Laba Tesla Merosot hingga 71 Persen karena Penjualannya Lemah

Rahmat Jiwandono
Kamis 24 April 2025, 16:40 WIB
mobil Tesla Y (Sumber: TESLA)

mobil Tesla Y (Sumber: TESLA)

Techverse.asia - Angka penjualan Tesla yang merosot telah membuat perusahaan tersebut semakin mendekati titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, menurut hasil keuangan yang dirilis Rabu (23/4/2025) kemarin, yang mengancam salah satu keunggulan terbesarnya dibandingkan pemain kendaraan elektrik (EV) lainnya.

Pabrikan mobil listrik tersebut melaporkan laba bersih sebesar US$409 juta dari pendapatan sebesar US$19,3 miliar setelah mengirimkan hampir 337 ribu unit EV pada kuartal pertama tahun ini. Laba bersih perusahaan tersebut mencerminkan penurunan sebesar 71 persen dari kuartal yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Nissan All New Frontier Pro Dilansir di China, Mobil Listrik Pikap

Itu adalah kuartal terburuk untuk pengiriman Tesla dalam lebih dari dua tahun dan terjadi setelah penurunan penjualan tahunan pertama mereka. Pendapatan Tesla ditopang dengan penjualan kredit pajak tanpa emisi senilai US$595 juta, menurut laporan pendapatannya.

Namun, saham Tesla naik dalam perdagangan setelah jam kerja karena investor lebih mempertimbangkan rencana perusahaan untuk memulai produksi kendaraan elektrik yang harganya diklaim terjangkau pada Juni tahun ini dan komentar CEO Tesla Elon Musk selama panggilan pendapatan bahwa ia akan mengurangi perannya di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) AS untuk lebih memfokuskan perhatiannya pada Tesla.

Tapi Musk tidak berkomitmen untuk mengakhiri pekerjaannya di DOGE sama sekali, dengan mencatat bahwa ia mungkin akan terus bekerja dalam beberapa kapasitas hingga sisa masa jabatan kedua Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Resmi Jadi yang Pertama di Indonesia, Tesla Cybertruck Dijual Seharga Rp5 Miliar

Tesla juga memperingatkan pemegang saham tentang bagaimana perang dagang dapat memengaruhi bisnisnya ke depannya. Perusahaan mengatakan tarif Trump dan 'perubahan sentimen politik' dapat memiliki dampak yang berarti pada permintaan produknya.

Tesla mencatat tarif saat ini, yang sebagian besar ditujukan ke Tiongkok, akan memiliki dampak yang relatif lebih besar pada bisnis energi mereka dibandingkan dengan otomotif.

Tesla menyebutkan bahwa pihaknya mengambil tindakan guna menstabilkan bisnis dalam jangka menengah hingga panjang dan fokus pada menjaga kesehatannya, tetapi juga memperingatkan investor bahwa mereka tidak dapat menerangkan apakah akan dapat meningkatkan penjualan tahun ini.

Tesla tetap berpegang pada rencana ambisiusnya untuk membuat model yang harganua lebih terjangkau, dengan menyatakan bahwa mereka tetap berada di jalur yang tepat untuk memulai produksi kendaraan ini pada paruh pertama tahun 2025.

Baca Juga: BYD Kejar Penjualan Mobil Listrik Tesla, Ini Penyebabnya

Selama pelaporan pendapatan, Musk lebih spesifik, dengan menyatakan produksi akan dimulai pada Juni 2025. Kendaraan ini akan menggunakan aspek platform generasi berikutnya yang menggerakkan robotaxi, tetapi akan bergantung pada platform yang sudah ada yang menggerakkan Tesla Model Y dan Model 3.

Dengan demikian, kendaraan yang lebih murah ini akan diproduksi pada jalur produksi yang sama dengan jajaran kendaraan saat ini. Namun, hal itu bertentangan dengan laporan Reuters dari minggu lalu yang mengklaim bahwa mobil listrik baru pertama ini tertunda selama berbulan-bulan.

Penjualan Tesla sendiri kini menghadapi sejumlah hambatan. Jajaran kendaraan elektriknya sudah menua (meskipun sedan dan SUV kini semuanya telah mendapatkan facelift) dan produk terbarunya, Cybertruck, sama sekali tidak mendekati kesuksesan yang diperkirakan oleh pemilik Space X tersebut.

