Techverse.asia - Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memberikan ruang kepada transaksi ekonomi dan keuangan digital untuk berkembang dan tumbuh seiring meningkatknya akselerasi dan preferensi masyarakat dalam melakukan proses transaksi dari tunai menjadi non tunai, yang dinamakan cashless society. Hal ini memberikan kemudahan kepada sistem pembayaran digital untuk meluaskan akses digital banking.
Penggunaan berbagai macam kartu seperti e-wallet, kartu kredit, debit, mobile banking, hingga internet banking sudah marak dijumpai hampir di kota besar maupun kecil di Indonesia. Ini memberikan banyak pengaruh terhadap perubahan signifikan dari pembayaran konvensional ke pembayaran digital, termasuk kartu kredit.
Menurut catatan Bank Indonesia (BI), jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia mencapai 16,58 juta unit pada Juni 2022. Jumlah tersebut naik 0,84 persen dibandingkan pada Juni 2021 yang sebesar 16.56 juta kartu kredit.
Melihat peluang besar itu, iBank membuat terobosan pertama di Indonesia dengan memproduksi kartu logam berbahan emas dan perak. Semua orang tahu bahwa emas dan perak merupakan salah satu bentuk investasi yang aman (safe haven).
Ini karena logam mulia tersebut sejak dahulu hingga kini banyak dicari orang, bahkan negara, sebagai alat tukar. Tidak mengherankan jika kepemilikan terhadap emas dan perak menjadi favorit bagi investor karena hasilnya yang menjanjikan.
“Biasanya orang memiliki emas dalam bentuk batangan dan bermacam perhiasan, kini mereka dapat menggabungkan investasi melalui kartu logam berupa emas dan perak. Kartu logam ini kami aplikasikan dalam bentuk kartu kredit. Dengan demikian, pemiliknya dapat menikmati tiga fungsi sekaligus yaitu kartu kredit, investasi, dan memenuhi kebutuhan gaya hidup (lifestyle) yang eksklusif,” ujar Arie Indra Manurung selaku pemegang saham pengendali iBank, Selasa (21/3/2023).
Lebih detail lagi, Arie menjelaskan kartu emas produksinya memiliki berat 55 gram solid batangan tanpa patri dengan kadar 75 persen, ukuran 85 mm x 54 mm dan tebal 0,8 mm. Harga jualnya sebesar Rp53 juta per kartu logam emas per tanggal 17 Maret 2023, mengikuti harga emas fisik, harga tersebut termasuk biaya pembuatan kartu kredit berbahan logam itu.
Arie juga memproduksi edisi khusus kartu logam emas bertahtakan berlian natural dengan harga 100 juta per tanggal 17 Maret 2023. Namun, untuk setiap harga kartu logam akan terus berubah mengikuti harga pasaran emas.
Untuk kartu perak yang dicampur dengan logam paladium, sehingga mencapai total berat 40 gram dengan kadar 92,5 persen. Sekeping kartu perak itu saat ini dilepas pada harga Rp3 juta per tanggal 17 Maret 2023, termasuk biaya pembuatan kartu kredit berbahan logam tersebut.