De Niro), yang ingin melakukan satu pencurian terakhir sebelum pensiun.
Para pemerannya juga termasuk Val Kilmer, Ashley Judd, Amy Brenneman, Tom Sizemore, dan Jon Voight. Film ini terbukti memiliki dampak yang bertahan lama bagi para pembuat film dan budaya pop, membangun warisan selama beberapa dekade sebagai film klasik.
Berfungsi sebagai prekuel sekaligus sekuel, kisah Heat 2 yang panjang ini berlatar beberapa linimasa. Salah satunya mengikuti McCauley muda dan krunya yang melakukan perampokan nekat dan menjalani kehidupan mewah.
Lainnya menceritakan apa yang terjadi pada Shihirlis, pencuri yang patah hati yang diperankan oleh Kilmer dalam film tahun 1995, setelah perampokan klimaks film pertama, dan upayanya selama bertahun-tahun untuk bersatu kembali dengan mantan pacarnya (yang diperankan oleh Judd dalam film aslinya).
Baca Juga: One Battle After Another Raup Sekitar Rp808 Miliar di Box Office Global
Salah satu bagian buku ini berlatar di zona narkoba Amerika Selatan yang tak berhukum. Dan ada juga tokoh jahat yang lebih brutal daripada apa pun yang terlihat di film pertama, seorang pembunuh dan pemerkosa bernama Otis Wardell.
Mann dan Warners menghabiskan banyak waktu untuk mencapai kesepakatan anggaran, menurut beberapa sumber. Proposal anggaran awal mencapai US$230 juta, menurut salah satu sumber. Mann akhirnya mempersempitnya menjadi US$170 juta.
Warners siap mengajukan anggaran sebesar US$135 juta atau US$140 juta. Di sisi lain, menurut beberapa sumber, Warners bersedia menaikkan anggaran menjadi US$150 juta jika Mann berkomitmen tidak hanya untuk Heat 2 tetapi juga Heat 3. Sumber lain membantah angka-angka tersebut.
Baca Juga: Review Killers of the Flower Moon, Drama dan Kriminal ala Scorsese
United Artist pun tidak mau berkomentar mengenai anggaran tersebut. Eric Roth, yang ikut menulis drama Mann tahun 1999, The Insider, dan Shane Salerno, yang berperan penting dalam kesepakatan penerbitan buku tersebut, bertindak sebagai produser eksekutif.
Salah satu masalah yang dihadapi studio mana pun yang mengambil proyek ini adalah reputasi Mann yang sering melampaui anggarannya, sehingga beberapa perusahaan berusaha menetapkan batasan yang ketat.