Tidak Hanya Buruk untuk Kesehatan, Merokok Juga Sebabkan Anak Stunting

Rahmat Jiwandono
Jumat 09 Juni 2023, 13:38 WIB
Ilustrasi perokok. (Sumber : freepik)

Ilustrasi perokok. (Sumber : freepik)

Techverse.asia - Direktut Jenderal (Dirjen) Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Endang Sumiwi menyatakan bahwa merokok dapat memperburuk kesehatan seseorang. Selain berdampak buruk pada kesehatan si perokok, rokok juga dapat berpotensi menyebabkan stunting pada anak.

Itu terungkap dalam penelitian dari Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (UI) pada 2018. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa seorang balita yang tinggal dengan orang tua perokok tumbuh 1,5 kilogram kurang dari anak-anak yang tinggal dengan orang tua yang tak merokok. Juga disebutkan 5,5 persen balita yang tinggal dengan orang tua perokok punya risiko lebih tinggi menjadi stunting.

"Kita tahu bahwa angka stunting kita masih tergolong tinggi menurut kategori WHO yaitu di atas 20 persen, sementara Indonesia masih 21 persen. Kalau balita berpotensi terpapar rokok di rumahnya maka ini menjadi salah satu hambatan kita dalam menurunkan stunting," ujar Endang. 

Baca Juga: Dukung Pemerintah Tekan Stunting, Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi STUNTECH

Untuk bisa menekan angka stunting di bawah 20 persen, Endang mengimbau agar keluarga-keluarga di Indonesia yang masih jadi perokok untuk mengalihkan uang yang biasanya untuk beli rokok digunakan untuk hal lain. 

"Kalau enggak salah ada data dari Global Adult Tobacco Survey sebesar Rp382 ribu per bulan uang yang dikeluarkan orang dewasa untuk beli rokok dalam keluarga," paparnya. 

Uang tersebut sebaiknya dipakai untuk membeli protein hewani yang sangat dibutuhkan saat anak dalam tumbuh kembang supaya tidak stunting. "Jika mau punya kontribusiuntuk stunting, para orang tua tidak usah merokok dan lebih baik gunakan uangnya untuk membeli protein hewani seperti telur," katanya. 

Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, rokok dan hasil tembakau punya dampak serius terhadap sosial ekonomi dan khususnya kesehatan. Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasioanl (Susenas) 2021 menguraikan pengeluaran keluarga untuk konsumsi rokok tiga kali lebih banyak daripada pengeluaran untuk kebutuhan protein di keluarga.

"Dari data itu menunukkan belanja rokok lebih tinggi ketimbang belanja untuk keperluan protein di keluarganya dan malah tiga kali lebih tinggi daripada beli telur," terang dia. 

Dikatakannya, persentase pengeluaran keluarga terbesar kedua sebanyak 11,9 persen baik di perkotaan maupun di pedesaan dibandingkan untuk mereka yang mengonsumsi makanan bergizi seperti telur, daging, dan ayam.

Menurut perwakilan dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr. Feni Fitriani Taufik, RS Persahabatan pernah melakukan penelitian pada bayi. Hasilnya, terdapat tiga kelompok bayi yang dilahirkan yaitu dari ibu yang tak merokok, ibu perokok pasif, dan ibu perokok aktif. 

"Dari penelitian ini didapatkan bahwa pada plasenta bayi dari ibunya yang memang perokok aktif dan pasif sama-sama ditemukan nikotin. Kemudian dari waktu lahir pun panjang badan dan berat badan bayi jauh lebih kecil dan lebih pendek dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu yang tidak merokok," jelasnya.

Jadi, pajanan rokok berpengaruh bukan saja setelah lahir, tapi di dalam kehamilan pun itu sudah sangat berpengaruh kepada bayi. 

Baca Juga: Kenali Tanda-tanda Obesitas Pada Anak dan Remaja, Atur Pola Makan Buah Hati Mulai Sekarang

Di samping itu, ada istilah secondhand smoke dan thirdhand smoke. Secondhand smoke adalah asap rokok yang dilepaskan oleh perokok kemudian dihirup oleh orang-orang di sekitarnya. Sedangkan thirdhand smoke adalah sisa bahan kimia dari asap rokok.

"Pada umumnya enggak kelihatan tapi berbahaya, bukan cuma asap tapi ada residu dari orang yang merokok yang menempel terutama di dalam rumah seperti gorden, karpet, dan sofa," katanya. 

Residu yang mengandung kimia dan menempel di perabotan rumah berbahaya jika terhirup oleh orang-orang yang ada di rumah seperti anak-anak balita. Terkait dengan stunting, secondhand smoke dan thirhand smoke menyebabkan ekonomi keluarga akan berlipat. 

"Itu tentu akan menghambat perkembangan si anak," imbuhnya. 

 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)