Sehat Sekaligus Waspada di Tengah Gempuran Cuaca Ekstrem, Ini Kiat-Kiatnya

Uli Febriarni
Kamis 30 Maret 2023, 15:04 WIB
ilustrasi cuaca ekstrem (Sumber : freepik)

ilustrasi cuaca ekstrem (Sumber : freepik)

Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Andung Bayu Sekaranom, mengatakan kalau fenomena cuaca ekstrem di Indonesia saat ini cenderung meningkat. 

Menurut dia, kondisi itu disebabkan oleh dampak perubahan iklim yang saat ini sudah mulai dirasakan oleh masyarakat. Seperti meningkatnya frekuensi bencana banjir, meningkatnya bencana kekeringan, dan mundurnya masa musim hujan.

Andung mengungkap, diprediksi dalam rentang dua puluh tahun ke depan dampak perubahan iklim yang ditimbulkan jauh lebih parah, karena adanya kenaikan suhu global yang lebih tinggi.

"Banyak lembaga internasional memprediksi bahwa, suhu akan meningkat dan hawa panas di mana-mana di belahan bumi ini," kata Andung dikutip dari laman universitas Kamis (30/3/2023).

Menurutnya, negara yang berada di daerah tropis dan subtropis, selain mengalami peningkatan temperatur juga akan mengalami peningkatan curah hujan. Hingga tahun 2100 tingkat curah hujan akan semakin tinggi, ada kaitannya dengan bencana, sehingga perlu mitigasi.

Andung menilai, perubahan iklim dapat berpotensi menjadi katalis perubahan cuaca ekstrem yang terjadi dalam jangka pendek, namun seringkali terkendala keterbatasan data untuk dianalisis.

Sementara di tingkat masyarakat, persepsi terkait dengan dampak perubahan iklim ini dapat berbeda-beda karena faktor usia, lokasi tempat tinggal dan tingkat pendidikan, sehingga penting adanya konfirmasi persepsi dengan data.

"Kami butuh data lebih detail seberapa besar dampak dari perubahan iklim ini," jelasnya.

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Supari, mengungkap, data layanan informasi cuaca di BMKG dihasilkan menggunakan data dari hasil observasi 42 radar, 113 meteorologi station, 102 upper air station, 14 marine meteorologi station, dan lebih 1200 Automatic Weather Station (AWS).

Dari data observasi ini, umumnya menyampaikan kondisi cuaca di permukaan, atmosfer, juga terkait kondisi angin, suhu, tekanan dan kelembaban udara. Lalu, tim melakukan asimilasi data, dengan menggabungkan semua data pengamatan yang dikonversi menjadi sebuah model prakiraan.

Setelah mengetahui kajian analisis cuaca dari pakar itu, maka yang perlu kita ketahui sekarang adalah bagaimana menjaga diri kita agar tetap sehat dan bisa mengantisipasi segala perubahan di tengah cuaca ekstrem seperti sekarang. 

Jaga Lingkungan

  • Jagalah kebersihan lingkungan. Pastikan jangan ada air menggenang, sampah menumpuk, serta air selokan harus mengalir dan bebas dari sampah. Hal tersebut perlu dilakukan supaya terhindar dari bencana hidrometeorologi.
  • Tidak berteduh di bawah pohon. Ini mutlkan diingat dan diterapkan, terutama bila sedang terjadi hujan disertai angin kencang. Pohon tidak disarankan untuk jadi tempat berteduh apalagi pohon yang besar atau rindang, karena pohon tersebut rentan tumbang.
  • Jauhi tempat rawan. Tempat-tempat rawan yang dimaksud misalnya: di bawah pohon, baliho, dan sebagainya yang rentan roboh akibat tiupan angin kencang. Jadi hindari untuk beraktivitas, baik berteduh ataupun memarkirkan kendaraan di bawah tempat yang rawan tersebut.

