Baru Turun Pendapatan, Lazada Langsung Dapat Suntikan Dana Besar

Uli Febriarni
Kamis 20 Juli 2023, 23:37 WIB
Lazada logistik (Sumber : Lazada)

Lazada logistik (Sumber : Lazada)

Bloomberg melaporkan, Alibaba Group Holding Ltd telah menyuntikkan dana sebesar US$845 juta kepada Lazada. Bisnis ritel online Lazada di Asia Tenggara, diketahui sedang menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan para pesaing, seperti Sea Ltd dan Amazon.com Inc.

Menurut media tersebut, lewat pengajuan peraturan di Singapura pada Rabu (19/7/2023), terungkap bahwa suntikan modal tersebut menjadikan total yang telah diinvestasikan Alibaba di Lazada mencapai beberapa miliar dolar. Itu dihitung sejak mereka mendapatkan kendali atas bisnis tersebut pada 2016.

Kala diminta keterangan oleh Bloomberg, perwakilan Alibaba dan Lazada tidak menanggapi permintaan komentar.

Lazada adalah bagian dari unit belanja online internasional yang direncanakan Alibaba untuk menjadi perusahaan publik di Amerika Serikat. Raksasa teknologi asal Tiongkok ini membagi diri menjadi enam bagian untuk memacu pertumbuhan berbagai bisnisnya, termasuk e-commerce, logistik, dan cloud.

Baca Juga: Tontonan Anak di Masa Depan Bukan Lagi Televisi, Melainkan Layanan Streaming

Alibaba di masa lalu pernah menjajaki untuk memisahkan diri dari Lazada. Unit ini, yang dibeli secara bertahap dari Rocket Internet SE, dianggap sebagai salah satu merek internasional paling terkenal dari perusahaan China.

Lazada bersaing dengan Amazon dan Sea's Shopee di pasar Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Pada 2022, Alibaba mendiskusikan untuk mengumpulkan setidaknya $1 miliar untuk Lazada, sebelum membatalkan negosiasi dengan calon investor ketika pembicaraan terhenti karena masalah valuasi. Tujuannya adalah untuk mengamankan pendanaan sebagai pendahulu untuk melakukan spin-off.

"Sejak saat itu, Alibaba membatalkan penggalangan dana tersebut dan menyuntikkan dana tambahan ke dalam perusahaan," tulis media itu.

Penurunan Presentase Penghasilan Pada Kuartal Ke III

Sebelumnya, raksasa e-commerce dan komputasi penyimpanan asal Tiongkok ini, hanya dapat melaporkan peningkatan pendapatan yang tidak terlalu besar dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Kondisi itu terjadi di tengah kekhawatiran tentang ekonomi Tiongkok, bahkan ketika negara tersebut baru saja keluar dari karantina wilayah yang ketat akibat Covid-19.

Baca Juga: Netflix Mengklaim Kebijakan Larangan Berbagi Kata Sandi (Password Sharing) Telah Berhasil

Baca Juga: Transformer Buatan Robosen Robotics Berbentuk T-Rex, Dapat Bertransformasi dengan 42 Perintah Suara Berbeda

Melansir dari Investopedia, Alibaba mengatakan laba bersih untuk kuartal yang berakhir pada Desember 2022 naik 63% menjadi 33,6 miliar yuan ($ 4,9 miliar). Sementara itu, untuk pendapatan yang disesuaikan sebesar 16,55 yuan ($ 2,41), turun dari 16,87 yuan pada tahun sebelumnya, menurut estimasi yang dikumpulkan oleh Visible Alpha.

"Pendapatan perusahaan mungkin naik 1,8 persen, laju pertumbuhan paling lambat yang pernah ada, menjadi 246,9 miliar yuan ($36 miliar). Alibaba melaporkan hasil sebelum pasar AS dibuka pada 23 Februari,"ungkap laman itu.

Melemahnya ekonomi global dan regulasi yang ketat, membebani perusahaan teknologi China pada 2022. Itu membuat Alibaba mencatatkan penurunan pendapatan pertama dalam lebih dari satu dekade dalam tiga bulan, yang berakhir pada September.

Pembatasan COovid19 yang ketat, yang berakhir pada akhir tahun, juga menjadi penghalang. Semua ini dapat menyebabkan pendapatan perdagangan domestik inti Alibaba, yang menyumbang lebih dari dua pertiga dari total penjualan perusahaan, menyusut selama tiga kuartal berturut-turut.

Namun, langkah-langkah pengendalian biaya, termasuk pengurangan hampir 33% dalam biaya operasional, dapat membantu meningkatkan marjin laba kotor, salah satunya penyuntikan dana di beberapa perusahaan ini.

