Mitigasi Persoalan Sampah Makanan, Surplus Indonesia Buka Pendanaan Pra-Seri A

Rahmat Jiwandono
Senin 14 Agustus 2023, 17:41 WIB
Surplus Indonesia. (Sumber : Istimewa)

Surplus Indonesia. (Sumber : Istimewa)

Techverse.asia – Usaha rintisan (startup) teknologi hijau (greentech) yang berkecimpung dalam upaya mitigasi persoalan sampah makanan (food waste) di Indonesia, Surplus Indonesia mengumumkan pembukaan putaran pendanaan (fundraising) pra-Seri A. Sebelumnya, pada awal tahun ini, Surplus Indonesia telah mendapat pendanaan tahap awal dari Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), tapi perusahaan startup ini tak mengungkap besaran nilai pendanaan itu. 

Surplus Indonesia berdiri sejak tiga tahun lalu atau tepatnya pada 2020. Mereka memiliki tujuan untuk mengurangi pemborosan makanan di Indonesia. Sebab, hingga kini, Indonesia masih menjadi salah satu negara yang memproduksi sampah makanan terbesar di dunia. 

Berdasarkan data yang dirilis oleh United Nations Environment Programme (UNEP) pada 2021, Indonesia menghasilkan sekitar 20,93 juta ton sampah makanan per tahunnya. Selain itu, menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga memperkirakan bahwa dalam satu tahun, satu penduduk Indonesia menghasilkan rata-rata 115-184 kilogram (kg) sampah makanan

Oleh karena itu, Surplus Indonesia bekerja sama dengan pelaku usaha, misalnya restoran, kafe, hingga hotel untuk menjual stok makanan berlebih yang tentunya masih berkualitas, aman, dan layak konsumsi dengan harga 50 persen lebih terjangkau melalui aplikasi food rescue pertama yang ada di tanah air.

Baca Juga: Atasi Sampah, UGM Kenalkan Teknologi Pengolahan Sampah Organik Pada Masyarakat

Dengan demikian, konsumen juga bisa mendapatkan makanan berkualitas dengan diskon setengah harga, sedangkan penjualnya dapat meminimalisir kerugian serta mengurangi jumlah makanan yang ujungnya dibuang ke tempat sampah. 

"Kami siap membawa misi perusahaan lebih jauh, utamanya dengan bekerja sama dengan dampak (impact) investor yang punya visi sejalan dengan kami untuk mengatasi permasalahan food waste dan food lost, juga berkontribusi untuk melestarikan lingkungan," kata Co-founder & CEO Surplus Indonesia, Muhammad Agung Saputra.  

Dikatakannya, di putaran pendanaan pra-Seri A ini, pihaknya memiliki target untuk menggalang dana sebesar mungkin. Rencananya jika sudah mendapatkan pendanaan itu, uangnya akan dipakai untuk memperluas layanan Surplus Indonesia di sektor business-to-business (B2B). 

"Kami juga berencana untuk untuk memperluas jangkauan lokasi operasional di sekotr business-to-consumer (B2C)," ujarnya. 

Sebagai bentuk komitmenya, mereka mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) No.12 tentang konsumsi dan produksi bertanggung jawab dan No.13 tentang aksi iklim. Setiap satu porsi makanan yang diselamatkan melalui aplikasi Surplus Indonesia artinya ikut mencegah banyak kerugian finansial bagi pemilik bisnis Food and Beverage (F&B) dan menghindari ratusan ton karbondioksida dari berakhir di tempat pembuangan akhir. 

Baca Juga: Dibuang Sayang: Sampah Jadi Makanan Magot, Magot Jadi Makanan Ikan Budidaya

Sampai sekarang ini, Surplus Indonesia telah menyelamatkan kurang lebih 100 ribu makanan dan mencegah kehilangan ekonomi hingga US$150 ribu atau setara dengan Rp2,29 miliar dari sampah makanan. Tak cuma itu, startup ini juga mencatat bahwa jumlah emisi karbondioksida yang diklaim berhasil dicegah jika makanan berakhir di tempat sampah mencapai dua ribu ton. 

Di samping itu, pada tahun ini, Startup Indonesia juga berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan rata-rata sebesar 21 persen setiap bulan atau month-to-month (MoM). Apalagi pertumbuhan dari tahun ke tahun sejak 2022-2023 juga telah mencapai tingkat pertumbuhan rata-rata sampai 400 persen. 

