Survey Nielsen: Influencer Masih Bisa Pengaruhi Pembelian

Uli Febriarni
Jumat 16 September 2022, 01:27 WIB
influencer / freepik

influencer / freepik

Bekerja sama dengan influencer sosial ternyata masih berpengaruh pada pembelian suatu produk. Setidaknya demikian hasil survei di Asia, yang dilakukan oleh Nielsen besama Rakuten, pada tahun ini. Kehadiran influencer bahkan dinilai oleh para responden, bisa memaksimalkan strategi periklanan mereka melalui media sosial.

Para pemasar di era masa kini, kerap mendapatkan tuntutan untuk bisa menjangkau konsumen lewat beragam platform, minimal bisa melibatkan mereka untuk mengenal produk dari sana. Namun, ada pula pemasar yang menyadari bahwa terlalu banyak saluran dan platform tidak cukup baik bagi produsen untuk menjalin koneksi yang lebih privat bersama konsumen. Padahal di saat bersamaan, mereka mendapatkan tuntutan untuk membangun merk. Dengan demikian, strategi jangkauan massal dinilai tidak selalu sesuai dengan tagihan (budget).

Dengan fokus membangun merk, pemasar terus mencari cara untuk tetap menjadi yang teratas dengan pembeli potensial. Untuk melakukan ini, banyak yang beralih ke media sosial dan influencer dalam membuat koneksi yang lebih pribadi dan menguntungkan dengan konsumen.

Laman Nielsen menyebutkan, pemasar global berencana meningkatkan pengeluaran media sosial mereka sebesar 53% di tahun depan, lebih banyak daripada saluran lainnya. Media sosial (medsos) dianggap menjadi saluran pemasar global yang paling bankable, karena 64% pemasar global yang disurvei untuk Laporan Pemasaran Tahunan tahun ini mengatakan bahwa medsos adalah saluran berbayar yang paling efektif.

Tentu di antara kita ingin tahu, kenapa pemasar menggelontorkan begitu banyak pengeluaran untuk medsos dan pemasaran influencer di Asia. Soal ini, sedikitnya ada tiga pertimbangan yang perlu diketahui:

1. Setiap pasar Asia harus memiliki strategi sosial yang berbeda
80% pengguna medsos di Asia, yang mengikuti influencer medsos di benua tersebut, lebih mungkin atau jauh lebih mungkin untuk membeli produk yang direkomendasikan oleh si influencer. Hal ini terutama terjadi di Indonesia (61%), India (60%) dan Filipina (60%).

Namun, berbeda dengan Hong Kong dan Jepang. Di dua negara itu, pengaruh influencer terhadap pembelian hanya 16%. Karena jangkauan yang lebih rendah di Hong Kong dan Jepang, mungkin lebih merupakan tantangan untuk mengadopsi kampanye pemasaran influencer yang sukses. Strategi media yang lebih beragam mungkin diperlukan untuk mendorong tujuan kampanye. Namun, setiap audiens target di setiap pasar mencari sesuatu yang sedikit berbeda dari influencer yang mereka ikuti.

2. Semua kelompok umur penting dan unik
Saat membangun strategi sosial, penting untuk tidak mengabaikan demografi yang lebih tua. Ada jumlah pengikut yang cukup besar dalam kelompok usia 50+ di Filipina, China, India, dan Korea Selatan. Pengikut dewasa seperti itu sama besarnya dengan pengikut yang lebih muda untuk menyukai dan membagikan postingan. Meskipun manula mungkin bukan penduduk asli digital, tetapi mereka ini dewasa di medsos. 

Melihat ini, kita bisa mengesampingkan asumsi bahwa influencer marketing hanya boleh digunakan untuk Gen Z dan Milenial. Merk yang ingin menargetkan demografis ini, dapat mempertimbangkan pemasaran influencer sebagai bagian dari bauran strategi mereka.

Bila dilihat dari segi minat, secara keseluruhan kaum muda lebih tertarik pada influencer game dan blogger kecantikan. Sedangkan mid-lifers condong ke arah kelancaran anak-anak, politisi, dan gamer. Bermitra dengan jenis influencer yang tepat akan membantu merek meningkatkan efektivitas kampanye mereka dalam penargetan berbasis usia.

3.Kekuatan ulasan produk
Melibatkan influencer yang akan memberikan ulasan jujur tentang produk akan beresonansi dengan baik, di sebagian besar Asia. Namun, merk yang ingin menonjol di pasar konsumen China, dapat mempertimbangkan untuk bermitra dengan influencer untuk membuat demo produk asli dan imajinatif. Demo produk mengurangi risiko uji coba yang dirasakan dan bisa sangat menarik. Hal ini dapat mengakibatkan memungkinkan orang lain untuk mengambil sampel produk itu sendiri.

Head of Commercial Growth, Nielsen APAC, Arnaud Frade mengatakan, "Pasar di seluruh Asia umumnya memiliki ekonomi kreator yang sehat. Tidak hanya dalam hal meningkatnya jumlah influencer tetapi juga dalam jumlah pengikut influencer di seluruh kelompok umur," kata dia, Rabu (14/9/2022).

Dalam lanskap yang sangat dinamis ini, merk harus mengawasi tren pasar yang berubah. Influencer dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kesadaran merk bagi pemasar yang mampu mencapai kombinasi persona, konten, dan keterlibatan yang tepat.

"Merk yang menyelaraskan diri dengan influencer yang tepat, dapat menjadi sumber yang dipercaya konsumen dan menjadi merk yang mereka ingat ketika mereka ingin melakukan pembelian," ucapnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)
Techno04 Desember 2025, 18:22 WIB

Youtube Recap: Ungkap Daftar Tren Teratas 2025

Youtube resmi menghadirkan Reels akhir tahun yang dipersonalisasi sebagai ‘Recap’.
Youtube Recap 2025. (Sumber: Youtube)
Techno04 Desember 2025, 17:43 WIB

Apple Music Replay 2025 Kembali dengan Statistik Mendengarkan Baru

Anda dapat mendengarkan semua artis baru yang Anda dengarkan tahun ini, dan menemukan artis mana yang tetap Anda setiai.
Apple Music Replay 2025. (Sumber: Apple)
Techno04 Desember 2025, 16:41 WIB

Geekom GeekBook X14 Pro: Laptop Ringan Sepenuhnya Logam Pertama di Dunia

Bobot perangkat ini hanya 900 gram saja.
Geekom GeekBook X14 Pro. (Sumber: Geekom)
Techno04 Desember 2025, 15:58 WIB

Google Hadirkan Nano Banana Pro, Model Generasi Gambar Terbarunya

Sekarang tersedia dan ada tingkatan gratis.
Google Nano Banana Pro. (Sumber: Google)
Techno04 Desember 2025, 15:16 WIB

Anthropic Rilis Opus 4.5 dengan Integrasi Chrome dan Excel Baru

Model Opus 4.5 Anthropic hadir untuk menaklukkan Microsoft Excel.
Ilustrasi yang ditugaskan Anthropic untuk menandai peluncuran Opus 4.5. (Sumber: Anthropic.)
Techno04 Desember 2025, 14:30 WIB

Peramban Opera Sekarang Didukung Kecerdasan Buatan Anyar dari Google

Layanan ini gratis diakses oleh semua orang.
Peramban Opera kini dilengkapi dengan kecerdasan buatan gratis. (Sumber: Opera)
Lifestyle03 Desember 2025, 20:38 WIB

Skechers Aero Series Ditambahkan Teknologi Slip-in Baru Eksklusif

Koleksi Lari Teknis Memadukan Inovasi dengan Kenyamanan untuk Setiap Lari.
Skechers Aero Burst dilengkapi teknologi Slip-ins untuk kenyamanan tanpa perlu menyentuh kulit. (Sumber: Skechers)
Techno03 Desember 2025, 18:48 WIB

Binance Junior: Rekening Tabungan Kripto untuk Remaja dan Anak-anak

Aplikasi ini membuka peluang untuk mengenalkan kripto kepada anak-anak maupun remaja.
Binance. (Sumber: istimewa)
Automotive03 Desember 2025, 18:05 WIB

Porsche Cayenne Electric Punya 2 Varian, Harga Mulai Rp1,84 Miliaran

Mobil ini memiliki tenaga hingga 1.139 hp dengan kecepatan tertinggi 162 MPH.
Porsche Cayenne. (Sumber: Porsche)