Mahasiswa Lulus Uji Doktoral, Setelah Teliti Perbedaan Kualitas Penglihatan Orang Katarak Dibanding Orang Normal

Uli Febriarni
Senin 24 Oktober 2022, 18:36 WIB
woman with cataract / freepik

woman with cataract / freepik

Katarak merupakan gangguan pada mata yang bisa mengakibatkan kebutaan. Operasi fakoemulsifikasi menjadi salah satu cara untuk memperbaiki kualitas pengelihatan pasien katarak. Pada operasi ini, dilakukan tindakan pengangkatan lensa mata dan menggantikannya dengan lensa buatan yang disebut dengan pseudofakia atau lensa intraokular.

Abrasi optikal menjadi salah satu penyebab yang menyebabkan terganggunya kualitas penglihatan pada pasien pseudofakia. Beberapa komponen optikal yang mempengaruhi kejadian abrasi optikal maupun higher order aberration (HOA) antara lain lapisan air mata, asferisitas kornea, diameter pupil, sudut kappa, posisi IOL, panjang aksis bola mata dan usia.

Namun, sejauh ini belum ada penelitian yang membandingkan komponen optikal yang paling berpengaruh terhadap kualitas penglihatan pasien pseudofakia pada populasi usia tua di Indonesia.

Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dr. Johan A. Hutauruk, Sp. M(K), kemudian memutuskan untuk meneliti kualitas pengelihatan pasien pseudofakia.

Sependek yang Johan ketahui, pasien pseudofakia dengan visus 6/6 dengan Kartu Snellen masih sering mengeluh bahwa kualitas penglihatannya tidak baik.

"Hal ini menunjukkan bahwa, pemeriksaan visus dengan kartu Snellen tidak bisa mendeteksi adanya ganggguan penglihatan yang dikeluhkan pasien," kata dia, di sela ujian doktoralnya, Senin (24/10/2022)

Johan ingin mengetahui perbedaan kualitas penglihatan pasien katarak yang sudah dioperasi penggantian lensa dan kualitas penglihatan orang normal (tidak memiliki katarak) yang berusia muda.

"Dibandingkan dengan pasien usia muda normal, diketahui bahwa lapisan air mata dengan nilai non-invasive keratographic tear film break-up time (NIKBUT) yang rendah pada kelompok pseudofakia mempengaruhi gangguan kualitas penglihatan secara subjektif," terangnya. 

Lapisan air mata sangat penting untuk kualitas penglihatan yang baik, mata kering berhubungan dengan iregularitas permukaan kornea.

Temuan lain menunjukkan, kualitas penglihatan kelompok pseudofakia mendapatkan nilai point spread function (PSF) yang sama baiknya dengan kelompok kontrol. Hal ini dikompensasi dengan diameter pupil mesopik dan fotopik yang lebih kecil pada kelompok pseudofakia yang membantu mengurangi PSF pada pupil kecil.

“Ini menjadi solusi alamiah untuk mengurangi keluhan penglihatan pada usia tua,” jelasnya.

Apa Itu Katarak?

Katarak adalah proses degeneratif berupa kekeruhan di lensa bola mata. Sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan penglihatan sampai kebutaan.

Laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkap, kekeruhan yang terjadi pada mata penderita katarak disebabkan oleh terjadinya reaksi biokimia yang menyebabkan koagulasi protein lensa.

Apa Saja Gejala Katarak?

Berbagai sumber menyebut, katarak terjadi secara perlahan. Awalnya, kekeruhan pada lensa hanya terlihat tipis sampai-sampai penderitanya tidak menyadari itu. Semakin lama, lapisan katarak akan menebal, baru kemudian menimbulkan keluhan.

Saat mengalami katarak, penderitanya akan mengalami rasa tidak nyaman, seperti penglihatan kabur atau berkabut; silau jika melihat cahaya yang terang; sulit melihat jelas pada malam hari; bila menggunakan kacamata, maka ukurannya akan sering berubah serta beberapa gejala lain.

Apa Penyebab Katarak?

Katarak bisa disebabkan karena kongenital (bawaan lahir) dan katarak senilis (proses penuaan).

Katarak kongenital dikaitkan dengan ibu yang terinfeksi campak dan rubella saat mengandung. Namun, dapat juga disebabkan oleh keturunan, infeksi, masalah metabolik, diabetes, reaksi obat, dan lainnya.

Katarak yang disebabkan oleh proses penuaan (Katarak Senilis), terjadi akibat perubahan protein pada lensa. Perubahan komposisi serta jumlah protein pada lensa inilah yang menyebabkan kekeruhan pada lensa dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)
Techno15 Desember 2025, 15:32 WIB

Apple Fitness Plus Berekspansi ke 28 Pasar Baru

Untuk bisa menggunakan layanan ini, pengguna harus berlangganan bulanan.
Apple Fitness Plus. (Sumber: Apple)
Techno15 Desember 2025, 15:21 WIB

OpenAI x Disney: Hadirkan Ratusan Karakter ke Sora dan ChatGPT

Karakter Disney akan hadir di Sora, dan konten AI murahan akan ada di Disney Plus.
OpenAI dan Disney bekerja sama untuk menghadirkan karakter Disney ke Sora. (Sumber: OpenAI)
Automotive15 Desember 2025, 14:31 WIB

Harga dan Spesifikasi Kawasaki Z900RS Series, Tawarkan 2 Model

Z900RS Series memadukan estetika klasik dan engineering modern.
Kawasaki Z900RS. (Sumber: Kawasaki)
Automotive15 Desember 2025, 13:56 WIB

Aksesori Resmi Honda Scoopy Bikin Tampilannya Tambah Retro

Yuk bikin motormu tampil beda.
Aksesori resmi Honda Scoopy.
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)