Kemenko PMK RI: Netizen Indonesia Adalah Netizen Paling Kurang Ajar Sedunia

Uli Febriarni
Senin 03 April 2023, 14:52 WIB
literasi digital (Sumber : Arkansas Regional Innovation Hub)

literasi digital (Sumber : Arkansas Regional Innovation Hub)

Tantangan era siber tak hanya seputar pembangunan infrastruktur yang memadai, namun juga bagaimana mempersiapkan masyarakat untuk kehidupan serba digital.

Ketua Pandi Institute, Prof. Yudho Giri Sucahyo, menjelaskan bagaimana Pandi Instititute berperan sebagai fasilitator sekaligus pelatihan di bidang siber.

Pandi institute adalah sebuah lembaga pembelajaran, yang didirikan untuk membantu masyarakat dalam mempelajari hal-hal seputar teknologi, supaya masyarakat mengenal lebih jauh teknologi yang semakin berkembang.

"Kami mendapatkan penerimaan saat ini total dengan 736.000 lebih nama domain dengan pendapatan 50 miliar. Tentu saja dengan jumlah tersebut, harus ada darma bakti kami, yang dilakukan melalui training kepada banyak pihak;seperti guru, Polri, UKM, TNI, dan sebagainya," kata dia, dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada, Senn (3/4/2023).

Yudho mengatakan, Pandi Institute juga punya program namanya Cybertalk dan ini adalah salah satu wujud gotong royong di mana perguruan tinggi bekerja sama dengan pemerintah dan komunitas teknis untuk berkolaborasi bersama,” tutur Prof. Yudho.

Ia menambahkan, persoalan utama muncul di tahun ini dan tahun berikutnya menjelang pemilihan umum  (Pemilu).

Menurutnya, akan ada banyak ujaran dan berita yang tentu dapat memengaruhi opini masyarakat terhadap pemerintah. Jika tidak dipersiapkan secara matang sejak awal, maka besar kemungkinan akan muncul masalah yang mengancam persatuan nasional.

Deputi V Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Didik Suhardi, menyebutkan perihal adanya satu riset yang membuktikan bahwa, negara kita ini merupakan netizen paling kurang ajar sedunia.

"Pertanyaannya, apakah hal itu mau kita benahi atau kita lestarikan?," ujarnya. 

Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki pengguna internet terbesar, tapi tidak dengan kesiapan masyarakatnya. Ia menjelaskan, perilaku pengguna yang tergambar dari berbagai fenomena di dunia digital cukup mengisyaratkan bahwa, masyarakat belum bisa menerima kebebasan digital dengan baik.

"47% persen keadaban digital kita itu untuk hoaks dan penipuan. Kemudia 27 persen untuk ujaran kebencian, dan 13 persen untuk diskriminasi. Bisa dibayangkan dunia maya kita ini isinya seperti itu," ungkap Didik. 

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG. menyataka, adanya kemudahan dan kebebasan di ruang digital menimbulkan perilaku dan kebiasaan baru.

Ia membenarkan bahwa jika dinilai dalam kecepatan informasi dan komunikasi, digitalisasi memiliki nilai unggul. Tapi di sisi lain, ada banyak kebiasaan-kebiasaan yang menghilangkan kedekatan batin dan hubungan antar manusia. Hal inilah yang harus diperkuat, agar perilaku masyarakat di ruang digital juga dapat dibenahi di kemudian hari.

Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) juga pernah mendiskusikan hal ini di kanal Zoom mereka, bersama Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).

Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati, mengatakan bahwa menjelang Pemilu ini, media sosial disuguhi berita-berita tentang pencalonan, kampanye, sampai isu penundaan. Namun, rakyat Indonesia banyak yang belum memahami esensi dari Pemilu. Demikian juga tentang bagaimana mencapai demokrasi di tengah pelaksanaan Pemilu 2024, yang akan diwarnai oleh pemilih baru dan erat hubungannya dengan sosial media.

"Lewat platform inilah informasi mengenai Pemilu sampai kampanye akan didistribusikan," ujarnya.

Meski demikian hingga kini belum ada mitigasi risiko-risiko di media sosial, seperti disinformasi dan transparansi. Sehingga dibutuhkan penanganan terkait penangkalan disinformasi.

Nisa menambahkan, tidak dapat disangkal bahwa disinformasi, hoaks, dan polarisasi melalui media sosial akan menjadi tantangan terbesar Indonesia di era Pemilu.
Oleh karena itu, dibutuhkan solusi mengikat untuk mendorong adanya ekosistem digital yang demokratis, yakni literasi digital.