Startup greentech ini pun sudah beroperasi di Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Malang, Surabaya, hingga Bali dengan total pengguna aplikasi aktif lebih dari 200 ribu dan total F&B merchant sebanyak kurang lebih 4.000 merchant yang terdiri sekitar 10 ribu hotel, restoran, serta kafe. 

Surplus Indonesia adalah salah satu alumni dari program akselerator nasional Startup Studio Indonesia. Sejak lulus dari Batch ke-4, perusahaan rintisan di bidang teknologi hijau ini sudah mencatat berbagai pencapaian yang mengesankan. Tidak hanya mengamankan seed funding, Surplus Indonesia terus menggencarkan upaya product-market fit (PMF) dan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai isu sosial sampah makanan dan food loss di tanah air. 

 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno28 April 2024, 13:47 WIB

Sejumlah Pengguna Keluhkan Akun Apple ID Mereka Logout Secara Misterius

Sejumlah Pengguna Keluhkan Akun Apple ID Mereka Logout Secara Misterius
Pengguna Apple sempat mengeluhkan akun mereka keluar secara misterius (Sumber: 9to5Mac)
Tips28 April 2024, 13:15 WIB

Cara Simpel Menerapkan Green Tourism Waktu Jadi Turis

Cara Simpel Menerapkan Green Tourism
Ilustrasi wisatawan. (Sumber: freepik)
Startup28 April 2024, 12:15 WIB

Punya Cadangan Nikel yang Besar, Indonesia Punya Posisi Strategis dalam Industri EV

Punya cadangan nikel yang besar, Indonesia punya posisi strategis di tengah industri kendaraan listrik
Punya cadangan nikel yang besar, Indonesia punya posisi strategis di tengah industri kendaraan listrik (Sumber: AC Ventures)
Startup28 April 2024, 11:47 WIB

MDI Ventures Tingkatkan Penyaluran Pembiayaan Modal Ventura

MDI Tingkatkan Penyaluran Pembiayaan Modal Ventura
MDI Genjot Penyaluran Pembiayaan Modal Ventura (Sumber: MDI Ventures)
Techno28 April 2024, 11:33 WIB

Samsung Solve for Tomorrow Kembali Digelar, Daftarkan Tim Kamu!

Samsung Solve for Tomorrow Kembali Digelar
Samsung Solve for Tomorrow Kembali Digelar (Sumber: Samsung)
Automotive28 April 2024, 09:53 WIB

Penjualan Kendaraan Penumpang Suzuki Naik 60%

Penjualan kendaraan penumpang Suzuki naik 60% kuartal 1 2024
(ilustrasi) Suzuki Jimny 5 pintu resmi meluncur di Indonesia. (Sumber: Suzuki)
Techno27 April 2024, 17:09 WIB

Berantas Judi Online, Butuh Komunikasi dengan Negara yang Melegalkan Perjudian

Berantas Judi Online, Butuh Komunikasi dengan Negara yang Melegalkan Perjudian
ilustrasi judi online (Sumber: freepik)
Startup27 April 2024, 16:54 WIB

Maka Motors: Kisah Startup yang Berasal dari Garasi Kebanjiran

Ramah Lingkungan Bukan Satu-satunya Alasan Konsumen Membeli Motor Listrik
CEO and Founders Maka Motors Raditya Wibowo (kiri). (Sumber: Dok. Maka Motors)
Startup27 April 2024, 15:48 WIB

Starcamp Ganti Nama Jadi Starventure, Kini Fokus Bantu Startup Tahap Awal Temukan Nilai Tambah

Starcamp Ganti Nama Jadi Starventure, Kini Fokus Bantu Startup Tahap Awal Temukan Nilai Tambah
Beberapa perusahaan yang merupakan portofolio Starventure (Sumber: Starventure)
Startup27 April 2024, 15:15 WIB

TransTRACK Gandeng We+, Wujudkan Manajemen Keselamatan Kerja dan Kompensasi Kecelakaan Kerja

TransTRACK Bersama We+ Ajak Terapkan Sistem Manajemen Keselamatan untuk Perjalanan Lebih Aman
TransTRACK bekerja sama dengan We+, untuk Personal Accident yang berupa kompensasi kecelakaan We Care (Sumber: TransTRACK)