Ada Fitur Beta Baru untuk ChatGPT Plus

Uli Febriarni
Senin 30 Oktober 2023, 14:36 WIB
ilustrasi OpenAI merilis ChatGPT Enterprise (Sumber : Brookings)

ilustrasi OpenAI merilis ChatGPT Enterprise (Sumber : Brookings)

OpenAI meluncurkan fitur beta baru untuk anggota ChatGPT Plus.

Pelanggan telah melaporkan bahwa, pembaruan tersebut mencakup kemampuan untuk mengunggah file dan bekerja dengannya, serta dukungan multimodal. Demikian diungkap The Verge, dilansir Senin (30/10/2023).

Pada dasarnya, pengguna tidak perlu memilih mode seperti Telusuri dengan Bing dari menu dropdown GPT-4 — pengguna akan menebak apa yang mereka inginkan berdasarkan konteks.

Fitur-fitur baru ini menghadirkan sedikit fitur kantor, yang ditawarkan oleh paket ChatGPT Enterprise ke langganan chatbot individual yang berdiri sendiri.

Tim The Verge mengungkap, meski mereka tidak memiliki pembaruan multimodal pada paket Plus, namun tim dapat menguji fitur Analisis Data Tingkat Lanjut, yang sepertinya berfungsi sesuai harapan.

Jadi, setelah file dimasukkan ke ChatGPT, diperlukan beberapa saat untuk memproses file sebelum siap digunakan. Baru kemudian chatbot dapat melakukan hal-hal seperti merangkum data, menjawab pertanyaan, atau menghasilkan visualisasi data berdasarkan perintah.

Baca Juga: Wahai Pekerja Keras, Sayangi Mentalmu: Kini Teduh Punya Aplikasi Konseling Karyawan Bersama Para Ahli

Baca Juga: Ponsel Lipat Oppo Find N3 Flip Dijual di Indonesia, Harga Rp15,9 Juta

Chatbot tidak terbatas hanya pada file teks.

Di Threads, pengguna memposting tangkapan layar percakapan di mana mereka mengunggah gambar kapibara dan meminta ChatGPT, melalui DALL-E 3, membuat gambar bergaya Pixar berdasarkan gambar tersebut. Mereka kemudian mengulangi konsep gambar pertama dengan mengunggah gambar lain.

Ini adalah pembaruan berikutnya dari ChatGPT Plus, setelah sebelumnya aplikasi ini terintegrasi dengan Canva. Pembaruan itu membuat chatbot 'serba bisa' ini akan membantu penggunanya, yang membutuhkan rangkaian template Canva yang sudah ada dan bisa disesuaikan kebutuhan pengguna.

Layanan super juga diberikan kepada ChatGPT Plus, yang membuat aplikasi ini bisa menerima perintah menyerupai kemampuan yang dimiliki Google Lens dan pencarian dengan suara lewat Asisten Google. Bahkan OpenAI juga menambahkan keterampilan pencarian, berdasarkan perintah pengguna yang mengunggah sebuah gambar atau foto.

Jadi, pengguna tidak hanya dengan mengetikkan kalimat ke dalam prompt perintah, tetapi juga dengan berbicara dengan suara keras atau hanya mengunggah gambar.

Baca Juga: Samsung Galaxy Flip5 Retro, Dijual Terbatas dan Ajak Pengguna Bernostalgia dengan SGH-E700

Untuk dapat menggunakan perintah suara, ketuk tombol yang dilengkapi dengan logo mikrofon, lalu ucapkan pertanyaan atau perintah yang ingin kamu sampaikan.
ChatGPT akan mengubahnya menjadi teks dan memasukkannya ke model bahasa besar. Kemudian, kamu mendapatkan jawaban, sistem mengubahnya kembali menjadi ucapan, dan mengucapkan jawabannya dengan lantang.

Sementara, ketika memulai perintah dengan gambar, ketuk tombol foto untuk mengambil atau memilih gambar. Jika kamu menggunakan iOS atau Android, ketuk tombol plus terlebih dahulu.

Pengguna juga dapat mendiskusikan banyak gambar atau menggunakan alat menggambar yang dimiliki ChatGPT untuk memandu asisten. Pemahaman gambar didukung oleh multimodal GPT-3.5 dan GPT-4. Model ini menerapkan keterampilan penalaran bahasanya pada berbagai macam gambar, seperti foto, tangkapan layar, dan dokumen yang berisi teks dan gambar.

Dunia Kerja Membutuhkan Keterampilan Penggunaan ChatGPT

Udemy merilis Global Workplace Learning Index Q2 2023, sebuah laporan yang diterbitkan setiap tiga bulan, bertujuan membantu perusahaan mempertahankan keunggulan kompetitif dan membuktikan kemampuannya untuk menghadapi masa depan.