Pemerintah China melonggarkan beberapa peraturan teknologi di akhir tahun, dengan mengeluarkan lebih banyak lisensi video game dan membuka peluang penggalangan dana tambahan.

Hurst Lin dari perusahaan modal ventura DCM China, mengatakan bahwa lingkungan regulasi tampaknya lebih mendorong daripada menghambat perusahaan-perusahaan teknologi sektor swasta.

Lalu, melansir The Wall Street Journal, diketahui bahwa Guo Shuqing, regulator bank tertinggi di Tiongkok, mengatakan bahwa saat Januari 2023 pemerintah telah mengakhiri tindakan kerasnya terhadap perusahaan-perusahaan teknologi besar.

Seperti perusahaan teknologi lainnya di seluruh dunia, Alibaba menghadapi tekanan yang semakin meningkat untuk meluncurkan layanan berbasis AI mereka sendiri, sebagai tanggapan atas ChatGPT milik OpenAI. Tetapi belum memberikan informasi spesifik mengenai peluncuran atau jadwalnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno04 Mei 2024, 10:28 WIB

Meski Kita Memblokir Akun Tertentu, X Tetap Menampilkan Balasan Akun Tersebut di Kolom Komentar

Sebelumnya, pengguna dapat memblokir seseorang di X dan tetap membalas postingannya. Orang yang diblokir tidak akan dapat melihat balasan itu, atau mengetahui orang yang memblokirnya sedang berinteraksi dengan postingan mereka.
logo X (Sumber: X)
Techno03 Mei 2024, 21:19 WIB

Meski Toko Online Menjamur, Orang Indonesia Masih Lebih Suka Belanja Offline

Perasaan bahwa 'melihat langsung produk sebelum membelinya' adalah suatu keharusan.
Konsumen di Indonesia masih belum bisa berhenti belanja offline (Sumber: freepik)
Techno03 Mei 2024, 20:11 WIB

Pemblokiran Gim Online Masih Membutuhkan Kajian Mendalam

Keputusan pemerintah untuk memblokir sebuah gim online perlu mempertimbangkan ekosistem yang terdampak.
Orang tua diminta pantau rating gim anak (Sumber: freepik)
Automotive03 Mei 2024, 19:27 WIB

Hyundai Nexo yang Jadi Kendaraan PLN, Dipamerkan di PEVS 2024

Hyundai Nexo bisa menempuh jarak tempuh maksimal hingga 611 Km dengan emisi hanya berupa air.
Mobil hidrogen PLN sedang berada di Hydrogen Refueling Station (HRS) (Sumber: Kementerian ESDM)
Automotive03 Mei 2024, 18:18 WIB

KYMCO Hadirkan Motor Listrik dengan Baterai Swap, Didukung 40 Titik Stasiun Swap

Agility EV memiliki motor penggerak berdaya maksimal 2.0 KW atau setara 2,6 tenaga kuda, dan kapasitas baterai mampu berakselerasi hingga 50 Km/jam.
KYMCO iONEX (Sumber: KYMCO)
Techno03 Mei 2024, 17:31 WIB

Spotify Diam-diam Menyumbikan Fitur Lirik ke Langganan Berbayar

Untuk saat ini pengguna Spotify di Indonesia masih bisa melihat lirik lagu yang diputar di aplikasi.
Spotify.
Techno03 Mei 2024, 17:29 WIB

Dukung Transformasi Digital dan Kesetaraan Gender, Perempuan Didorong Melek Teknologi AI

Pemerintah menilai perempuan memiliki keunggulan dalam hal kemampuan mengembangan kecerdasan buatan, yaitu adanya perspektif keberagaman
(ilustrasi) Perempuan sedang mempelajari teknologi (Sumber: freepik (dibuat dengan AI))
Techno03 Mei 2024, 17:09 WIB

Mark Zuckerberg Sebut Meta Butuh Waktu Lama untuk Menghasilkan Duit dari AI Generatif

Dia berpesan jangan berharap kalau AI generatif akan menghasilkan keuntungan dalam waktu dekat.
CEO Meta Mark Zuckerberg. (Sumber: Istimewa)
Techno03 Mei 2024, 16:56 WIB

Resmi Rujuk, TikTok dan Universal Music Group Mengakhiri Perseteruan Mereka

Kesepakatan ini meningkatkan perlindungan bagi artis terhadap munculnya AI generatif.
TikTok.
Automotive03 Mei 2024, 16:18 WIB

AIMA Meluncur Ke Indonesia, Bangun Pabrik dan Optimistis Taklukan Pasar

AIMA meluncur ke Indonesia, perusahaan akan membangun sistem pelayanan purna jual lengkap.
AIMA Electric Vehicles (Sumber: AIMA)