Techverse.asia - Daikin resmi mengumumkan dimulainya produksi massal pendingin ruangan (AC) hunian di pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia. Beroperasi dibawah naungan PT Daikin Industries Indonesia (DIID), fasilitas baru ini diharapkan dapat meluncurkan unit AC hunian yang diproduksi secara lokal ke pasar Indonesia pada Juli 2025.
Representative Director, Chairman of the Board, dan CEO Daikin Industries Masanori Togawa menekankan bahwa pabrik baru ini memiliki peranan strategis dalam roadmap pertumbuhan regional Daikin di Asia. Indonesia merupakan bagian penting dari strategi ekspansi kami di Asia.
"Dengan fasilitas produksi baru ini, kami dapat menghadirkan produk ke pasar Indonesia dengan lebih cepat dan andal, sekaligus memperkuat posisi kepemimpinan Daikin di industri pendingin udara di kawasan Asia maupun secara global," katanya, Rabu (20/5/2025).
Baca Juga: Philips BLDC Dryer S8000 Dipasarkan di Indonesia, Keringkan Rambut dalam Waktu Singkat
Togawa menyatakan, keputusan Daikin untuk membangun pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia sejalan dengan strategi global perusahaan yang secara konsisten menekankan pentingnya kehadiran yang kuat di setiap negara dan wilayah.
Hal ini diwujudkan melalui lokalisasi operasional, menjalin hubungan erat dengan pasar lokal, serta menyelaraskan kegiatan bisnis Daikin dengan kebutuhan spesifik di masing-masing lokasi.
Ia menegaskan, sama halnya pabrik Daikin di seluruh dunia, pabrik Daikin di Indonesia ini akan beroperasi dengan standar kualitas tinggi sama. "Dengan demikian, saya yakin fasilitas produksi ini akan sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Representative Director, President, dan COO Daikin Industries Naofumi Takenaka menambahkan, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut, Daikin melihat potensi besar dalam perkembangan pasar AC, khususnya di sektor hunian.
Baca Juga: Panasonic Hadirkan AC Si Biru Super X, Pendingin Sekaligus Pemurni Udara
"Kami berharap dapat menghadirkan produk 'Made in Indonesia' berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar ini, serta tumbuh bersama Indonesia di tahun-tahun mendatang," paparnya.
Menurutnya, peran penting pabrik ini dalam mendukung upaya menciptakan lingkungan berkelanjutan. Fasilitas produksi ini dirancang dengan pendekatan yang visioner.
"Kami memadukan teknologi otomasi dan upaya penghematan energi melalui berbagai inovasi di dalamnya, termasuk pemantauan konsumsi energi," terangnya.
Hal ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Daikin untuk mengurangi dampak lingkungan untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Diproduksi di Indonesia, Kijang Innova Zenix Hybrid EV akan Diekspor ke Lebih dari 40 Negara
Takenaka juga menambahkan bahwa keberadaan pabrik ini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Selain menciptakan lebih dari 2.500 lapangan pekerjaan, pabrik ini juga akan menjadi pusat pengembangan tenaga kerja Indonesia yang berkualitas dan kompeten di bidang solusi tata udara.
Presiden Direktur PT DIID Khamhaeng Boonthavee menegaskan bahwa fasilitas manufaktur ini beroperasi dengan mengacu pada standar dan prosedur produksi Jepang. Menurutnya, hal ini dimungkinkan berkat kolaborasi erat dan dukungan kuat dari tiga basis produksi utama Daikin, yaitu Daikin Jepang, Daikin Thailand, dan Daikin Malaysia.
Melalui kolaborasi tersebut, mereka telah menghadirkan mesin dan peralatan berteknologi terkini untuk mendukung kegiatan operasional pabrik, termasuk penerapan Internet of Things (IoT) dan peralatan hemat energi.
Baca Juga: Lenovo Luncurkan Laptop Gaming Legion Slim: Dapat Chip AI Baru untuk Optimalkan Pendinginan
"Pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia ini dibangun dengan visi menghadirkan produk-produk Daikin yang terstandarisasi secara global, sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap kualitas dan inovasi," katanya.
Direktur PT DIID dan PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID) Budi Mulia menyebutkan, pabrik dengan kapasitas produksi hingga 1,5 juta unit per tahun ini akan memproduksi tiga model utama AC hunian. Fokus produksi akan diarahkan pada unit berbasis inverter dengan efisiensi energi dan manfaat lingkungannya.
"Hal ini sebagai representasi upaya kami dalam memperkuat peran perusahaan dalam mendukung masa depan yang lebih hijau sejalan dengan inisiatif penghematan energi pemerintah Indonesia," katanya.