Google Ingin Rombak Desain Mesin Pencari, Ditambahkan Chatbot AI dan Klip Video

Uli Febriarni
Rabu 10 Mei 2023, 17:50 WIB
Google (Sumber : Unsplash)

Google (Sumber : Unsplash)

Google mengubah tampilan mesin mereka, agar menjadi lebih menarik minat anak muda dan nampak kekinian. Dilaporkan oleh The Wall Street Journal, Google bakal menambahkan chatbot AI, lebih banyak video shorts atau klip video pendek.

Menurut pihak Google, perubahan tersebut merupakan respons terhadap perubahan besar dalam cara orang mengakses informasi di internet, termasuk munculnya bot AI seperti ChatGPT.

Penambahan klip video pendek, dipandang Google menjadi hal yang penting di era masa kini. Karena ternyata, bisa lebih mudah membantu anak muda dalam mendapatkan referensi apa yang ingin mereka cari.

Mereka akan mendorong layanan lebih jauh dari format tradisional yang lama, yang secara informal dikenal sebagai '10 tautan biru', menurut dokumen perusahaan dan orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Baca Juga: Pemerintah China Tangkap Orang yang Gunakan ChatGPT untuk Menyebarkan Hoaks

Dengan tampilan baru itu, Google menilai mesin pencari mereka nantinya bakal lebih 'visual, snackable, personal, and human' atau visual, mudah diingat, personal, dan manusiawi. 

Google berencana untuk memasukkan lebih banyak suara manusia, sebagai bagian dari perubahan, mendukung pembuat konten dengan cara yang sama seperti yang dilakukan secara historis dengan situs web.

Pada konferensi pengembang I/O tahunan mereka pekan depan, Google diperkirakan bakal memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan program AI, fitur ini diberi nama 'Magi'.

Google Sadar Perubahan dan Segera Mengantisipasi

Google sebelumnya telah mengubah tampilan dan nuansa pencarian. Tampilan baru itu kemudian berujung pada menggerakkan bisnis periklanan mereka, hingga akhirnya menghasilkan pendapatan lebih dari $162 miliar, tahun lalu.

Tapi kemudian itu berubah dengan munculnya chatbots AI dan aplikasi video pendek seperti TikTok, yang keduanya menarik perhatian pengguna yang lebih muda.

Baca Juga: Seorang Seniman Fotografi Berlin Tolak Penghargaan, Sony Dinilai Tak Bisa Bedakan Antara Karya AI dan Bukan

Seorang juru bicara Google, dilansir dari laman Verdict, mengatakan bahwa pencarian selalu menjadi sektor yang sangat dinamis dan berkembang pesat. Perusahaan telah berfokus pada pendekatan jangka panjang, untuk mengubah layanan yang mencakup pengintegrasian AI dan fitur visual.

"Seiring berkembangnya pencarian, memberikan informasi berkualitas tinggi dan mendukung web yang sehat dan terbuka akan tetap menjadi inti dari pendekatan kami," kata juru bicara tersebut.

Penulis The Search, -sejarah Google yang diterbitkan pada 2005-, John Battelle, mengungkap kalau Google memiliki peluang untuk memimpin perubahan perilaku konsumen seputar pencarian internet. Tetapi orang akan beralih ke layanan lain, jika perusahaan tidak bergerak cukup cepat. 

"Ini adalah momen yang sangat penting bagi perusahaan, dan saya pikir mereka sangat menyadarinya," lanjut Battelle.

Penyedia data, Statcounter, mengatakan bahwa mesin pencari Google telah menjadi situs web yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Selama bertahun-tahun telah menangani lebih dari 90% pencarian di komputer dan perangkat seluler.

Jutaan orang menggunakan Google untuk tugas-tugas penting. Situs web seperti outlet berita online mengandalkan mesin telusur, untuk sebagian besar lalu lintas mereka. 

Kemudian seiring waktu, beberapa aplikasi bertenaga AI baru meledak popularitasnya. Ini menimbulkan tantangan baru terhadap kekuatan Google sebagai portal ke internet.

Chatbot ChatGPT yang dikembangkan OpenAI dan didukung Microsoft (telah disematkan pada Azure), telah meningkatkan kewaspadaan di dalam Google, dan mendorong kepemimpinan untuk mempercepat pekerjaan pada produk serupa.

Microsoft membangun teknologi di belakang ChatGPT ke dalam mesin pencari Bing awal tahun ini, menciptakan versi yang dapat mengadakan percakapan panjang dengan pengguna.

Tidak Selalu Benar, Waspada Informasi yang Salah dari Chatbot

Chatbot seperti ChatGPT memiliki potensi untuk memalsukan informasi dan sumber.

Sebuah studi yang dilakukan peneliti Universitas Stanford, tentang mesin pencari yang menggunakan teknologi AI percakapan, menemukan hanya 51,5% kalimat dari ChatGPT yang menyertakan kutipan yang tepat, lebih dari seperempat kutipan tidak mendukung konten kalimat yang terkait.

Awal tahun ini misalnya, Bing yang mulai ditanamkan ChatGPT menghasilkan kesalahan dan tanggapan yang mengganggu bagi beberapa pengguna. Kenyataan itu, mendorong perusahaan untuk menyebut Bing sedang dalam proses dan membuat beberapa penyesuaian pada teknologi.

Eksekutif Google telah menekankan bahwa, produk pencarian yang menggunakan fitur chatbot AI tidak boleh mengecewakan pemilik situs web dan sebagian dengan menyertakan tautan sumber.

Bard, ketika digunakan usai dirilis pada Maret 2023, hasil yang keluar dari mesin ChatGPT-nya menyertakan beberapa tautan ke sumber luar. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Google Bakal Rilis Fitur Saingan ChatGPT?

Sabtu 04 Februari 2023, 20:46 WIB
Google Bakal Rilis Fitur Saingan ChatGPT?
Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)