Punya Bisnis di Era Digital Tetap Harus Bangun Jaringan, Ini Alasannya

Uli Febriarni
Sabtu 06 Mei 2023, 22:37 WIB
ilustrasi menjalankan bisnis di era digital (Sumber : freepik)

ilustrasi menjalankan bisnis di era digital (Sumber : freepik)

Perkembangan sektor bisnis di tanah air berkembang pesat dalam waktu beberapa tahun belakangan ini. Transformasi digital mulai dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh seluruh sektor bisnis. 

Semakin banyak orang yang melek digital, semakin menjadi peluang pula bagi para pelaku bisnis. Di saat bersamaan, menjadi tantangan dalam membangun bisnis menjadi berkelanjutan.

Untuk dapat mengembangkan bisnis di era digital, sebetulnya kita tak hanya perlu menguasai tips dan trik digitalisasi bisnis. Melainkan juga masih tetap harus menghargai pentingnya membangun jaringan (networking).

Mengapa Networking Sangat Penting dalam Bisnis?

Jangan menganggap remeh jalinan relasi profesional saat menjalankan bisnis. Laman Universitas Prasetiya Mulya menjabarkan beberapa poin penting networking ini, antara lain:

  • Menyiapkan modal sosial. Karena sejatinya bisnis adalah hal yang melibatkan hubungan antara manusia yang membutuhkan sikap saling percaya,
  • Membantu mendapatkan ide, informasi terbaru, peluang bisnis yang lebih besar, hingga Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, untuk mendukung perkembangan bisnis. Pada umumnya, satu circle bisnis pasti memiliki banyak referensi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis masing-masing,
  • Menumbuhkan rasa percaya diri. Ini mendorong kita sebagai pelaku bisnis punya keyakinan yang kuat bahwa, bisnis potensial berkembang di masa depan,
  • Meningkatkan kemampuan bisnis dalam melayani pelanggan tanpa perlu mengeluarkan biaya terlalu besar,
  • Membuat bisnis lebih cepat populer. Karena relasi tidak segan mencoba produk atau jasa bisnis, lalu memperkenalkannya kepada orang lain di luar circle,
  • Mendukung proses kolaborasi untuk menghasilkan inovasi bisnis yang menarik dan bermanfaat bagi banyak orang.

Bagaimana Memulai Networking?

Membangun jaringan dapat kita mulai sejak kita masih sekolah atau menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kesimpulannya, tidak perlu menunda-nunda niat menjalin relasi profesional sejak masih menempuh pendidikan.

Justru gunakan kesempatan emas tersebut, supaya punya banyak relasi yang bermanfaat bagi perkembangan bisnis di masa depan.

Meski terkesan sederhana, relasi yang terjalin baik selama kuliah nyatanya bisa turut menyukseskan perjalanan bisnis, bila dilandasi simbiosis mutualisme yang sehat.

Penting untuk berusaha menguasai berbagai soft skill yang dibagikan para relasi untuk mendukung perencanaan bisnis. Mulai dari pemasaran, kepemimpinan, penyelesaian masalah, etika hingga jaringan.

Bagaimana Cara Membangun Networking saat Berbisnis?

Program Manager S1 Business Universitas Prasetiya Mulya, M. Setiawan Kusmulyono, memberi tips untuk kita agar mulai membangun jaringan dengan 'membangun reputasi positif' dari diri sendiri.

"Reputasi positif adalah modal besar yang bisa ditawarkan kepada pelanggan maupun calon mitra ketika membangun bisnis. Reputasi yang baik akan membuat seseorang mudah mendapatkan kepercayaan saat menjalin relasi profesional," kata dia dalam keterangan tertulis, dilansir pada Sabtu (6/5/2023).

"Tunjukkan sikap yang ramah, supel, dan rendah hati tanpa mengabaikan kepentingan orang lain," sambung Setiawan. 

Tips berikutnya dari Setiawan, yakni bergaul dalam circle yang memiliki kesamaan visi misi. Contohnya, menjalin pertemanan dengan orang yang sama-sama sedang merintis bisnis.

Luangkan waktu untuk mengikuti seminar, workshop, pelatihan, dan program sejenis yang membuka kesempatan menemui banyak orang baru dalam dunia bisnis.

Selain itu, bantulah rekan bisnis semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan.

"Bantuan apapun akan dianggap berharga dalam jalinan relasi bisnis. Sehingga nantinya Anda juga tidak perlu sungkan meminta bantuan ketika membutuhkannya," ucapnya. 

Bukan Hanya Network, Kita Butuh Empat Keterampilan Berikut

1. Amati, Tiru, Modifikasi

Setiawan mengatakan, teknik Amati, Tiru, Modifikasi (ATM) memang terkesan sangat klasik dalam dunia bisnis. Kendati demikian, sebenarnya teknik tersebut sangat jitu untuk mendukung kesuksesan bisnis, termasuk bisnis di era digital.

"Sekarang, semua orang punya lebih banyak kesempatan untuk mengamati kompetitor atau pemain bisnis di bidang lainnya, praktis dengan dukungan internet. Strategi bisnis di zaman modern jauh lebih mudah dibandingkan prinsip ATM yang dijalankan puluhan tahun lalu, ketika internet belum eksis," demikian ia menjabarkan.

Maka, ia mendorong agar kita meluangkan waktu untuk mengamati mekanisme dan strategi bisnis lain, terutama pihak kompetitor.

Selanjutnya, hasil pengamatan harus dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi bisnis. Pertahankan kelebihan bisnis sekaligus perbaiki kekurangannya. Perbaikan berkesinambungan akan membuat bisnis semakin baik dari hari ke hari, bahkan tidak mustahil bisa mengungguli kompetitor.

