China Resmi Menerapkan Regulasi AI Generatif, Bulan Depan

Uli Febriarni
Sabtu 15 Juli 2023, 15:37 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). (Sumber : istockphoto)

Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). (Sumber : istockphoto)

Pemerintah China telah menerbitkan aturan baru untuk kecerdasan buatan (AI) generatif. Ini menjadikan China sebagai salah satu negara pertama di dunia, yang mengatur teknologi yang mendukung layanan populer seperti ChatGPT.

Cyberspace Administration of China (CAC), pengawas internet terkemuka di negara itu, meluncurkan serangkaian pedoman terbaru. Bertujuan untuk mengelola industri yang sedang berkembang, yang telah menggemparkan dunia. Aturan tersebut akan mulai berlaku pada 15 Agustus 2023. 

Laman CNN membandingkan draf regulasi tersebut, antara yang dirilis pada awalnya (April 2023) dengan versi yang diterbitkan. Di dalamnya termaktub sejumlah poin yang disebut mereka sebagai 'langkah-langkah sementara' -yang kemudian di versi barunya- China tampaknya telah melonggarkan beberapa ketentuan yang diumumkan sebelumnya.

"Ini menunjukkan bahwa Beijing melihat peluang dalam industri yang baru lahir. Negara tersebut berusaha untuk menyalakan kembali pertumbuhan ekonomi di rangka menciptakan lapangan kerja," lapor CNN, dikutip Sabtu (15/7/2023).

Baca Juga: Spesifikasi Samtaesong 8: Smartphone Produksi Korea Utara, Chip Snapdragon 8 Gen 2 dan RAM 12GB

Pekan lalu, regulator mendenda raksasa fintech Ant Group hanya di bawah $1 miliar, dalam sebuah langkah yang tampaknya akhirnya menutup bab tentang tindakan keras regulasi yang luas yang berpusat di sekitar raksasa teknologi China. Banyak dari mereka — termasuk Alibaba (BABA), Baidu (BIDU), dan JD.com (JD) — kini sedang dalam proses meluncurkan versi chatbot AI mereka sendiri.

Aturan terbaru hanya akan berlaku untuk layanan yang tersedia untuk masyarakat umum di China. Teknologi yang dikembangkan di lembaga penelitian atau dimaksudkan untuk digunakan oleh pengguna luar negeri dikecualikan.

"Negara 'mendorong penggunaan inovatif AI generatif di semua industri dan bidang', dan mendukung pengembangan chip, perangkat lunak, alat, daya komputasi, dan sumber data yang 'aman dan dapat dipercaya'," menurut dokumen yang mengumumkan aturan tersebut.

Regulasi versi saat ini juga telah menghapus bahasa yang menunjukkan tindakan hukuman yang mencakup denda setinggi 100.000 yuan ($14.027) untuk pelanggaran.

China juga mendesak platform untuk berpartisipasi dalam perumusan aturan dan standar internasional terkait AI generatif.

Namun, di antara ketentuan utamanya adalah persyaratan bagi penyedia layanan AI generatif untuk meninjau keamanan dan mendaftarkan algoritme mereka ke pemerintah; jika layanan mereka mampu memengaruhi opini publik atau dapat 'memobilisasi' publik.

AI generatif yang dimaksud dalam regulasi China, mengacu pada teknologi yang mendukung platform seperti ChatGPT.

Baca Juga: Twitter Menggugat 'Empat Entitas yang Tak Diketahui Namanya', Mereka Diduga Telah Mengorek Data Secara Ilegal

Layanan ini telah meledak dalam popularitas dalam beberapa bulan terakhir, dan perusahaan teknologi China telah berlomba untuk merilis versi mereka sendiri. Selain itu, mendorong beberapa kritikus untuk memprediksi bahwa tren tersebut akan menambah bahan bakar persaingan Amerika Serikat (AS)-China yang ada dalam teknologi baru.

Computer World menulis, meskipun AS dan China adalah negara yang bersaing sengit urusan perdagangan teknologi, kedua negara ini tampaknya memiliki kesamaan yang baru: kekhawatiran tentang akuntabilitas, dan kemungkinan penyalahgunaan AI.

Pemerintah kedua negara mengeluarkan pengumuman terkait regulasi pengembangan AI.