Dalam laporan mereka, didapati bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia berpotensi menciptakan nilai ekonomi sekitar Rp5,299 triliun.

Baca Juga: Spek Xiaomi 14 Pro: Chip Snapdragon 8 Gen 3 dan Bahan Titanium

Baca Juga: Kopital Ventures: Didirikan Co-Founder Kopi Kenangan, Target Danai 30 Startup Selama 3 Tahun Awal

Memperoleh pengetahuan tentang cara menerapkan AI, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi di Indonesia.

Penggunaan AI generatif semakin merambah ke bidang non-teknis seperti pemasaran, manajemen sumber daya manusia, penjualan, dan project management.

Global Workplace Learning Index Udemy juga menyoroti peningkatan konsumsi topik-topik seperti ChatGPT (mengalami kenaikan 386% secara global), Generative AI (278%), dan Prompt Engineering (190%).

Perusahaan-perusahaan juga mulai mengeksplorasi penggunaan AI generatif dengan lebih mendalam untuk memanfaatkan potensinya, seperti meningkatkan optimasi mesin pencari (SEO), menyederhanakan proses perekrutan talenta, meningkatkan responsivitas layanan dukungan pelanggan, dan menciptakan pesan pemasaran email yang dipersonalisasi.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Januari 2025, 16:10 WIB

POCO X7 Pro 5G x Iron Man Edition: Wujud Kecerdikan Tony Stark

POCO x Marvel: mendukung aspirasi heroik dengan performa yang tak tertandingi.
POCO X7 Pro edisi Iron Man. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 14:39 WIB

Upbit Indonesia Optimis OJK akan Perkuat Regulasi dan Inovasi Aset Kripto di Indonesia

Mereka menyambut baik pengalihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK, sebagaimana diatur dalam UU P2SK.
Resna Raniadi sebagai COO Upbit Indonesia. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 12:52 WIB

Spesifikasi dan Harga Realme Note 60x yang Rilis di Indonesia

Realme Note 60x meluncur dengan ketangguhan rangka metal tahan banting ArmorShell Protection.
Realme Note 60x. (Sumber: Realme)
Techno17 Januari 2025, 11:40 WIB

Prediksi Kecerdasan Buatan pada 2025: Mendorong Keberlanjutan, Keamanan, dan Pertumbuhan di Asia Pasifik

Dengan berlalunya tahun 2024 dan tahun 2025 yang dimulai dengan fokus dan inovasi baru, dunia merefleksikan tahun yang luar biasa dalam artificial intelligence (AI).
(ilustrasi) artificial intelligence atau AI (Sumber: freepik)
Techno17 Januari 2025, 10:58 WIB

Nasib TikTok di Amerika Serikat Hanya Tinggal 2 Hari Lagi?

TikTok diambang pelarangan beroperasi bagi penggunanya di Amerika Serikat yang akan berlaku mulai Minggu (19/1/2025) besok.
Ilustrasi TikTok (Sumber: Pexels)
Techno17 Januari 2025, 10:11 WIB

Inflasi Inti Mereda, Pasar Kripto dan Saham AS Kompak Menghijau

Jelang inagurasi Presiden AS Donald Trump, terdapat potensi reli akan berlanjut hingga penentuan kebijakan suku bunga The Fed akhir bulan ini.
Ilustrasi Saham AS.
Techno17 Januari 2025, 09:52 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Tim E-sports RRQ Selama 3 Tahun

Realme Indonesia dan RRQ Jalin Kerja Sama Jangka Panjang.
CEO RRQ Adrian Paulin (kiri) menerima secara simbolis kerja sama dengan Realme. (Sumber: Realme)
Techno16 Januari 2025, 21:43 WIB

CES 2025: Anker Hadirkan 3 Produk Baru Pengisi Daya

Anker ingin menghadirkan berbagai potensi lewat inovasi terbaik.
Anker meluncurkan lini produk pengisian daya barunya. (Sumber: Anker)
Lifestyle16 Januari 2025, 18:57 WIB

Reebok Tunjuk Winky Wiryawan Sebagai Muse Reebok Indonesia

Reebok Rayakan Gaya Hidup dan Performa yang Tak Lekang oleh Waktu Melalui Kampanye “Waktu Berlalu, Reebok Selalu”
Reebok menunjuk DJ Winky Wiryawan (kedua dari kiri) sebagai muse Reebok Indonesia. (Sumber: Reebok)
Techno16 Januari 2025, 17:48 WIB

JBL Horizon 3: Jam Alarm yang Membantu Menata Jadwal Tidurmu

Ubah jadwal tidur dengan Signature Sound JBL dan pencahayaan ambient yang dapat disesuaikan.
JBL Horizon 3. (Sumber: JBL)