2. Maksimalkan Media Sosial

Manfaatkan media sosial untuk memperkenalkan bisnis, sekaligus menjalin interaksi positif dengan warganet.

Menjalin networking kini tidak berarti harus bertemu langsung. Tak jarang percakapan virtual menjadi solusi terbaik untuk membangun networking bisnis yang berkualitas.

Membahas soal bisnis era digital tentu tak lepas dari topik seputar media sosial. Saat ini, media sosial bisa diibaratkan sebagai ujung tombak kesuksesan bisnis di zaman modern. Mayoritas lini bisnis sudah memiliki akun media sosial, mulai dari UMKM, startup, hingga perusahaan korporat.

"Jadi, jangan lupa memanfaatkan media sosial untuk mendukung aktivitas bisnis," sebutnya.

Ia mengatakan, pemanfaatan media sosial bukan hanya dijadikan media promosi, tetapi juga bisa menjadi fasilitas untuk membangun branding (merek) bisnis yang kuat. Hasilnya, bisnis akan semakin populer karena memiliki karakter unik dan mampu meraih perhatian warganet.

3. Berorientasi pada Tren dan Kebutuhan Pelanggan

Bisnis yang mampu bertahan adalah bisnis yang berorientasi pada tren dan kebutuhan pelanggan.

Berbisnis bukan soal idealisme pribadi sang pemilik. Sebaliknya, pemilik bisnis harus berusaha memahami kebutuhan atau selera pelanggan serta tren yang sedang digandrungi.

4. Pertahankan Nilai Bisnis dengan Baik

"Nilai-nilai bisnis harus dipertahankan dengan baik di era digital," tegas Setiawan. 

Ia melanjutkan, transformasi era digital hanya bertindak sebagai media yang menyempurnakan proses bisnis.

Maka, pondasi bisnis wajib diperkuat dan nilai tambah terus ditingkatkan sesuai selera serta kebutuhan pelanggan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno03 Mei 2024, 21:19 WIB

Meski Toko Online Menjamur, Orang Indonesia Masih Lebih Suka Belanja Offline

Perasaan bahwa 'melihat langsung produk sebelum membelinya' adalah suatu keharusan.
Konsumen di Indonesia masih belum bisa berhenti belanja offline (Sumber: freepik)
Techno03 Mei 2024, 20:11 WIB

Pemblokiran Gim Online Masih Membutuhkan Kajian Mendalam

Keputusan pemerintah untuk memblokir sebuah gim online perlu mempertimbangkan ekosistem yang terdampak.
Orang tua diminta pantau rating gim anak (Sumber: freepik)
Automotive03 Mei 2024, 19:27 WIB

Hyundai Nexo yang Jadi Kendaraan PLN, Dipamerkan di PEVS 2024

Hyundai Nexo bisa menempuh jarak tempuh maksimal hingga 611 Km dengan emisi hanya berupa air.
Mobil hidrogen PLN sedang berada di Hydrogen Refueling Station (HRS) (Sumber: Kementerian ESDM)
Automotive03 Mei 2024, 18:18 WIB

KYMCO Hadirkan Motor Listrik dengan Baterai Swap, Didukung 40 Titik Stasiun Swap

Agility EV memiliki motor penggerak berdaya maksimal 2.0 KW atau setara 2,6 tenaga kuda, dan kapasitas baterai mampu berakselerasi hingga 50 Km/jam.
KYMCO iONEX (Sumber: KYMCO)
Techno03 Mei 2024, 17:31 WIB

Spotify Diam-diam Menyumbikan Fitur Lirik ke Langganan Berbayar

Untuk saat ini pengguna Spotify di Indonesia masih bisa melihat lirik lagu yang diputar di aplikasi.
Spotify.
Techno03 Mei 2024, 17:29 WIB

Dukung Transformasi Digital dan Kesetaraan Gender, Perempuan Didorong Melek Teknologi AI

Pemerintah menilai perempuan memiliki keunggulan dalam hal kemampuan mengembangan kecerdasan buatan, yaitu adanya perspektif keberagaman
(ilustrasi) Perempuan sedang mempelajari teknologi (Sumber: freepik (dibuat dengan AI))
Techno03 Mei 2024, 17:09 WIB

Mark Zuckerberg Sebut Meta Butuh Waktu Lama untuk Menghasilkan Duit dari AI Generatif

Dia berpesan jangan berharap kalau AI generatif akan menghasilkan keuntungan dalam waktu dekat.
CEO Meta Mark Zuckerberg. (Sumber: Istimewa)
Techno03 Mei 2024, 16:56 WIB

Resmi Rujuk, TikTok dan Universal Music Group Mengakhiri Perseteruan Mereka

Kesepakatan ini meningkatkan perlindungan bagi artis terhadap munculnya AI generatif.
TikTok.
Automotive03 Mei 2024, 16:18 WIB

AIMA Meluncur Ke Indonesia, Bangun Pabrik dan Optimistis Taklukan Pasar

AIMA meluncur ke Indonesia, perusahaan akan membangun sistem pelayanan purna jual lengkap.
AIMA Electric Vehicles (Sumber: AIMA)
Techno03 Mei 2024, 15:39 WIB

Oppo Menjadikan BSS (SEVENTEEN) sebagai Reno Expert

BSS (SEVENTEEN) ditunjuk menjadi wajah baru untuk Oppo Reno11 F 5G terbaru.
Oppo menunjuk boyband BSS (SEVENTEEN) untuk menjadi anggota Reno Expert. (Sumber: Oppo)