Baca Juga: Hadapi Masalah Kepegawaian, Jumlah Produksi Mobil Tesla di Jerman Tidak Sesuai Target

Dan politik sayap kanan Musk, bersama dengan keterlibatannya dalam pemerintahan Trump, telah menciptakan reaksi keras terhadap merek Tesla. Pada saat yang sama, Musk pun telah mengarahkan perusahaannya ke proyek robot Robotaxi dan Optimus.

Ia telah berjanji untuk meluncurkan versi awal layanan Robotaxi di Austin, Texas, AS pada Juni ini, dengan kota-kota lain yang mungkin akan hadir pada akhir tahun ini, tetapi belum memberikan rincian tentang cara kerjanya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive14 Mei 2025, 14:38 WIB

Harley Davidson x MotoGP akan Gelar Seri Balap Global pada 2026

Seri kejuaraan Harley Davidson baru akan digelar di enam akhir pekan MotoGP.
Harley-Davidson x MotoGP mengumumkan seri balap global baru yang diluncurkan tahun depan. (Sumber: MotoGP)
Startup14 Mei 2025, 14:21 WIB

Ikan Tuna Hasil Tangkapan Nelayan Binaan Aruna Diekspor ke Luar Negeri

Ikan tuna yang ditangkap telah dibekukan dan dikirim ke Uni Emirat Arab.
Ikan hasil tangkapan nelayan binaan Aruna diekspor ke luar negeri. (Sumber: istimewa)
Techno14 Mei 2025, 13:47 WIB

Instax Mini 41 Diniagakan di Indonesia Senilai Rp1,7 Juta, Ada 2 Fitur Baru

Instax Mini 41 dibuat untuk pembuat gambar yang peduli dengan bentuk dan fungsi.
Instax Mini 41. (Sumber: Fujifilm)
Techno14 Mei 2025, 13:11 WIB

Harga dan Spek Sony Xperia 1 VII, Dirakit dengan Hardware Walkman dan Bravia

Sony mengambil teknologi dari TV, kamera, dan Walkman untuk meningkatkan ponsel andalannya.
Sony Xperia 1 VII. (Sumber: Sony)
Lifestyle13 Mei 2025, 20:00 WIB

Toys R Us Asia Hadirkan Live Toyful: Semangat Bermain untuk Semua Kalangan Usia

Lewat Live Toyful, Toys R Us Asia siap memasuki babak baru retailtainment.
Toys 'R' Us. (Sumber: istimewa)
Techno13 Mei 2025, 19:24 WIB

WWDC 2025: iOS 19 akan Menyertakan Fitur Manajemen Baterai AI dan Sinkronisasi Lintas Perangkat

WWDC 2025 sendiri akan dilaksanakan pada 9-13 Juni 2025.
Ilustrasi iOS 19. (Sumber: 9to5Mac)
Automotive13 Mei 2025, 18:42 WIB

Cara Cek Keaslian AHM Oil dengan Aplikasi Motorku X

Untuk menghindari pemalsuan oli AHM, pelanggan bisa memindainya lewat aplikasi Motorku X.
Ilustrasi cek keaslian oli AHM. (Sumber: istimewa)
Techno13 Mei 2025, 18:28 WIB

VSCO Hadirkan Fitur AI Bernama Canvas, Bikin Gambar dari Perintah Teks

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengimpor dan menyunting foto menggunakan alat penyuntingan VSCO standar.
VSCO.
Startup13 Mei 2025, 18:09 WIB

LuarKampus: Startup Pencari Beasiswa dari Pontianak Jadi Pemenang NextDev ke-10

Telkomsel Dorong Inovasi Digital dengan AI bersama 10 Startup Finalis.
3 startup pemenang program NextDev Summit ke-10. (Sumber: telkomsel)
Techno13 Mei 2025, 16:24 WIB

Leica M11-P Safari Dipatok Rp180 Juta Lebih, Edisi Khusus Warna Hijau Zaitun

Leica menulis bab berikutnya dalam kisah sukses edisi khusus hijau zaitun yang didambakan.
Leica M11-P Safari. (Sumber: Leica)