WHO Menyatakan Darurat Covid-19 Telah Berakhir

Uli Febriarni
Sabtu 06 Mei 2023, 19:05 WIB
ilustrasi beraktivitas di masa pandmei Covid-19 (Sumber : freepik)

ilustrasi beraktivitas di masa pandmei Covid-19 (Sumber : freepik)

Organisasi Kesehatan Dunia, atau World Health Organization (WHO) resmi mengumumkan, mereka telah mengakhiri keadaan darurat untuk Covid-19, terhitung Jumat (5/5/2023).

Covid-19 menjadi sebuah pandemi yang telah meresahkan dunia dan menewaskan jutaan orang di seluruh dunia, dalam waktu lebih dari tiga tahun. Covid-19 pula yang mengubah banyak kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari kita.

Lewat laman institusi itu, WHO mengungkap bahwa selama sesi pembahasan internal, anggota Komite menyoroti beberapa hal berikut. Yakni tren penurunan kematian Covid-19, penurunan rawat inap terkait Covid-19, penerimaan unit perawatan intensif, dan tingginya tingkat kekebalan populasi terhadap SARS-CoV-2.

Meski sementara ini komite juga mengakui masih ada ketidakpastian yang ditimbulkan oleh potensi evolusi SARS-CoV-2, mereka menyarankan bahwa sudah waktunya untuk beralih ke manajemen Covid-19 jangka panjang.

Ini seperti yang dijelaskan dalam The New York Post, oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, kami lansir pada Sabtu (6/5/2023).

Baca Juga: New Honda Brio RS Serba Lebih!: Lebih Bergaya, Lebih Banyak Pilihan Warna, Lebih Lengkap Fiturnya

Baca Juga: Demi Keselamatanmu, Jangan Tunda Ganti Wiper Mobil Kalau Kondisinya Sudah Begini

Setahun ke belakang, WHO mengatakan bahwa 15 juta lebih orang telah meninggal, dalam dua tahun pertama pandemi daripada waktu normal. Misalnya di Mesir, kematian berlebih kira-kira 12 kali lebih besar dari jumlah resmi Covid-19. Kemudian di Pakistan, angkanya delapan kali lebih tinggi.

Negara-negara berkembang menanggung beban kehancuran, dengan hampir delapan juta lebih banyak orang dari yang diperkirakan meninggal di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah pada akhir 2021.

Secara global, ada 765.222.932 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, termasuk 6.921.614 kematian, dilaporkan ke WHO per 3 Mei 2023.

"Tetapi angka-angka ini sangat sedikit dari jumlah sebenarnya dari pandemi. Kami tahu jumlah sebenarnya beberapa kali lebih tinggi, setidaknya 20 juta," kata Tedros.

Tedros menegaskan, keputusan untuk mencabut keadaan darurat tidak menandakan berakhirnya pandemi. Ia juga memperingatkan agar negara-negara tidak menganggap ini sebagai alasan untuk membongkar sistem tanggap Covid-19.

"Fase darurat sudah berakhir, tetapi Covid belum," katanya.

Covid-19 sekarang menjadi masalah kesehatan yang mapan dan berkelanjutan, yang tidak lagi merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), lanjut dia.

Banyak negara telah mengakhiri keadaan darurat Covid mereka sendiri, dan mereka telah menjauh dari hampir semua pembatasan-pembatasan, yang diterapkan untuk mengendalikan virus.

"Covid-19 lebih dari sekadar krisis kesehatan. Ia telah menyebabkan pergolakan sosial yang parah, ekonomi yang lumpuh, perbatasan yang tertutup, sekolah yang ditutup, dan jutaan orang yang menderita dalam isolasi," kata Tedros. 

Covid-19 mengungkap dan memperburuk garis patahan politik di dalam dan antar negara. Bahkan telah mengikis kepercayaan antara orang, pemerintah, dan institusi yang dipicu oleh semburan mitos dan informasi yang salah.

Apa yang menjadi dampak ikutan dari Covid-19 telah menyingkap ketidaksetaraan yang membakar di dunia.

"Komunitas termiskin dan rentan yang paling terpukul, dan yang terakhir menerima akses ke vaksin dan alat lainnya," ujarnya.

Pemimpin Yayasan Kesehatan Masyarakat India, K. Srinath Reddy, menilai keputusan untuk mencabut keadaan darurat itu tepat. Hal itu melihat tingginya tingkat kekebalan global terhadap Covid, yang disebabkan oleh vaksinasi atau infeksi, atau keduanya.

"Ia (Covid-19) tidak lagi memiliki tingkat bahaya yang sama. Covid telah mencapai tingkat keseimbangan, jenis koeksistensi tertentu dengan inang manusia," lanjut Reddy. 

Reddy mengatakan, berakhirnya status darurat juga harus diapresiasi sebagai momen pencapaian manusia dan perayaan ilmu pengetahuan. Mengingat, penting untuk diketahui soal apa yang membuat virus mengubah karakternya, bukan hanya biologi evolusioner. Selain itu ada fakta, kita telah membuat Covid-19 menjadi kurang ganas, lewat vaksinasi, dengan masker, tindakan kesehatan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno18 Desember 2025, 16:33 WIB

Komdigi Ingin Terapkan Kartu SIM Ponsel Berbasis Biometrik Pengenalan Wajah

Kebijakan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026.
Ilustrasi kartu sim untuk ponsel. (Sumber: istimewa)
Lifestyle18 Desember 2025, 15:04 WIB

Crunchyroll Arc 2025 Kembali Hadir, Ada 7 Persona Bagi Perjalanan Setiap Penggemar

Arc 2025 kembali diadakan untuk merayakan fandom, ikatan erat, dan kebangkitan anime di seluruh dunia.
Crunchyroll Arc 2025.
Startup18 Desember 2025, 13:58 WIB

Superbank Melantai di Bursa Efek Indonesia, Kumpulkan Dana Rp2,79 Triliun

Dana tersebut akan dialokasikan buat ekspansi bisnis dan penguatan kapabilitas perusahaan.
Superbank melantai Bursa Efek Indonesia (BEI). (Sumber: Superbank)
Techno18 Desember 2025, 13:24 WIB

Sharp Aquos R10 dan Sense 10 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Segini Harganya

Sharp Perluas Lini Smartphone Premium Lewat AQUOS Sense 10 dan AQUOS R10.
Sharp memperkenalkan smartphone Aquos R10 dan Sense 10. (Sumber: Sharp Indonesia)
Travel18 Desember 2025, 11:52 WIB

Patung Lilin Jung Hae In Resmi Hadir di Madame Tussauds Hong Kong

Kalau kamu lagi berkunjung ke sini, enggak ada salahnya untuk mampir melihat aktor K-pop idolamu.
Aktor Jung Hae In (kiri) berfoto dengan figur patung lilin yang menyerupai dirinya di Madame Tussauds Hong Kong.
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)