Techverse.asia - Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada Jumat (6/6/2025) besok di mana umat Muslim seluruh dunia akan menyembelih hewan kurban seperti sapi dan kambing. Memperingati hari besar tersebut, kesejahteraan ternak juga patut menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat, khususnya juru sembelih jelang pelaksanaan Idul Kurban.
Baca Juga: Maybank Indonesia Fasilitasi Pembelian Hewan Kurban dan Pendaftaran Haji via Online
Banyaknya ternak kurban kurang memperoleh perhatian ketika ditempatkan di area penampungan sementara ternak yang ada di sekitar masjid, sekolah, kantor, dan tempat lain.
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Panjono mengungkapkan, para pengurus masjid atau panitia kurban sebaiknya menjamin kesejahteraan hewan kurban. "Kita harus memperhatikan bahwa ternak kurban bisa beristirahat dengan nyaman dan tenang," katanya.
Ia berpesan agar tempat penampung hewan kurban jangan sampai terlalu gaduh sehingga akan mengganggu ketenangan ternak. Panjono mengingatkan pentingnya tentang cara mengikat ternak. Sebab, pengikatan yang cukup kuat menjaga ternak supaya enggak lepas.
Baca Juga: Kaiju No. 8 The Game Mengungkap Detail Cerita Orisinalnya
"Posisi patok serta panjang tali sebaiknya juga perlu diperhatikan agar ternak dapat dengan nyaman tanpa terbelit ataupun sampai tercekik karena posisi dan panjang tali yang tidak pas. Kalau ternak berada di penampungan lebih dari enam jam, sebaiknya ternak diberi minum supaya enggak dehidrasi," ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan supaya masyarakat lebih jeli dan tak sembarangan dalam memilih hewan kurban khususnya sapi dan kambing. Dia berbagi tips dalam memilih dua hewan kurban tersebut dipastikan tak cacat dan dalam kondisi sehat.
"Ternak yang sehat bisa dilihat dari penampilan fisik maupun tingkah lakunya," katanya.
Penampilan fisik ternak yang sehat antara lain, disebutkan mulut bersih segar tidak berbusa atau berbau, matanya jernih bersih bersinar tidak sayu, warnanya putih atau merah, dan tidak ada kotoran putihnya (dalam bahasa Jawa istilahnya blobok).
Baca Juga: Efek Kelebihan dan Kekurangan Makan Daging untuk Tubuh
"Kalau sapinya mencret sudah pasti ada tanda-tanda sakit," katanya.
Ternak yang sehat, menurutnya, akan terlihat lumayan aktif dan tak lesu. Selain itu, untuk ternak ruminansia, seperti kerbau, domba, sapi, dan kambing, yang sehat ditandai dengan adanya aktivitas yang memamah biak.
"Jika di Jawa itu kami menyebutnya sebagai nggayemi," tambah Panjono.
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto pada Hari Raya Idul Adha tahun ini memberikan sapi kurban dengan total 985 ekor untuk seluruh wilayah di Indonesia. Angka ini dipastikan sudah merata untuk setiap daerah dan provinsi.
Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardianto menyampaikan bahwa sapi-sapi itu nantinya disalurkan lewat pemerintah daerah, yang selanjutnya akan diteruskan ke masjid-masjid atau tempat yang telah ditunjuk oleh kepala daerah masing-masing.
Baca Juga: Startup Moosa Genetics Ingin Tingkatkan Kualitas Daging Sapi melalui Teknologi
"Total kan ada 38 provinsi, 514 kabupaten kota, Pak Presiden menyerahkan masing-masing satu sapi di setiap provinsi. Kecuali di 55 kabupaten kota yang masing-masing mendapatkan dua ekor sapi," ujarnya.
Alasannya adalah sapi pemberian Prabowo Subianto tersebut beratnya mencapai 800 hingga 1,3 ton bobotnya. Terdapat 55 daerah yang tak tersedia sapi dengan bobot demikian, maka kami harus memberikan dua ekor sapi di daerah-daerah tersebut," katanya.
Sapi-sapi itu usianya lebih dari dua tahun, sehat, dan tidak cacat. Adapun jenis-jenis sapi yang dipilih untuk dijadikan kurban antara lain sapi limosin, brahman, simental, angus, peranakan ongole, hingga sapi bali.
"Sapi-sapi ini kami dapatkan dari para peternak-peternak lokal di seluruh daerah. Ada 573 peternak sapi lokal yang diberdayakan guna dibelinya sapi," ujarnya.