Jaga Diri Sendiri

  • Tetap terapkan perilaku hidup sehat, seperti mencuci tangan setelah beraktivitas di luar dan perbanyak minum air putih,
  • Mengonsumsi makanan yang bergizi dan bernutrisi seimbang,
  • Istirahat yang cukup,
  • Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, bila mengalami gejala penyakit penyerta musim hujan,
  • Menjaga kebugaran dengan mulai rutin berolah raga. Tubuh sehat dan bugar bisa membantu tubuh kita jadi lebih kuat dalam menghadapi cuaca ekstrem,
  • Siapkan tas darurat di tempat yang mudah dijangkau. Berisikan pakaian, makanan darurat, obat-obatan, surat berharga dan kebutuhan pribadi. Ini sebagai bentuk kesiapsiagaan bencana yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem
Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno28 April 2024, 13:47 WIB

Sejumlah Pengguna Keluhkan Akun Apple ID Mereka Logout Secara Misterius

Sejumlah Pengguna Keluhkan Akun Apple ID Mereka Logout Secara Misterius
Pengguna Apple sempat mengeluhkan akun mereka keluar secara misterius (Sumber: 9to5Mac)
Tips28 April 2024, 13:15 WIB

Cara Simpel Menerapkan Green Tourism Waktu Jadi Turis

Cara Simpel Menerapkan Green Tourism
Ilustrasi wisatawan. (Sumber: freepik)
Startup28 April 2024, 12:15 WIB

Punya Cadangan Nikel yang Besar, Indonesia Punya Posisi Strategis dalam Industri EV

Punya cadangan nikel yang besar, Indonesia punya posisi strategis di tengah industri kendaraan listrik
Punya cadangan nikel yang besar, Indonesia punya posisi strategis di tengah industri kendaraan listrik (Sumber: AC Ventures)
Startup28 April 2024, 11:47 WIB

MDI Ventures Tingkatkan Penyaluran Pembiayaan Modal Ventura

MDI Tingkatkan Penyaluran Pembiayaan Modal Ventura
MDI Genjot Penyaluran Pembiayaan Modal Ventura (Sumber: MDI Ventures)
Techno28 April 2024, 11:33 WIB

Samsung Solve for Tomorrow Kembali Digelar, Daftarkan Tim Kamu!

Samsung Solve for Tomorrow Kembali Digelar
Samsung Solve for Tomorrow Kembali Digelar (Sumber: Samsung)
Automotive28 April 2024, 09:53 WIB

Penjualan Kendaraan Penumpang Suzuki Naik 60%

Penjualan kendaraan penumpang Suzuki naik 60% kuartal 1 2024
(ilustrasi) Suzuki Jimny 5 pintu resmi meluncur di Indonesia. (Sumber: Suzuki)
Techno27 April 2024, 17:09 WIB

Berantas Judi Online, Butuh Komunikasi dengan Negara yang Melegalkan Perjudian

Berantas Judi Online, Butuh Komunikasi dengan Negara yang Melegalkan Perjudian
ilustrasi judi online (Sumber: freepik)
Startup27 April 2024, 16:54 WIB

Maka Motors: Kisah Startup yang Berasal dari Garasi Kebanjiran

Ramah Lingkungan Bukan Satu-satunya Alasan Konsumen Membeli Motor Listrik
CEO and Founders Maka Motors Raditya Wibowo (kiri). (Sumber: Dok. Maka Motors)
Startup27 April 2024, 15:48 WIB

Starcamp Ganti Nama Jadi Starventure, Kini Fokus Bantu Startup Tahap Awal Temukan Nilai Tambah

Starcamp Ganti Nama Jadi Starventure, Kini Fokus Bantu Startup Tahap Awal Temukan Nilai Tambah
Beberapa perusahaan yang merupakan portofolio Starventure (Sumber: Starventure)
Startup27 April 2024, 15:15 WIB

TransTRACK Gandeng We+, Wujudkan Manajemen Keselamatan Kerja dan Kompensasi Kecelakaan Kerja

TransTRACK Bersama We+ Ajak Terapkan Sistem Manajemen Keselamatan untuk Perjalanan Lebih Aman
TransTRACK bekerja sama dengan We+, untuk Personal Accident yang berupa kompensasi kecelakaan We Care (Sumber: TransTRACK)