Dua Faktor Penting Pengelolaan Keuangan Bagi Generasi Sandwich

Uli Febriarni
Selasa 14 Mei 2024, 13:37 WIB
(ilustrasi) sandwich (Sumber: freepik)

(ilustrasi) sandwich (Sumber: freepik)

Menjadi seorang generasi sandwich di era 2024 adalah hal umum yang bisa kita lihat di sekitar kita. Generasi sandwich merupakan generasi usia produktif, yang memiliki kewajiban dan tanggungan membiayai hidup tiga generasi, yakni orang tua, dirinya sendiri, dan anaknya.

Melihat fenomena itu, Pakar Ekonomi Universitas Airlangga (UNAIR), Noven Suprayogi SE MSi Ak, turut memberikan pendapat.

Menurut Noven, akar dari fenomena generasi sandwich adalah kurangnya manajemen finansial yang baik selama masa produktif.

"Artinya, sebagian besar mereka tidak mempersiapkan dengan matang perencanaan ekonomi pada masa mendatang," kata dia, seperti dikutip Selasa (14/5/2024).

Noven menilai, fenomena generasi sandwich itu merupakan permasalahan yang kompleks. Bukan hanya dari sisi ekonomi, namun juga sisi sosial budaya.

"Ditambah, di Indonesia menjunjung erat kekeluargaan dan adat ketimuran yang mana seorang anak memiliki kewajiban membiayai orang tua," tuturnya.

Selain itu, penyebab banyaknya generasi sandwich karena masyarakat Indonesia terjebak dalam middle income trap. Middle income trap adalah suatu kondisi ekonomi yang menyebabkan suatu masyarakat tidak dapat meningkatkan tingkatan ekonomi atas.

"Singkatnya, masyarakat middle income trap yang berpenghasilan menengah. Mereka tidak tergolong kategori kaya dan juga tidak tergolong kategori miskin. Biasanya yang menjadi persoalan, apabila masyarakat middle income trap mengalami kesulitan akan berisiko untuk jatuh roda perekonomiannya," lanjut Noven.

Baca Juga: Instagram Memperluas Pasar Kreatornya ke 10 Negara Baru, Ada Indonesia

Selanjutnya Noven menekankan, fenomena generasi sandwich ini menjadi tugas bersama, untuk mengupayakan masyarakat middle income trap untuk naik pada tingkatan high income. Dengan demikian, setidaknya dapat mengurangi permasalahan ekonomi pada masyarakat.

Ia juga mengimbau para anak muda yang dalam usia produktif serta telah memiliki penghasilan untuk melek akan manajemen finansial. Manajemen finansial yang tepat dapat memutus tali generasi sandwich untuk generasi-generasi selanjutnya.

"Ibaratnya, hidup manusia itu seperti parabola. Pada saat usia produktif mungkin kita masih kuat dalam mendapat penghasilan secara optimal. Namun, seiring berjalannya waktu tidak akan sekuat saat usia produktif. Alhasil, penghasilan yang didapat tidak sestabil saat produktif serta ditambah biaya hidup semakin tinggi," tambahnya.

Baca Juga: Profit Carsome Awal Tahun Ini Dikatrol Penggunaan AI dan Big Data

Baca Juga: Siri Versi Baru Bakal Diperkenalkan di WWDC 2024

Ia menyebutkan, dua faktor penting dalam manajemen finansial. Yakni, perencanaan dan pengalokasian keuangan yang matang.

Dalam hal ini, anak muda harus mulai mempersiapkan dana-dana untuk jangka panjang. Seperti halnya, dana pendidikan, dana kesehatan dan dana pensiun.

"Kedua faktor tersebut harus diperhatikan betul, terutama anak muda yang masih dalam usia produktif. Upaya-upaya tersebut bertujuan untuk menghindari kecenderungan bergantung dengan orang lain di masa usia senja," jelas dia.

Selain itu, Noven menyarankan untuk anak muda mencoba berinvestasi. Pada era sekarang, telah tersedia banyak instrumen-instrumen penyedia jasa investasi untuk para anak muda. Berinvestasi dinilai lebih efektif untuk anak muda dalam pengelolaan keuangan.

"Sebenarnya, sama halnya dengan menabung. Namun, terkadang anak muda menerapkan menabung itu dengan cara menyisakan. Seharusnya, jangan menyisakan harus adanya sekian persen yang memang dialokasikan untuk tabungan," sebut dia.

Baca Juga: Bose Memperkenalkan Speaker Portabel Sound Link Max, Begini Spesifikasinya

Ia menambahkan, dalam berinvestasi harus melihat karakteristik dan kemampuan diri sendiri. Pilihlah produk investasi yang terpercaya dan akurat, serta terverifikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengelola keuangan.