Administrasi Telekomunikasi dan Informasi Nasional (NTIA), cabang dari Departemen Perdagangan AS, mengeluarkan permintaan publik formal untuk masukan tentang kebijakan apa yang harus membentuk ekosistem akuntabilitas AI. Ini termasuk pertanyaan seputar akses data, mengukur akuntabilitas, dan bagaimana pendekatan AI dapat bervariasi di berbagai sektor industri, seperti pekerjaan atau perawatan kesehatan.

Baca Juga: Gubernur DIY Terima Kunjungan UNESCO, Bahas Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia

Bulan lalu, pemerintah Inggris juga mengatakan: untuk 'menghindari undang-undang yang berat yang dapat menghambat inovasi', mereka memilih untuk tidak memberikan tanggung jawab atas tata kelola AI kepada satu regulator baru, alih-alih meminta regulator yang ada untuk membuat peraturan mereka sendiri. Menurut mereka, ini adalah pendekatan yang paling sesuai dengan cara AI digunakan di sektor mereka.

Namun, pendekatan ini dikritik oleh beberapa orang. Misalnya, pakar industri, yang berpendapat bahwa kerangka kerja yang ada mungkin tidak dapat mengatur AI secara efektif. Karena sifat kompleks dan berlapis-lapis dari beberapa alat AI, yang berarti penggabungan antara rezim yang berbeda tidak dapat dihindari.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno04 Desember 2025, 19:09 WIB

OnePlus akan Luncurkan 3 Gadget Baru, Kapan?

Adapun jajaran gawai yang akan diluncurkan mencakup tablet, smartphone, dan smartwatch.
Jajaran gawai terbaru OnePlus yang akan segera hadir global. (Sumber: OnePlus)
Techno04 Desember 2025, 18:22 WIB

Youtube Recap: Ungkap Daftar Tren Teratas 2025

Youtube resmi menghadirkan Reels akhir tahun yang dipersonalisasi sebagai ‘Recap’.
Youtube Recap 2025. (Sumber: Youtube)
Techno04 Desember 2025, 17:43 WIB

Apple Music Replay 2025 Kembali dengan Statistik Mendengarkan Baru

Anda dapat mendengarkan semua artis baru yang Anda dengarkan tahun ini, dan menemukan artis mana yang tetap Anda setiai.
Apple Music Replay 2025. (Sumber: Apple)
Techno04 Desember 2025, 16:41 WIB

Geekom GeekBook X14 Pro: Laptop Ringan Sepenuhnya Logam Pertama di Dunia

Bobot perangkat ini hanya 900 gram saja.
Geekom GeekBook X14 Pro. (Sumber: Geekom)
Techno04 Desember 2025, 15:58 WIB

Google Hadirkan Nano Banana Pro, Model Generasi Gambar Terbarunya

Sekarang tersedia dan ada tingkatan gratis.
Google Nano Banana Pro. (Sumber: Google)
Techno04 Desember 2025, 15:16 WIB

Anthropic Rilis Opus 4.5 dengan Integrasi Chrome dan Excel Baru

Model Opus 4.5 Anthropic hadir untuk menaklukkan Microsoft Excel.
Ilustrasi yang ditugaskan Anthropic untuk menandai peluncuran Opus 4.5. (Sumber: Anthropic.)
Techno04 Desember 2025, 14:30 WIB

Peramban Opera Sekarang Didukung Kecerdasan Buatan Anyar dari Google

Layanan ini gratis diakses oleh semua orang.
Peramban Opera kini dilengkapi dengan kecerdasan buatan gratis. (Sumber: Opera)
Lifestyle03 Desember 2025, 20:38 WIB

Skechers Aero Series Ditambahkan Teknologi Slip-in Baru Eksklusif

Koleksi Lari Teknis Memadukan Inovasi dengan Kenyamanan untuk Setiap Lari.
Skechers Aero Burst dilengkapi teknologi Slip-ins untuk kenyamanan tanpa perlu menyentuh kulit. (Sumber: Skechers)
Techno03 Desember 2025, 18:48 WIB

Binance Junior: Rekening Tabungan Kripto untuk Remaja dan Anak-anak

Aplikasi ini membuka peluang untuk mengenalkan kripto kepada anak-anak maupun remaja.
Binance. (Sumber: istimewa)
Automotive03 Desember 2025, 18:05 WIB

Porsche Cayenne Electric Punya 2 Varian, Harga Mulai Rp1,84 Miliaran

Mobil ini memiliki tenaga hingga 1.139 hp dengan kecepatan tertinggi 162 MPH.
Porsche Cayenne. (Sumber: Porsche)