Bisnis HappyFresh Terselamatkan, Restrukturisasi dan Kembalinya Para Petinggi

Uli Febriarni
Rabu 21 September 2022, 22:06 WIB
layanan antar sayur happyfresh / happyfresh

layanan antar sayur happyfresh / happyfresh

Setelah sempat menghentikan pelayanan, startup HappyFresh sebagai platform belanja kebutuhan rumah tangga, mulai merestrukturisasi bisnis dan kepemimpinan dalam perusahaan.

HappyFresh dikabarkan telah mendapatkan pendanaan dari investor untuk melanjutkan operasi grosir online mereka di Indonesia. Mereka perlahan berhasil mencegah potensi krisis uang tunai yang dipicu oleh perlambatan ekonomi regional. Layanan HappyFresh yang dilakukan di Indonesia, Thailand dan Malaysia tersebut akan bekerja keras mencari profit dengan suntikan dana utang ventura Genesis, Innoven dan Mars. 

Seiring dengan adanya restrukturisasi, beberapa petinggi startup tersebut kembali memimpin perusahaan, demikian dikabarkan Bloomberg, Rabu (21/9/2022). Jajaran pimpinan yang dimaksud itu antara lain CEO Guillem Segarra, CFO Frederic Verin, dan COO Christoph Krauss. Dewan direksi baru juga sedang dibentuk oleh Segarra dan Kroll, setelah Kai–Kevin Gotthard Kux, Lee Jung An, dan David Keller mengundurkan diri, pekan lalu.

Pihak HappyFresh enggan mempublikasikan jumlah dana utang yang mereka dapatkan. Namun, mereka menyatakan bahwa saat ini mereka akan fokus mengembangkan bisnis e-grocery tersebut di Indonesia, sambil mempertimbangkan opsi untuk bisnisnya di Thailand dan Malaysia.

Dukungan Konsumen dan Daya Magisnya Bagi Semangat Perusahaan

HappyFresh berdiri pada 2014, berawal dari ide Kai Kux, Konstantin Lange, Markus Bihler, Benjamin Koellmann, Fajar Budiprasetyo, dan Tim Marbach. Berbasis di Jakarta, HappyFresh akan berjuang tahun ini, untuk meningkatkan modal setelah beberapa waktu terakhir mengalami penurunan tajam kegiatan bisnis, kehilangan laba pada 2021 dan menanggung kerugian kotor sebesar US$4,3 juta. Imbas dari kondisi itu, perusahaan bahkan menunda pengupahan sejumlah karyawan.

Dari sumber lainnya, Managing Director HappyFresh Indonesia, Filippo Candri mengungkap bahwa manajemen telah melalui banyak hal.

“Selama beberapa pekan terakhir ketika kami menghentikan operasi, kami melihat banyak komentar dari pelanggan di berbagai platform media sosial yang menyatakan ketergantungan mereka pada penawaran layanan kami. Sambil meminta layanan untuk dilanjutkan sesegera mungkin," tuturnya. 

Apa yang dihadapi oleh HappyFresh beberapa waktu lalu, merupakan imbas memburuknya pasar untuk layanan pengiriman bahan makanan, di saat dunia sedang menghadapi pertumbuhan ekonomi yang melambat, melonjaknya inflasi dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. 

Happyfresh, layanan e-grocery asal Indonesia, dilaporkan menutup layanan di sejumlah wilayah, belum lama ini. Yakni mulai dari Malaysia hingga sebagian Jakarta. Perusahaan HappyFresh tidak menjelaskan masalah apa yang sedang sedang mereka hadapi. Perusahaan hanya mengumumkan kepada publik, bahwa mereka butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikannya. Kemungkinan penutupan tersebut terjadi karena HappyFresh sedang mengalami masalah keuangan. Tak ingin terus terpuruk, perusahaan menunjuk konsultan keuangan global, untuk meninjau masalah keuangan yang terjadi.

Startup Agritech dan e-grocery: Ada Cuan, Ada Perjuangan

Bisnis e-grocery di Indonesia berada pada persaingan yang ketat. Beberapa startup agritech harus menghadapi perjuangan yang tidak mudah untuk menyelamatkan bisnis mereka masing-masing.

Misalnya saja, masih lekat dalam ingatan kita, TaniHub atau PT Tani Hub Indonesia menutup dua gudang di Bandung dan Bali. Langkah yang diambil ini mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sejumlah pekerja TaniHub. Perusahaan juga kemudian memutuskan menghentikan semua layanan B2C (Business to Consumers), -yang melayani konsumen perorangan atau rumah tangga- , awal Maret 2022. Untuk kemudian fokus pada layanan Business to Business (B2B). Sebuah gerakan pivot untuk menyelamatkan bisnis mereka.

SayurBox, startup ini mulai merangkak sejak 2017 hingga 2020, terus menghadapi badai. SayurBox hampir tutup karena nihil pendanaan. Namun, dari yang awalnya hanya menawarkan produk sayur organik lewat Whatsapp, SayurBox mulai berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas. Produk yang dijual di aplikasi mereka juga terus bertambah.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)