"Perhatikan betul dalam konsep segala risiko dalam berinvestasi," tegas Noven.

Dalam menentukan produk investasi, kita tetap harus mengetahui untuk jangka panjang atau pendek serta karakteristik diri. Karakteristik diri meliputi berani tidaknya kita untuk mengambil risiko yang tinggi.

"Karakteristik ini yang tahu hanya dalam diri sendiri, tinggal kita menyesuaikan produk investasi yang cocok dengan karakteristik diri sendiri," ungkapnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle27 Juli 2024, 16:50 WIB

Advanced Hair Care Collection dari Sensatia Botanicals, Tiga Varian Formula untuk Tiga Masalah Rambut

Sensatia Botanicals Advanced Hair Care Collection terdiri dari tiga varian dengan total 12 produk. Setiap varian ditujukan untuk merawat rambut secara spesifik.
Rangkaian produk Sensatia Botanicals Advanced Hair Care Collection (Sumber: Sensatia Botanicals)
Techno27 Juli 2024, 15:51 WIB

ASUS Umumkan Perilisan Hardware Kelas Server dengan Dukungan AMD EPYC 4004

Hardware ASUS kelas server dengan prosesor AMD EPYC™ 4004 menonjolkan performa dan densitas tingkat tinggi.
AMD EPYC™ 4004 (Sumber: Asus)
Techno27 Juli 2024, 14:35 WIB

DeepL Menambahkan Aksara Mandarin Tradisional di Pilihan Bahasa Terjemahan

Dengan kehadiran bahasa Mandarin tradisional ini, jumlah total bahasa yang dimiliki DeepL menjadi 33 bahasa,
(ilustrasi) DeepL menambahkan translasi ke aksara Mandarin tradisional (Sumber: DeepL)
Automotive27 Juli 2024, 13:36 WIB

Delta Electronics Kenalkan Aneka Solusi Pengisian Daya Mobil Listrik Termutakhir

Rangkaian produk dan layanan TEB dapat mempermudah pemasangan dan peningkatan infrastruktur charging station di rumah, gedung, dan ruang publik.
Delta Pamerkan Inovasi Pengisian Daya Mutakhir di GIIAS 2024 (Sumber: Delta)
Automotive27 Juli 2024, 12:35 WIB

Subaru Bawa Produk Edisi Terbatas di GIIAS 2024 & Umumkan Belum Akan Fokus Elektrifikasi

Subaru membawa SUV Subaru ADVENTURE Edition (Crosstrek dan Forester), Subaru BRZ dengan paket STI Performance Parts, dan Subaru WRX M/T dengan EyeSight terbaru.
Subaru BRZ dengan STI Performance Parts (Sumber: Subaru)
Automotive27 Juli 2024, 11:50 WIB

Mejeng di GIIAS 2024, Lebih dari 100 Unit IONIQ 5 N Diborong Konsumen

Angka pembelian mencapai tiga digit itu, berasal dari penjualan melalui website dan tenaga sales Hyundai.
Mejeng di GIIAS 2024, lebih dari 100 unit Hyundai Ioniq 5 N dipesan (Sumber: Hyundai Indonesia)
Automotive26 Juli 2024, 20:36 WIB

Nissan Sakura dan Ariya Mejeng di GIIAS 2024, Begini Spek Mesinnya

Dua mobil listrik ini termasuk kategori BEV.
Nissan Ariya dan Sakura debut di GIIAS 2024. (Sumber: Nissan)
Automotive26 Juli 2024, 19:19 WIB

GIIAS 2024: Isuzu Meluncurkan MU-X dan D-Max Single Cabin 2024

Dua mobil ini mumpuni untuk melintasi berbagai wilayah off-road.
Isuzu mengumumkan MU-X dan D-Max SC di GIIAS 2024. (Sumber: isuzu)
Techno26 Juli 2024, 18:17 WIB

Google Update Play Store dengan Ulasan Aplikasi Bertenaga Kecerdasan Buatan

Pembaruan fitur ini sudah tersedia untuk semua pengguna Android.
Google Play Store kini ditenagai dengan kecerdasan buatan. (Sumber: Google)
Techno26 Juli 2024, 16:48 WIB

Butuh Kolaborasi dan Tindak Lanjut dari Pemerintah untuk Transformasi Digital Indonesia

Indonesia menjadi salah satu destinasi investasi digital yang menggiurkan.
Ilustrasi transformasi digital. (Sumber: freepik)