Untuk meningkatkan literasi digital di tengah masyarakat, diperlukan sistematika pemberantasan konten penyebaran informasi. Selain itu, forum diskusi yang menggaet semua pihak terkait de-bunking dan pre-bunking, kolaborasi dari masyarakat sipil dengan platform media sosial, menganalisis disinformasi di Pemilu 2024, dan sistem pelaporan hoaks yang jelas.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Startup08 Mei 2024, 18:59 WIB

Satu Lagi Pemain NBA Terjun Jadi Investor Startup, Kyle Kuzma

Kyle Kuzma saat ini telah menjadi seorang angle investor sekaligus penasihat di sebuah perusahaan dana ventura.
Pemain NBA Kyle Kuzma bergabung dengan Scrum Ventures (Sumber: NBA Maniacs)
Startup08 Mei 2024, 18:34 WIB

Runchise Raih Pendanaan, Berniat Ekspansi dan Memperkuat Branding

Dengan pendanaan senilai US$1 Juta ini, fokus utama perusahaan tetap pada kemajuan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan profitabilitas restoran
Startup Runchise baru saja meraih pendanaan US$1 juta (Sumber: East Ventures)
Techno08 Mei 2024, 17:57 WIB

Perkuat Kepemimpinan dalam Teknologi Kesehatan, Samsung Mengakuisisi Sonio

Akuisisi ini bertujuan untuk memperkuat kepemimpinan perusahaan dalam peralatan medis mutakhir
Salah satu perangkat medis yang diproduksi Sonio (Sumber: Sonio)
Techno08 Mei 2024, 17:51 WIB

Terancam Diblokir, TikTok Resmi Gugat Pemerintah Amerika Serikat

TikTok menggugat pemerintah AS atas undang-undang yang dapat melarang aplikasi tersebut.
Ilustrasi TikTok. (Sumber: null)
Techno08 Mei 2024, 17:39 WIB

Realme C65 Hadirkan Teknologi Rainwater Smart Touch dan IP54, Dapat Dioperasikan Walau dalam Keadaan Basah

Tetap lancar menjawab pesan sampai scrolling media sosial dengan Realme C65 berkat kedua teknologi tersebut.
Realme C65 memiliki fitur Rainwater Smart Touch. (Sumber: Realme)
Techno08 Mei 2024, 17:27 WIB

Tidak Perlu 2 Kali Posting, Meta Mulai Menguji Cross-Posting dari Instagram ke Threads

Dengan fitur ini, postingan baru pengguna di Instagram mereka akan secara otomatis dibagikan ke akun Threads
Meta sedang menguji cross-posting dari Instagram ke Threads (Sumber: Getty Images via Engadget)
Techno08 Mei 2024, 17:22 WIB

Canon Rilis 3 Large Format Printer, Hasilkan Kualitas Cetak yang Tajam

Ketiga Large Format Printer (LFP) teranyar ini adalah seri Pro.
Canon Image Prograf Pro Series. (Sumber: Canon)
Techno08 Mei 2024, 16:12 WIB

Final Cut Pro Mengubah Pembuatan Video dengan Live Multicam di iPad

Final Cut Pro memberikan dukungan untuk proyek pada drive eksternal dan Live Multicam untuk merekam berbagai sudut sekaligus menggunakan aplikasi Final Cut Camera baru untuk iPhone dan iPad.
Final Cut Pro menghadirkan pembaruan besar yang tersedia di iPad Pro baru. (Sumber: Apple)
Techno08 Mei 2024, 16:12 WIB

Literasi Digital Tekomsel Beri Bootcamp dan Workshop, Dorong Kreativitas Digital

Program ini memberi wawasan dalam menggunakan ragam platform digital, seperti Adobe Express, E-Repository hingga Figma
Telkomsel gelar roadshow literasi digital Internet BAIK, jangkau lebih dari 1.000 peserta termasuk para guru, orang tua, komunitas, pelajar, serta siswa/siswi penyandang disabilitas (Sumber: Telkomsel)
Techno08 Mei 2024, 15:36 WIB

Survei IDC: Samsung Electronics Produsen No.1 di Pasar Monitor OLED Global

Di pasar monitor OLED global, Samsung menguasai 34,7% pangsa pasar
(ilustrasi) Samsung Electronics Dinobatkan sebagai No.1 di Pasar Monitor OLED Global (Sumber: Samsung)