Igloo Mendapat Pendanaan Rp558 Miliar, Buka Peluang Merger dan Akuisisi

Startup Igloo. (Sumber: Dok. Igloo)

Techverse.asia - Igloo hari ini mengumumkan sukses mendapat dana sebesar US$36 juta atau setara dengan Rp558,1 miliar pada putaran pendanaan Pra-Seri C. Perusahaan investasi Eurazeo dan perusahaan asuransi BNP Paribas Cardif memimpin pendanaan ini.

Sementara, La Maison dan Openspace yang sebelumnya juga pernah berinvestasi di Igloo dalam pendanaan Seri B dan Seri B Plus, pun turut serta dalam pendanaan tersebut.

Pendanaan Pra-Seri C ini hanya berjarak 10 bulan setelah penggalangan dana Seri B Plus yang dipimpin oleh Insu Resilience Investment Fund II yang dikelola BlueOrchard. Dengan demikian, secara keseluruhan, startup di bidang insturtech ini telah mengumpulkan dana hingga US$100 juta atau sekitar Rp1,55 triliun.

Igloo berhasil mengamankan dana segar ini dengan valuasi perusahaan yang berhasil meningkat hingga 50 persen dibanding pendanaan Seri B Plus pada tahun lalu sejalan dengan semakin dekatnya profitabilitas pada 2024.

Baca Juga: Disuntik Dana dari Investor Amerika, Startup Konstruksi Gravel Incar Proyek Ini

CEO dan Co-founder Igloo Raunak Mehta menyampaikan, dukungan dari investor-investor membuktikan bahwa pertumbuhan stabil dan ketangguhan Igloo di tengah-tengah tantangan industri. Babak pendanaan ini adalah validasi dari strategi dan performa bisnis Igloo.

"Kami merupakan satu-satunya perusahaan startup insurtech di Asia Tenggara yang memiliki laporan laba rugi yang menjanjikan, portofolio multi-produk yang beragam, dan jalur distribusi yang luas," katanya, Selasa (5/12/2023).

Dana sebesar Rp558,1 miliar ini akan dialokasikan perusahaan guna membuka peluang merger dan akuisisi di level horizontal dan vertikal, setelah menambah lisensi sebagai broker di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

"Igloo juga akan meningkatkan jumlah tenaga kerja sebesar 20 persen di bidang engineering, produk asuransi, strategi, dan komersial," ujarnya.

Baca Juga: Bantu Mengatasi Masalah Pembiayaan, Eratani Kolaborasi dengan Bank DKI Jakarta

Pada aspek peningkatan produk dan rantai nilai, Igloo bakal menambah fokus produk asuransi kesehatan, kendaraan bermotor, digitalisasi penjaminan dan klaim, teknologi AI serta blokchain, serta produk yang ada kaitannya dengan iklim.

Sampai saat ini Igloo telah memfasilitasi lebih dari 500 juta polis dan menargetkan untuk menggandakan Gross Written Premium (GWP) dari tahun 2022. Kini, Igloo telah menjalin lebih dari 75 kemitraan di enam negara, memperluas penawaran produknya untuk mencakup pembiayaan logistik, lokapasar, hingga pembiayaan konsumen.

Managing Partner Venture Eurazeo Matthie Baret mengaku senang bisa menanamkan modal di Igloo. Dengan demikian, investasi Venture Eurazeo di China, Indonesia, India, dan Singapura, maka mereka memperluas rekam jejaknya dengan ambisi untuk menjadi pemain terkemuka di Asia.

"Kami telah memantau performa Igloo dan terkesan dengan evolusi mereka menjadi sebuah platform berbagai asuransi dalam banyak jalur produk serta distribusi. Kami yakin bahwa Igloo berada dalam posisi yang kuat untuk membantu mengatasi penetrasi pasar asuransi yang rendah di Asia Tenggara dengan membuat asuransi lebih mudah diakses dan dipahami konsumen," ujarnya.

Baca Juga: Cara Mudah Menikmati Banyak Konten WeTV VIP Mobile Tanpa Biaya Tambahan

Pasar asuransi Asia punya potensi yang luar biasa, utamanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Tetapi, walaupun adopsi asuransi terus meningkat, masih banyak masyarakat yang belum tersentuh layanan asuransi.

Berdasarkan Roadmap Perasuransian Indonesia 2023-2027 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat penetrasi asuransi di Tanah Air akan berada di kisaran 3,5 persen pada 2021 lalu dan telah turun menjadi 2,7 persen pada 2022.

Meskipun hal tersebut bisa terjadi karena beberapa alasan, salah satunya yaitu karena peningkatan Produk Domesti Bruto (PDB), yang adanya kaitannya dengan pertumbuhan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2045 mendatang.

Baca Juga: Teknologi AI di Platform Deel, Bantu Perusahaan Taat Regulasi Rekrutmen Global

Igloo punya target untuk memanfaatkan peluang tersebut, dengan memperkuat sistem digitalisasi sebagai salah satu upaya utama perusahaan, khususnya dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Selain itu, startup ini juga akan terus mengembangkan kemitraan serta model bisnis keagenan supaya bisa meningkatkan proses yang ada di seluruh rantai nilai asuransi.

Pada 2022, Igloo melansir sistem digital yang meningkatkan produktivitas mitra penjualan asuransi, yaitu Ignite by Igloo. Ignite sudah bekerja sama dengan 22 ribu mitra di Indonesia dan Vietnam, hingga memiliki target untuk mencapai 50 ribu mitra pada akhir tahun ini, seiring rencana akan ekspansi ke negara lain.

Informasi, Igloo adalah perusahaan insurtech full-stack pertama yang berkantor pusat dari Singapura, dan memiliki kantor yang tersebar di Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan pusat teknologi di Cina dan India.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI