Malas Bersihkan Bantal? Bantal Buatan Mahasiswa UGM Ini Bisa Jadi Solusi

Editor Techverse
Minggu 04 September 2022, 15:28 WIB
Bantal anibakteri dan tungau buatan lima mahasiswa UGM Yogyakarta/Dokumen UGM.

Bantal anibakteri dan tungau buatan lima mahasiswa UGM Yogyakarta/Dokumen UGM.

Techverse.asia – Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berkreasi menciptakan bantal antibakteri dan tungau berbahan limbah sabut kelapa, enceng gondok, dan ekstrak daun sirih. Produk ini diberi nama BANGAU (Bantal Antibakteri dan Tungau) yang dapat mencegah potensi munculnya tungau, alergi, dan penyebab alergen lainnya yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.

BANGAU dibuat oleh Marsyela Tri Aryani, Silvia Rahmawati, Alda Anisah, dan Rizal Aziz Pradana dari Sekolah Vokasi serta Luthfia Uswatun Khasanah dari Fakultas Biologi. Kelimanya membuat BANGAU di bawah bimbingan Saiqa Ilham Akbar melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan yang berhasil didanai oleh Kemendikbudristek tahun 2022.

Marsyela mengungkapkan bahwa ide awal pembuatan bantal ini dari keprihatinan terhadap persoalan eutrofikasi tanaman eceng gondok yang merusak perairan karena pertumbuhannya relatif cepat. Selain itu, ditambah dengan keprihatinan akan banyaknya limbah sabut di masyarakat yang belum termanfaatkan dengan baik.

Melihat fenomena itu, ia dan keempat rekannya memutar otak mencari solusi guna mengatasi persoalan yang ada. Setelah melakukan kajian pustaka dari sejumlah jurnal mereka menemukan fakta bahwa enceng gondok berpotensi sebagai tanaman obat. Sebab, enceng gondong mengandung senyawa aktif fenol, flavonoid, tanin, alkaloid, terpenoid, steroid, dan glikosida yang memiliki peranan secara biologis sebagai antioksidan, antijamur, antibakteri, dan antikanker. 

Baca Juga: Jangan Hanya Pakai Skincare, Konsumsi Buah-Buahan Ini Bisa Lembabkan Kulitmu

“Jadi, kami ingin mengolah limbah-limbah tersebut dan berpikir mengembangkan produk yang lekat dengan kebutuhan manusia berbahan kedua limbah itu. Lalu, tercetus ide membuat bantal,” jelasnya.

Kelima mahasiswa muda ini merancang produk bantal antibakteri dan tungau dengan konsep natural. Mereka membuat bantal dengan 100% bahan alami mulai dari isian hingga luaran bantal. Produk yang dikembangkan tidak hanya mengurai persoalan lingkungan, tetapi juga menghadirkan produk yang bermanfaat bagi kesehatan.

Dijelaskannya, bantal menjadi salah satu benda yang dekat dengan manusia dan berpotensi menjadi salah satu media penyaluran penyakit dan alergi jika tidak dirawat dengan baik. Apabila tidak merawat bantal dengan baik, seperti malas mengganti sarung bantal, tidak rutin menjemur di bawah matahari menjadikan tungau maupun bakteri semakin berkembang.

Padahal, tungau maupun bakteri bisa menyebabkan persoalan serius bagi kesehatan, terutama orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah bisa menimbulkan reaksi alergi seperti dermatitis, asma, rhinitis, batuk, mata kering dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Guna mencegah penyebaran dan pertumbuhan bakteri mereka memanfaatkan daun sirih (Piper betle L.) yang diketahui mengandung senyawa yang berperan sebagai antibakteri yaitu saponin, tanin, flavonoid, dan fenol. Dalam daun sirih juga terdapat minyak atsiri yaitu clavikol yang berperan mematikan agen Sarcoptes scabiei dalam menghentikan aktivitas tungau agar permukaan luka tidak memburuk. Penggunaan daun sirih ini dengan diekstrak dan direaksikan dengan limbah enceng gondok.

Lebih lanjut Marsyela memaparkan proses produksi Bangau, produksi diawali dengan penganyaman eceng gondok kering menjadi berbentuk lilitan kecil maupun sedang. Berikutnya, anyaman bantal direbus dengan ekstrak daun sirih agar ekstrak dapat tercampur merata pada anyaman. Setelah itu, dilakukan pengeringan dan penyemprotan kembali ekstrak daun sirih secara merata. Lalu, anyaman dimasukkan ke dalam plastik selama 12 jam agar ekstrak daun sirih dapat meresap ke dalam anyaman. 

Baca Juga: Healing dengan Menjurnal dan Mengkreasikan Sampah Plastik di “Sejauh Rumah Kita”

Selanjutnya dilakukan pengolahan sabut kelapa sebagai bahan isian bantal. Pengolahan untuk mengubah sabut kelapa yang kasar menjadi tekstur yang hampir menyerupai woll atau benang. Tahap pengolahan sabut kelapa dilakukan melalui beberapa tahapan seperti pemutihan, penghalusan, dan pengeringan.

Tahapan terakhir berupa finishing dengan memasukan serat woll dari sabut kelapa dan limbah biji kapuk randu untuk menambah volume bantal sebelum dilakukan penjahitan. Adapun produk BANGAU dibuat berbentuk segi empat berukuran 35x35 cm berwarna coklat dengan nuansa alami dan tradisional.

Alda Anisah menambahkan, dalam memasarkan produk, mereka menggunakan website dan media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan Facebook untuk memperkenalkan BANGAU kepada konsumen. Diawal periode usaha berjalan, konsumen bisa mendapatkan produk dengan melakukan pemesanan melalui Whatsapp dan marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Selanjutnya, penjualan produk secara offline secara bertahap akan dilakukan dengan membuka home industry dengan produk BANGAU yang telah siap dipasarkan kepada konsumen.

Mereka melakukan penjualan produk BANGAU berupa bantal yang juga disertai dengan cairan spray antibakteri berukuran 30 ml. Satu paket produk dibanderol seharga Rp115 ribu.

“Kami juga melakukan pelayanan purna jual kepada konsumen yaitu memberikan pelayanan reparasi dan atau penggantian produk cacat selama masa garansi, serta pemberian diskon kepada pelanggan pada hari-hari besar tertentu,” tuturnya.

Sementara itu, Silvia Rahmawati menyampaikan bahwa perawatan BANGAU cukup mudah. Sebab, tidak perlu memakaikan atau mengganti sarung bantal. Perawatan bantal hanya cukup dengan dijemur dibawah panas matahari lalu diberikan spray antibakteri dan diangin-anginkan saja.

BANGAU dikatakan Silvia tidak hanya memiliki fungsi kesehatan. Namun, produk ini juga mendukung upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya hayati di Indonesia dan ramah lingkungan.

“BANGAU hadir sebagai alternatif pengganti bantal kapuk dan sintetis yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas tidur pengguna dan merasa aman karena ada fungsi kesehatan sebagai antibakteri dan tungau,” ucapnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)