Siapakah Sherpa? yang Menyelamatkan Seorang Pendaki Malaysia dari Death Zone Gunung Everest

Uli Febriarni
Senin 05 Juni 2023, 23:33 WIB
seorang sherpa menyelamatkan pendaki Malaysia dari death zone Gn.Everest (Sumber : Gelje Sherpa via REUTERS)

seorang sherpa menyelamatkan pendaki Malaysia dari death zone Gn.Everest (Sumber : Gelje Sherpa via REUTERS)

Berita adanya seorang pendaki Malaysia yang berhasil diselamatkan oleh seorang pemandu gunung, sherpa, dibaca oleh khalayak beberapa waktu belakangan. Gelje Sherpa (30) menyeret si pendaki, turun dari bawah puncak Everest, Himalaya, dalam penyelamatan ketinggian yang 'sangat jarang'. Dan kini, viral pernyataan yang muncul dari sang pendaki tadi, yang sempat tak mengakui penyelamatan oleh sherpa itu.

Reuters memberitakan, pemerintah Nepal mengeluarkan 478 izin untuk pendakian Everest selama musim pendakian Maret hingga Mei tahun ini. Sedikitnya 12 pendaki tewas (jumlah tertinggi selama delapan tahun) dan lima lainnya masih hilang di lereng Everest.

Baca Juga: Ada yang Ikut Mandiri Jogja Marathon 2023? Jangan Lupa Persiapkan 4 Hal Ini Sebelum Berlari

Baca Juga: Gunung Papandayan Bukan Hanya Punya Hutan Mati, Ada Banyak Spot Estetik Lain

Dan meski akhirnya sang pendaki Malaysia bernama Ravie itu mengakui kebaikan luar biasa dari sang sherpa, hal ini tak menutup benak beberapa dari kita untuk bertanya-tanya, siapakah 'sherpa'?

Melansir Kumparan, Sherpa berasal dari dua frasa, yakni Sher yang berarti timur dan Pa yang punya arti orang. Jadi secara mudah, bisa dikatakan bahwa orang-orang suku Sherpa ini adalah orang-orang dari timur. 

Dikenal sebagai pemandu gunung Everest -sekaligus dipercaya telah mendiami pegunungan Himalaya sejak 300-400 tahun lalu-, mereka juga dikenal sebagai suku yang bermigrasi dari Tibet timur ke Nepal. Berdasarkan sumber lain, kali pertama suku ini menetap di Distrik Solukhumbu, Nepal, dengan komunitas tertua di Desa Pangboche.

Tak semua orang dari suku Sherpa akan menjadi pemandu gunung. Tetapi ketika mereka memutuskan menjadi pemandu gunung, maka mereka biasanya akan menjadi orang yang mendirikan kemah, membawa barang, serta bertanggung jawab atas keselamatan kelompok pendaki

Baca Juga: Samsung Memperkenalkan IC Kartu Biometrik: Solusi Baru Pembayaran yang All in One dengan Sidik Jari

Baca Juga: Motorola Razr 40 Segera Dirilis, Chipset Snapdragon 7 Gen 1 Dinilai Kurang Bertenaga

Ada penjelasan logis kenapa orang-orang dari suku Sherpa bisa menjadi pemandu gunung, yang bahkan mengantarkan pendaki sampai ke puncak Everest.

Seorang profesor Cambridge University, Andrew Murray, dalam sebuah studi mengatakan, Sherpa mampu bertahan di ketinggian pegunungan Himalaya dan puncak Everest yang ekstrem karena memiliki daya tahan tubuh yang luar biasa.

BBC yang mengutip penelitian itu menuliskan bahwa, ada mutasi gen pada tubuh Sherpa, sehingga mereka memiliki metabolisme yang lebih efisien dalam mengelola oksigen. Seperti kita tahu, kadar oksigen di pegunungan tergolong tipis.

"Bukti sampel otot menunjukkan, tubuh orang-orang Sherpa punya kecenderungan untuk mendapatkan energi lebih banyak dari gula darah (glukosa), bukan lemak. Lemak adalah bahan bakar yang bagus, tapi masalahnya ia membutuhkan lebih banyak oksigen untuk metabolisme daripada glukosa," kata dia. 

