Techverse.asia - Edgnex Data Centers by DAMAC belum lama ini resmi mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pengembangan pusat data generasi berikutnya yang didukung teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di DKI Jakarta, pusat data kedua mereka di Indonesia.
Proyek ini menjadi salah satu pengembangan khusus kecerdasan buatan terbesar di kawasan Asia Tenggara, dengan kapasitas tambahan di masa mendatang sebesar 144 MW, dan total investasi mencapai US$2,3 miliar atau sekitar Rp37,50 triliun.
Baca Juga: Lenovo Chromebook Plus 14 Rilis Global, Cek Harga dan Spesifikasinya
Setelah proses akuisisi lahan yang diselesaikan pada Maret lalu oleh DAMAC, lokasi ini telah memasuki tahap awal konstruksi, dengan fase pertama yang diperkirakan siap beroperasi pada Desember 2026.
Pusat data ini akan mengadopsi rak AI berdensitas tinggi, menetapkan standar baru untuk infrastruktur generasi berikutnya di kawasan Asia Tenggara. Sebagai aset kunci dalam perjalanan digital Indonesia, proyek ini akan berperan penting dalam mempercepat transisi dari basis analog ke ekonomi digital berbasis AI yang tangguh.
Indonesia tetap menjadi pasar dengan potensi tinggi di kawasan ini, namun masih menghadapi kesenjangan infrastruktur digital, keterbatasan infrastruktur skala besar, dan tantangan latensi yang terus meningkat.
Baca Juga: Foxconn Mengumumkan Kemitraan dengan Zettabyte untuk Mengubah Pusat Data AI
Dengan pesatnya adopsi kecerdasan buatan di berbagai sektor, proyek ini hadir untuk memenuhi kebutuhan akan infrastruktur yang skalabel dan hemat energi.
“Ini adalah pembangunan kedua kami di Indonesia, yang semakin menegaskan komitmen kami untuk menjembatani kesenjangan digital di pasar yang sedang berkembang pesat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia,” ungkap Pendiri DAMAC Group Hussain Sajwani lewat keterangan tertulisnya kami terima, Rabu (25/6/2025).
Dia bangga membangun salah satu pusat data paling canggih dan berkelanjutan di kawasan ini, yang dirancang untuk mendukung gelombang inovasi dan pertumbuhan digital berikutnya.
Dengan meningkatnya skala beban kerja AI, kebutuhan akan infrastruktur generasi baru yang lebih kuat dan efisien pun tumbuh - dan proyek ini merupakan bagian dari komitmen besar mereka di Asia Tenggara, yang telah menginvestasikan lebih dari US$3 miliar untuk pengembangan infrastruktur digital.
Baca Juga: Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Data Tidak Terbackup dan Tak Dapat Dipulihkan
Pusat data ini menargetkan Power Usage Effectiveness (PUE) sebesar 1,32, yang secara signifikan akan meningkatkan efisiensi energi dan selaras dengan standar keberlanjutan global Edgnex. Pembangunan kedua di Jakarta ini memperkuat kehadiran Edgnex yang terus berkembang di Thailand, Malaysia, dan pasar-pasar utama lainnya di Asia Tenggara.
Pada tahun lalu, Edgnex juga telah mengumumkan pusat data perdananya di Indonesia dengan kapasitas terencana sebesar 19,2 MW, yang akan dibangun di kawasan MT Haryono, Jakarta - sebuah klaster pusat data strategis dengan konektivitas tinggi di jantung infrastruktur data ibu kota.
Fasilitas ini dirancang untuk menjawab permintaan yang terus meningkat dari penyedia layanan cloud, node edge, dan potensi penerapan kecerdasan buatan. Fase pertama dijadwalkan rampung pada kuartal ketiga tahun 2026.
Baca Juga: Google Gunakan Energi Nuklir Sebagai Daya di Pusat Data AI
Secara regional, Edgnex menargetkan kapasitas operasional lebih dari 300 MW di Asia Tenggara pada tahun mendatang. Sekadar informasi, Edgnex adalah perusahaan infrastruktur digital global yang berkantor pusat di Dubai, Uni Emirat Arab.
Didirikan pada 2021, hingga kini Edgnex sudah beroperasi di 11 negara: Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Arab Saudi, Turki, Thailand, Malaysia, Indonesia, Yunani, Spanyol, Finlandia, dan Italia.
Proyeksi kapasitas globalnya mencapai 4.000 lebih MW. Selain itu, jejak investasi aktif di Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Serikat. Rencananya mereka juga menargetkan lebih dari 55 MW akan dikembangkan di Timur Tengah pada tahun ini.
Baca Juga: Dubai Berencana Mengoperasikan Taksi Terbang Sebagai Transportasi Publik Mereka