Techverse.asia - Bulan ini, Infinix resmi meluncurkan GT 30, tambahan baru untuk GT 30 Series. Handset ini ditenagai dengan chipset MediaTek Dimensity 7400 5G dan dilengkapi layar AMOLED 1,5K 144Hz untuk keseimbangan sempurna antara performa tinggi dan visual yang halus.
Melengkapi hal ini, Infinix GT 30 dilengkapi sistem pendingin cair 3D Vapor Cloud Chamber (3DVCC) yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan, dipadukan dengan grafit superkonduktor yang melapisi motherboard, layar, rangka tengah baterai, dan area speaker.
Baca Juga: JBL Quantum Engine: Pelantar Terpadu yang Menawarkan Audio Spasial
Dipadukan dengan gel konduktivitas termal tinggi untuk perpindahan panas yang efisien, gel ini membentuk struktur pembuangan panas komprehensif yang memastikan performa stabil dan pengoperasian pada suhu rendah bahkan di bawah beban kerja berkinerja tinggi.
Selain melanjutkan warna Shadow Ash dan Blade White dari GT 30 Pro, GT 30 juga memperkenalkan dua warna baru - Cyber Blue dan Pulse Green. Prangkat ini dilengkapi dengan penyimpanan 256GB dan RAM 8GB dan akan tersedia secara global dengan harga mulai sekitar US$200 atau sekitar Rp3,3 jutaan.
Infinix GT 30 memiliki baterai 5.500mAh yang mendukung bypass charging - jadi jika mencolokkannya, pengguna dapat menggunakan ponsel tanpa perlu terus-menerus menguras dan mengisi ulang baterai.
Perusahaan pun menjanjikan pengguna akan dapat menonton video Youtube selama lebih dari 20 jam dan menggunakan Google Maps selama lebih dari 12 jam dengan sekali pengisian daya.
Baca Juga: Infinix GT 20 Pro: Ponsel Gaming Seharga Rp4 Jutaan
GT 30 hadir dengan layar AMOLED 6,8 inci beresolusi 1,5K, refresh rate 144Hz, dan kecerahan puncak 4.500 nits, sensor sidik jari dalam layar, dan Gorilla Glass 7i. Di sisi lain, Infinix menjanjikan akan menghadirkan dua pembaruan sistem operasi utama untuk GT 30, serta patch keamanan selama tiga tahun.

Gawai ini punya kamera utama 64MP dengan sensor Sony IMX682, kamera ultrawide 8MP, dan kamera swafoto 13MP. Terdapat juga motor getar linear sumbu-x untuk pengalaman haptik yang imersif, ruang uap 3D untuk pendinginan, giroskop enam sumbu, speaker ganda, fitur walkie-talkie yang memungkinkan melakukan panggilan melalui Bluetooth saat tidak ada jaringan, dan peringkat IP64 untuk ketahanan terhadap debu dan cipratan air.
Untuk pemrosesan informasi, fitur-fitur seperti One-Tap Screen Q&A dan ringkasan teks panjang dengan cepat menyaring wawasan penting, ideal bagi pelajar dan pencari ilmu. Dalam skenario kreatif, konversi teks ke gambar, sketsa ke gambar, dan wallpaper buatan AI membuat desain dan pembuatan konten lebih efisien.
Baca Juga: ZTE Nubia Neo 2 5G Meluncur di Indonesia, Ponsel Gaming Rp2 Jutaan
Fungsi-fungsi seperti AI Erase, AI Extend, dan konversi gambar ke dokumen semakin meningkatkan produktivitas dalam menangani dokumen dan konten visual. Untuk komunikasi dan berbagi, ringkasan panggilan AI, terjemahan dua arah secara real-time, dan fitur jawab otomatis meruntuhkan batasan bahasa dan waktu, membantu pengguna fokus pada hal yang paling penting.
Sementara itu, fitur privasi AI secara otomatis menyembunyikan informasi sensitif saat dibagikan, memastikan keamanan dan ketenangan pikiran. Selain kemampuan perangkat keras dan AI, Inifnix GT 30 juga meningkatkan pengalaman bermain gim dan penggunaan sehari-hari melalui desain interaksi yang disempurnakan.
Dilengkapi dengan tombol bahu ganda kapasitif GT Trigger, perangkat ini menghadirkan respons tingkat milidetik dan pemetaan yang dapat disesuaikan, memberikan pemain Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) dan First-Person Shooter (FPS) kendali yang hampir setara konsol.
Dalam penggunaan sehari-hari, perangkat ini memberikan sinyal panggilan, pesan, dan status pengisian daya, bahkan dapat berkedip seirama dengan musik - berfungsi sebagai indikator pertempuran sekaligus media personalisasi dan interaksi sosial yang efektif.
Baca Juga: Infinix AI Buds Mampu Terjemahkan 162 Bahasa Asing, Segini Harganya