Baca Juga: Jangan Langsung Percaya dengan Orang yang Kamu Kenal Lewat Aplikasi Kencan, Ini Alasannya

Selain itu, nasi putih, sayur kari dan jus lentil menjadi makanan yang rutin dikonsumsi oleh Sherpa. Diet berbasis karbohidrat penting untuk memastikan mereka tidak kehilangan massa otot saat mendaki gunung.

Selain itu ada hal istimewa lain yang bisa diketahui dari para Sherpa ini. Seperti diberitakan oleh CNN, bahwa para Sherpa memiliki keunikan dalam pemberian nama. Pada umumnya mereka dinamai berdasarkan hari mereka lahir dalam bahasa setempat. Seperti berikut : Nyima (Minggu), Dawa (Senin), Mingma (Selasa), Lhakpa (Rabu), Phurba (Kamis), Pasang (Jumat), Pemba (Sabtu).

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno18 Desember 2025, 20:23 WIB

Roblox Replay 2025: Laporan Tentang Tren Pencarian dan Gaya dalam Pengalaman Digital

Tahun ini pengguna di seluruh dunia menghabiskan 88,7 miliar jam di platform tersebut.
2025 Roblox Replay. (Sumber: Roblox)
Lifestyle18 Desember 2025, 19:23 WIB

Carhartt WIP x Salomon X-ALP: Alas Kaki Khusus untuk Hiking

Sepatu tersedia dalam satu warna saja dan sudah meluncur global.
Carhartt Work In Progress (WIP) x Salomon perkenalkan sepatu kolaborasinya, X-ALP. (Sumber: Carhartt WIP)
Hobby18 Desember 2025, 17:54 WIB

Disclosure Day: Film Baru Steven Spielberg, Tayang 12 Juni 2026

Cuplikan pertama film baru misterius karya sutradara legendaris ini.
Poster film Disclosure Day. (Sumber: null)
Techno18 Desember 2025, 17:20 WIB

Warner Bros Discovery Tolak Tawaran Pembelian dari Paramount, Ada Apa?

Dewan direksi WBD tetap berkomitmen pada kesepakatan dengan Netflix.
Warner Bros Discovery diantara penawaran pembelian Netflix atau Paramount. (Sumber: istimewa)
Techno18 Desember 2025, 16:33 WIB

Komdigi Ingin Terapkan Kartu SIM Ponsel Berbasis Biometrik Pengenalan Wajah

Kebijakan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026.
Ilustrasi kartu sim untuk ponsel. (Sumber: istimewa)
Lifestyle18 Desember 2025, 15:04 WIB

Crunchyroll Arc 2025 Kembali Hadir, Ada 7 Persona Bagi Perjalanan Setiap Penggemar

Arc 2025 kembali diadakan untuk merayakan fandom, ikatan erat, dan kebangkitan anime di seluruh dunia.
Crunchyroll Arc 2025.
Startup18 Desember 2025, 13:58 WIB

Superbank Melantai di Bursa Efek Indonesia, Kumpulkan Dana Rp2,79 Triliun

Dana tersebut akan dialokasikan buat ekspansi bisnis dan penguatan kapabilitas perusahaan.
Superbank melantai Bursa Efek Indonesia (BEI). (Sumber: Superbank)
Techno18 Desember 2025, 13:24 WIB

Sharp Aquos R10 dan Sense 10 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Segini Harganya

Sharp Perluas Lini Smartphone Premium Lewat AQUOS Sense 10 dan AQUOS R10.
Sharp memperkenalkan smartphone Aquos R10 dan Sense 10. (Sumber: Sharp Indonesia)
Travel18 Desember 2025, 11:52 WIB

Patung Lilin Jung Hae In Resmi Hadir di Madame Tussauds Hong Kong

Kalau kamu lagi berkunjung ke sini, enggak ada salahnya untuk mampir melihat aktor K-pop idolamu.
Aktor Jung Hae In (kiri) berfoto dengan figur patung lilin yang menyerupai dirinya di Madame Tussauds Hong Kong.
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)