Instrumen Investasi Risk On Mulai Menggeliat, Uptober Akan Segera Terjadi?

Rahmat Jiwandono
Jumat 18 Oktober 2024, 15:43 WIB
Chief Operating Officer (COO) Reku Jesse Choi (Sumber: Reku)

Chief Operating Officer (COO) Reku Jesse Choi (Sumber: Reku)

Techverse.asia - Setelah sempat stagnan pekan lalu, instrumen investasi risk-on seperti saham AS dan aset kripto terlihat telah membukukan performa positif yang cukup signifikan pada awal pekan ini.

Ini merupakan imbas data Producer Price Index (PPI) bulan September yang tidak mengalami kenaikan yang mengindikasikan outlook inflasi yang stabil setelah terjadi kenaikan bulanan (MoM) 0,2 persen pada Agustus lalu.

Baca Juga: Realme 13 5G dan TWS Buds T310 Resmi Dilansir di Indonesia, Segini Harganya

Hampir genap satu bulan pasca The Fed menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan 17-18 September, Indeks saham AS seperti Nasdaq (CCMP) dan S&P 500 (SPX) terlihat berada pada tren bullish yang cukup solid dengan kenaikan masing-masing di atas tiga persen sejak 18 September 2024.

Begitu juga dengan aset kripto, melansir CoinMarketCap (16/10/2024) Bitcoin telah melesat lebih dari 14 persen dalam satu bulan terakhir dan 7,49 persen dalam tujuh hari terakhir ini di level US$67.000 atau setara Rp1,042 miliar.

Kenaikan ini juga diikuti oleh aset kripto lainnya seperti Ethereum yang meningkat 7 persen selama sepekan mencapai US$2.615 dan Solana naik 7,57 persen di level US$154.

Selain itu, ETF Bitcoin Spot juga mencatat aliran dana masuk neto positif dengan total lebih dari US$550 juta pada 14 Oktober, yang merupakan angka netflow positif harian tertinggi sepanjang paruh kedua 2024 ini.

Baca Juga: Begini Cara yang Benar Menggunakan Galaxy Ring

Analis Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan, tren positif yang terjadi di pasar kripto pada awal pekan ini menyoroti mulai meredanya kekhawatiran investor terkait perkembangan inflasi AS pascarilis data CPI yang lebih tinggi 0,1 persen dari ekspektasi.

Selain itu, sempat meningkatnya klaim tunjangan pengangguran inisial mingguan juga turut meningkatkan kehati-hatian investor jelang pertemuan penentuan kebijakan suku bunga The Fed pada 6-7 November mendatang yang turut memberikan tekanan pada harga Bitcoin dan pasar kripto secara umum pekan lalu.

"Namun, meskipun kekhawatiran investor mulai terlihat mereda, saat ini belum terlihat adanya sentimen positif jangka pendek yang cukup kuat baik dari faktor internal di pasar kripto sendiri maupun faktor eksternal," ujarnya pada Jumat (18/10/2024).

Baca Juga: Edifier Meluncurkan Earbud NeoDots, Kombinasikan Hybrid Driver Units

Dengan demikian, fluktuasi masih berpotensi untuk terjadi. Data inflasi Harga Belanja Personal (PCE) yang akan dirilis pada 31 Oktober nanti akan menjadi variabel penting yang dapat mempengaruhi sentimen pasar, khususnya mengingat data tersebut merupakan data inflasi yang digunakan sebagai acuan oleh The Fed.

Apabila inflasi PCE secara bulanan pada September mengalami kenaikan sesuai ekspektasi yakni sebesar 0,2 persen, maka The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. "Jika hal itu terjadi, dapat berpotensi mempertahankan momentum positif yang mulai terbentuk saat ini," katanya.

Namun, jika kenaikan inflasi September secara MoM menyentuh angka 0,3 persen, kemungkinan The Fed akan menahan suku bunga pada level saat ini dapat dikatakan akan cukup terbuka.

Skenario terbaik bagi Bitcoin dan aset kripto lainnya adalah jika ternyata inflasi PCE naik lebih baik dari ekspektasi, seperti sebesar 0,1 persen, dan The Fed menurunkan suku bunga 50 basis poin.

Baca Juga: Reku x Tether Bakal Gelar Roadshow di 10 Kota di Indonesia, Perkuat Literasi Kripto

Membaiknya iklim investasi di instrumen yang cenderung berisiko seperti aset kripto dan Saham AS menjadikan dua aset ini menjadi pilihan investasi yang semakin menarik.

"Terlebih secara historis, dimulainya penurunan suku bunga cenderung menjadi awal dari tren kebijakan ekonomi yang lebih longgar untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi dalam jangka waktu yang lebih panjang," terangnya.

Situasi saat ini dapat berpotensi menjadi awal dari kondisi tersebut yang dapat menjadi katalis meningkatnya aliran dana masuk di pasar saham AS dan kripto.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno14 Mei 2025, 19:27 WIB

Google Hadirkan Bahasa Desain Android Barunya: Material 3 Expressive

Bahasa desain yang diperbarui akan hadir di Android 16 dan Wear OS 6 akhir tahun ini.
Material 3 Expressive akan mengubah tampilan Android jadi lebih menarik. (Sumber: Google)
Techno14 Mei 2025, 17:57 WIB

DJI Luncurkan Mavic 4 Pro, Bisa Terbang Sejauh 41 Kilometer

Mavic 4 Pro Membuka Kunci Pengambilan Gambar dari Sudut Mana Pun untuk Narator Udara.
DJI Mavic 4 Pro. (Sumber: DJI)
Automotive14 Mei 2025, 16:42 WIB

Mitsubishi Momentum 2030: Mobil Listrik yang akan Hadir di Amerika Utara pada 2026

Mitsubishi Konfirmasikan Kendaraan elektrik Baru Akan Dijual di Amerika Utara Mulai tahun depan.
Deretan siluet mobil Mitsubishi Momentum 2030. (Sumber: Mitsubishi)
Lifestyle14 Mei 2025, 15:58 WIB

Mission Impossible: The Final Reckoning Diputar untuk Pewarta, Dapat Tanggapan Positif

Film franchise kedelapan ini akan tayang global pada 23 Mei 2025.
Salah satu adegan dalam film Mission Impossible - The Final Reckoning. (Sumber: Skydance)
Automotive14 Mei 2025, 14:38 WIB

Harley Davidson x MotoGP akan Gelar Seri Balap Global pada 2026

Seri kejuaraan Harley Davidson baru akan digelar di enam akhir pekan MotoGP.
Harley-Davidson x MotoGP mengumumkan seri balap global baru yang diluncurkan tahun depan. (Sumber: MotoGP)
Startup14 Mei 2025, 14:21 WIB

Ikan Tuna Hasil Tangkapan Nelayan Binaan Aruna Diekspor ke Luar Negeri

Ikan tuna yang ditangkap telah dibekukan dan dikirim ke Uni Emirat Arab.
Ikan hasil tangkapan nelayan binaan Aruna diekspor ke luar negeri. (Sumber: istimewa)
Techno14 Mei 2025, 13:47 WIB

Instax Mini 41 Diniagakan di Indonesia Senilai Rp1,7 Juta, Ada 2 Fitur Baru

Instax Mini 41 dibuat untuk pembuat gambar yang peduli dengan bentuk dan fungsi.
Instax Mini 41. (Sumber: Fujifilm)
Techno14 Mei 2025, 13:11 WIB

Harga dan Spek Sony Xperia 1 VII, Dirakit dengan Hardware Walkman dan Bravia

Sony mengambil teknologi dari TV, kamera, dan Walkman untuk meningkatkan ponsel andalannya.
Sony Xperia 1 VII. (Sumber: Sony)
Lifestyle13 Mei 2025, 20:00 WIB

Toys R Us Asia Hadirkan Live Toyful: Semangat Bermain untuk Semua Kalangan Usia

Lewat Live Toyful, Toys R Us Asia siap memasuki babak baru retailtainment.
Toys 'R' Us. (Sumber: istimewa)
Techno13 Mei 2025, 19:24 WIB

WWDC 2025: iOS 19 akan Menyertakan Fitur Manajemen Baterai AI dan Sinkronisasi Lintas Perangkat

WWDC 2025 sendiri akan dilaksanakan pada 9-13 Juni 2025.
Ilustrasi iOS 19. (Sumber: 9to5Mac)