Selaraskan Seni Kaligrafi di Tengah Kemajuan Teknologi Digital dan AI, UII Gelar Lomba Kaligrafi

Uli Febriarni
Senin 22 Mei 2023, 20:45 WIB
peserta lomba kaligrafi nasional di UII (Sumber : Universitas Islam Indonesia)

peserta lomba kaligrafi nasional di UII (Sumber : Universitas Islam Indonesia)

Kehadiran teknologi digital dan Artificial Intelligence (AI), dikhawatirkan oleh sejumlah orang, dapat menggeser keterampilan, tenaga, bahkan manusia dengan kemampuan terbaik sekalipun. 

Meski demikian, sejumlah kaligrafer yang sudah populer di Indonesia dan penikmat kaligrafi sepakat bahwa, seni kaligrafi yang digoreskan secara manual tidak akan lekang termakan zaman. 

Kaligrafer bukan hanya seniman biasa, melainkan seniman yang juga harus peka atas perubahan, tak terkecuali terhadap perkembangan teknologi. Mereka bisa beradaptasi dan mengambil sisi positif dari sana.

Sebagai langkah untuk terus mengasah keterampilan istimewa para kaligrafer atau khattat di Indonesia, Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan lomba kaligrafi tingkat nasional, Senin (22/5/2023).

Baca Juga: AI dan Teknologi Digital Tak Jadi Ancaman untuk Seni Kaligrafi Manual, Ini Alasannya

Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia, Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni, Rohidin, mengatakan bahwa merawat seni adalah amanat konstitusi UII dan tertuang sebagai salah satu misi UII. 

Rohidin mengungkap, perlu kita ketahui fakta di lapangan, perhatian terhadap seni tidak seperti perhatian kepada pengetahuan dan ilmu teknologi. 

"Bukan tidak peduli, tetapi hanya porsi yang berbeda. Menjalankan kegiatan ini [lomba seni kaligrafi] juga penting bagi Indonesia. Karena mengandung akan nilai filsafat, metafisika, logika, dan estetika. Cabang estetika, seni ada banyak, dan saat ini kita membincangkan seni kaligrafi," kata dia. 

Mengambil tajuk utama Tantangan dan Masa Depan Seni Kaligrafi di Era Teknologi Digital, Rohidin menegaskan bahwa teknologi digital adalah salah satu yang berkembang di era revolusi industri 4.0 atau era disrupsi, serta menjadi masa di mana manusia juga mengembangkan AI.

Konon yang berlaku dalam AI adalah bagaikan memindahkan kecerdasan seseorang ke teknologi. Namun hal itu tak berlaku pada seniman, khususnya seniman kaligrafi.

"Karakter seniman tidak bisa dicontoh oleh teknologi atau orang lain," sambungnya. 

Ketua Program Studi Arsitektur Program Magister Universitas Islam Indonesia, Revianto Budi Santosa, menyebut tantangan di masa kini atas kehadiran teknologi digital terhadap seni kaligrafi yakni perihal bisa tidaknya kita menciptakan kreasi baru. Mengingat, perkembangan teknologi tentunya memberikan banyak masukan dan keluasan cakrawala wawasan.

"AI memungkinkan kita mengolah data bermacam-macam. Dengan data luar biasa, kaligrafi jadi objek dan berubah. Dan ketika bertemu teknologi digital, bisa saja menimbulkan jenis khat baru," pungkas Revi.

Baca Juga: Toko Buku Gunung Agung Bakal Tutup: Cek Keuntungan Baca Printed Book Ketimbang e-Book

Panitia lomba seni kaligrafi nasional di UII, Rifqi Sasmita Hadi, menjelaskan bahwa selain lomba kaligrafi, pihaknya juga mengadakan bincang seni dan lomba video dakwah. 

Selain mengadakan lomba, panitia juga menghadirkan bincang seni di Auditorium Prof.Abdul Kahar Muzakkir. 

Kegiatan yang digelar UII ini menargetkan peserta dari kalangan generasi muda, utamanya pelajar SMA sederajat dan mahasiswa jenjang Sarjana. Terjaring ratusan peserta, mereka tidak hanya berasal dari lingkup regional Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, melainkan dari seluruh Indonesia. 

"Mengusung tema Menjemput Cahaya, Merengkuh Ketakwaan, kegiatan ini mendorong generasi muda untuk menunjukkan karya terbaik masing-masing tanpa menghapus nilai ketakwaan," lanjut Rifqi.

Kegiatan ini juga mengandung esensi rasa syukur, hingga saat ini UII turut merawat seni dan budaya. Esensi rasa syukur tersebut, tidak hanya dilihat dari aspek lahiriyah. Di balik itu, juga terdapat makna batiniyah. 

Dalam penilaian karya, panitia kegiatan mengundang dewan juri yang berkompeten di bidangnya masing-masing guna menjaga kredibilitas dan kualitas dari perlombaan. Para juri berasal dari kalangan akademisi, praktisi, dan seniman. Metode penilaian juga dibuat seadil mungkin di mana para dewan juri menilai karya peserta dengan metode blind review.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Travel18 Desember 2025, 11:52 WIB

Patung Lilin Jung Hae In Resmi Hadir di Madame Tussauds Hong Kong

Kalau kamu lagi berkunjung ke sini, enggak ada salahnya untuk mampir melihat aktor K-pop idolamu.
Aktor Jung Hae In (kiri) berfoto dengan figur patung lilin yang menyerupai dirinya di Madame Tussauds Hong Kong.
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)