Tatjana Saphira Rilis Single Kemanakah Cinta, Musiknya Mengajak Menari Meski Liriknya Sedih

cover single Kemanakah Cinta-Tatjana Saphira (Sumber : Instagram Tatjana Saphira)

Tatjana Saphira yang selama ini kita kenal sebagai aktris dan model, telah melebarkan karirnya sebagai penyanyi solo. Beberapa waktu lalu, ia baru saja merilis single berjudul Kemanakah Cinta.

Cover singlenya, menampilkan Tatjana dengan riasan vintage yang bold, lengkap dengan eye shadow merah menyala. Dan ketika kamu sedang mendengarkan lagunya, jangan abaikan bila ingatanmu menyimulasikan adegan saat Fatmawati menyanyikan lagu Layu Sebelum Berkembang di panti jompo, dalam potongan adegan film Sweet 20 (adaptasi series Korea Selatan Miss Granny).

Single perdana Tatjana ini diproduseri Aradea Barandana (Dea) dan ditulis oleh Adinda Dwimadasari. 

Dalam keterangan tertulisnya kepada media, Tatjana menjelaskan lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang dihadapkan dengan sebuah dilema antara rasa galau dan kasmaran.

Berada di tengah sebuah hubungan cinta yang sudah lama berjalan, tokoh utama pada lagu ini bertemu dengan sosok baru yang menarik perhatiannya, membuatnya bimbang dalam persimpangan; melanjutkan cinta lama dan menjaga memori indah bersama, atau menjelajahi kemungkinan baru yang menantinya.

"Cinta adalah bahasa universal. 'Kemanakah Cinta' menjadi spesial bagi Tatjana, karena dekat dengan pengalaman banyak orang. Uniknya, lagu ini menghadirkan pesan emosional lewat kemasan yang fun," tulis keterangan itu, dilansir dari medcom.

Baca Juga: Penayangan Dune: Part Two Ditunda, Kabarnya Sampai Maret 2024

"Ironically, it’s a sad song, but also a song that you might be able to dance to," kata Tatjana dalam siaran pers.

'Kemanakah Cinta' dirilis mendahului serangkaian single Tatjana yang akan datang tahun ini, serta sebuah EP yang akan dirilisnya jelang akhir tahun. Sebagai lagu debut, 'Kemanakah Cinta' adalah titik awal yang baik untuk memahami narasi cinta yang hendak disampaikannya.

EP yang akan datang rencananya akan mengisahkan segala hal yang bisa terjadi dalam proses jatuh cinta, mulai dari jatuh cinta, bimbang, penasaran, kasmaran, hingga kehilangan dan rindu.

Tatjana merasa akrab dengan musik. Ia dibesarkan oleh ayahnya, seorang gitaris eks-personel band yang seringkali mengajaknya melihat dapur rekaman, menyambangi panggung pertunjukan, dan diajarkan untuk bermain piano sejak kecil.

"Music is a big part of my life, I would turn to music dalam keadaan senang maupun sedih. Music can touch you in a very personal way," ujarnya, dikutip lewat laman Era.

Kali ini, Tatjana merasa yakin untuk terjun langsung dan berkarya melalui medium musik, karena berada di bawah naungan tim yang ia percaya untuk mewujudkan visinya.

Sebagai individu yang punya old soul dan tertarik dengan musik lawas atau bernuansa vintage, Tatjana merasa cocok dengan produser Dea dan penulis lagu merangkap pengarah vokal Dinda yang ciri khas produksi musiknya serupa.

Selama karirnya yang merentang 10 tahun di industri perfilman, Tatjana beberapa kali berkesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan vokalnya di muka layar.

Pada film drama komedi romantis Sweet 20 (2017) yang dibintanginya, Tatjana menyanyikan sejumlah soundtrack film, termasuk di dalamnya lagu lawas 'Bing' oleh Titiek Puspa, 'Payung Fantasi' milik Ismail Marzuki, dan 'Layu Sebelum Berkembang' dari A. Riyanto.

Baca Juga: Mode Hemat Daya Bertenaga AI Pada TV Samsung, Layar Otomatis Redup Bila Terdeteksi Tak Ada yang Menonton

Baca Juga: Deretan Minuman Hangat Khas Sejumlah Daerah di Indonesia, Suka yang Mana?

Sementara itu, pada serial drama musikal STEREO (2015), Tatjana menjadi satu-satunya pemeran yang bukan berlatar karir penyanyi, beradu akting bersama Vidi Aldiano, Pradikta Wicaksono, Angel Pieters, dan Indra Aziz.

Tatjana dikenal sebagai pribadi yang serius dalam ekspresi kreatifnya, sambil tetap mengalir mengikuti arah masa depan. Terjun ke dunia yang baru, Tatjana berharap karyanya bisa diterima dengan baik oleh pendengar, menemani dan menjadi bagian dari perjalanan mereka. Meski sedikit nervous, pelaku kreatif multi-talenta ini menyadari bahwa rasa takut adalah tanda kemajuan.

"I think the only really fulfilling things that I’ve done in my life adalah hal-hal yang membuatku sangat takut dan mendorongku untuk berani push the limit. Tahun ini, aku mencoba hal-hal baru, dan itu artinya kita berkembang sebagai manusia," jelasnya.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI