Startup Moosa Genetics Ingin Tingkatkan Kualitas Daging Sapi melalui Teknologi

Rahmat Jiwandono
Rabu 25 Oktober 2023, 13:23 WIB
Startup bioteknologi Moosa Genetics. (Sumber : Dok. Moosa Genetics)

Startup bioteknologi Moosa Genetics. (Sumber : Dok. Moosa Genetics)

Techverse.asia - Startup genomik hewan dan bioteknologi di Indonesia, Moosa Genetics mengumumkan pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures, dengan sejumlah partisipasi dari beberapa angel investor. Namun demikian, perusahaan startup ini tak menyebutkan berapa jumlah nominal pendanaan yang didapat. Dana tersebut bakal dialokasikan untuk membangun laboratorium, pemasaran, tim, dan kemitraan daging wagyu guna memenuhi permintaan pelanggan. 

"Kami sangat senang menerima kepercayaan serta dukungan dari East Ventures. Investasi tersebut memvalidasi visi kami untuk memajukan industri peternakan di Indonesia. Kami percaya bahwa Moosa Genetics berada di garis depan dalam membuka peluang peternakan sapi lokal," ujar Chairman dan Co-Founder Moosa Genetics, Ivan R Sini dalam keterangan resminya kami kutip, Rabu (25/10/2023). 

Menurut Ivan, melalui teknologi reproduksi dan molekuler hewan modern, perushaan startup yang didirikan pada 2016 ini memungkinkan produksi serta kualitas daging yang lebih baik. Namun demikian, dagingnya dijual dengan harga yang lebih rendah sehingga dapat memberikan manfaat besar untuk konsumen dan industri. 

"Kami berharap dapat menghadirkan lebih banyak antusiasme di bidang ini di masa depan," ungkapnya. 

Baca Juga: Startup Gapai.id Bantu Salurkan Tenaga Kerja Migran, Kurangi Pengangguran di Indonesia

Moosa Genetics didirikan oleh Ivan dan mendapat bantuan dari beberapa rekannya yakni Deddy F. Kurniawan sebagai Co-CEO, Arief Boediono sebagai Chief Scientific Officer (CSO), Sigit Prastowo sebagai Chief Geneticist Officer (CGO), dan Jeremia Michael Sutandy sebagai Co-CEO sekaligus Managing Director. Startup ini dibuat guna merumuskan ulang dan menetapkan standar baru kualitas terbaik dalam industri peternakan di Tanah Air. 

Dijelaskannya, industri peternakan sapi di Indonesia sekarang ini masih sangat terfragmentasi dan sekitar 80 persennya didominasi oleh peternak skala kecil. Para peternak itu sebagian besar berada di Pulau Jawa, untuk Provinsi Jawa Timur menjadi penyumbang terbanyak. 

"Di Jawa Timur ada sekitar 30 persen dari jumlah populasi sapi yang ada di Indonesia," katanya. 

Selain itu, para peternak sapi skala kecil memelihara hewan ternak itu untuk tabungan mereka daripada untuk pasar komersialisasi sehingga menghambat potensi pasokan daging di dalam negeri yang terbilang cukup signifikan.  Apalagi sebagian besar peternak sapi juga adalah peternak yang memiliki keterampilan terbatas dalam menggunakan sistem produksi, dengan input serta output rendah, dan menghadapi tantangan dalam mengembangkan bisnis peternakan mereka. 

Hal itu mencakup terbatasnya akses terhadap modal dan keuangan, kurangnya jaminan, dan sektor keuangan tradisional yang berhati-hati dalam memberikan pinjaman lantaran risiko yang ada. Alhasil, produksi dalam negeri hanya sanggup memenuhi sekitar 40 persen saja permintaan daging sapi Indonesia sehingga menyebabkan ketergantungan pada impor daging sapi, utamanya dari Australia. 

Baca Juga: Survei Evermos & IDC: Digitalisasi Bisa Menciptakan Lapangan Kerja yang Inklusif

"Moosa Genetics menghadirkan inovasi berbasis teknologi untuk mewujudkan revolusi peternakan sapi dan daging sapi di Indonesia. Kami memanfaatkan teknologi transfer embrio dan teknik seleksi gen inovatif seperti CRISPR, sebuah teknologi yang memodifikasi DNA secara selektif, untuk mentransformasikan industri peternakan sapi dan produksi daging sapi. Dengan cara seperti ini kami bisa meningkatkan hasil serta kualitas daging sapi sekaligus mengurangi biaya," paparnya. 

Moosa Genetics didorong oleh misi visioner guna mendongkrak jenis sapi lokal, yaitu 'Sapi Merah Putih' ke standar unggul sehingga akan meningkatkan peluang ekonomi dan kualitas daging. Sapi Merah Putih ini adalah simbol keunggulan dari sektor peternakan dan daging sapi asli Indonesia. 

Namun, mereka sadar akan rumitnya proses pemuliaan dan mengakui bahwa tak ada solusi tunggal perbaikan genetik yang bisa menentukan versi ideal sapi lokal untuk Indonesia. Harapan besar akan ciri-ciri, seperti ketahanan terhadap penyakit dan kualitas daging yang unggul, harus dibuktikan nilai ekonominya secara empiris. 

"Guna mengatasi tantangan tersebut, Moosa Genetics selalu menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan industri, penyedia platform, dan peneliti yang berdedikasi untuk menilai dan mengukur peningkatan terhadap standar peternakan sapi saat ini secara komprehensif," tambahnya. 

 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno09 Mei 2024, 15:55 WIB

Fitur Baru ChatGPT Bakal Jadi Saingan Google Search?

Fitur baru ChatGPT yang bertenaga AI dari OpenAI tersebut, membantu pengguna menemukan informasi spesifik dan disertai kutipan sumber.
Fitur pencarian di ChatGPT (Sumber: OpenAI)
Lifestyle09 Mei 2024, 15:23 WIB

UMKM Specialty Coffee dari Bandung 'Gravfarm' Ikut Expo di Amerika Serikat

UMKM asal Bandung tersebut lolos tahap kurasi yang dilaksanakan BRI dalam Specialty Coffee Expo 2024
BRI berangkatkan UMKM Kopi Bandung ‘Gravfarm’ Ikuti Expo di Amerika Serikat (Sumber: BRI)
Techno09 Mei 2024, 14:53 WIB

Kementerian Kesehatan Gandeng Google Cloud, Dukung Inovasi AI pada Layanan Kesehatan

Kolaborasi ini mendukung pengembangan inovasi AI Generatif, disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap layanan kesehatan.
(ilustrasi) Google Cloud (Sumber: Google)
Startup08 Mei 2024, 18:59 WIB

Satu Lagi Pemain NBA Terjun Jadi Investor Startup, Kyle Kuzma

Kyle Kuzma saat ini telah menjadi seorang angle investor sekaligus penasihat di sebuah perusahaan dana ventura.
Pemain NBA Kyle Kuzma bergabung dengan Scrum Ventures (Sumber: NBA Maniacs)
Startup08 Mei 2024, 18:34 WIB

Runchise Raih Pendanaan, Berniat Ekspansi dan Memperkuat Branding

Dengan pendanaan senilai US$1 Juta ini, fokus utama perusahaan tetap pada kemajuan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan profitabilitas restoran
Startup Runchise baru saja meraih pendanaan US$1 juta (Sumber: East Ventures)
Techno08 Mei 2024, 17:57 WIB

Perkuat Kepemimpinan dalam Teknologi Kesehatan, Samsung Mengakuisisi Sonio

Akuisisi ini bertujuan untuk memperkuat kepemimpinan perusahaan dalam peralatan medis mutakhir
Salah satu perangkat medis yang diproduksi Sonio (Sumber: Sonio)
Techno08 Mei 2024, 17:51 WIB

Terancam Diblokir, TikTok Resmi Gugat Pemerintah Amerika Serikat

TikTok menggugat pemerintah AS atas undang-undang yang dapat melarang aplikasi tersebut.
Ilustrasi TikTok. (Sumber: null)
Techno08 Mei 2024, 17:39 WIB

Realme C65 Hadirkan Teknologi Rainwater Smart Touch dan IP54, Dapat Dioperasikan Walau dalam Keadaan Basah

Tetap lancar menjawab pesan sampai scrolling media sosial dengan Realme C65 berkat kedua teknologi tersebut.
Realme C65 memiliki fitur Rainwater Smart Touch. (Sumber: Realme)
Techno08 Mei 2024, 17:27 WIB

Tidak Perlu 2 Kali Posting, Meta Mulai Menguji Cross-Posting dari Instagram ke Threads

Dengan fitur ini, postingan baru pengguna di Instagram mereka akan secara otomatis dibagikan ke akun Threads
Meta sedang menguji cross-posting dari Instagram ke Threads (Sumber: Getty Images via Engadget)
Techno08 Mei 2024, 17:22 WIB

Canon Rilis 3 Large Format Printer, Hasilkan Kualitas Cetak yang Tajam

Ketiga Large Format Printer (LFP) teranyar ini adalah seri Pro.
Canon Image Prograf Pro Series. (Sumber: Canon)