Techverse.asia - Hydroleap, startup yang menyediakan teknologi pengolahan air atau water treament berkelanjutan, mengumumkan telah mendapat investasi senilai US$4,75 juta atau setara dengan Rp78,5 miliar lewat putaran pendanaan yang baru saja dilakukan.
Hydroleap memperoleh pendanaan dari sejumlah investor strategis, termasuk EDBI yang ada di bawah naungan SD Growth Capital - unit investasi milik Singapore Economic Development Board (EDB) serta Enterprise Singapore, Antares Ventures, dan Woh Up. Dengan begitu, pendanaan total yang telah dikumpulkan Hydroleap kini tembus mencapai US$12 juta atau sekitar Rp198,29 miliar.
Baca Juga: Alpha JWC Ventures Luncurkan Platform Whistleblowing: SpeakUp
Didukung pendanaan tersebut, Hydroleap akan menjangkau semakin banyak pusat data hyperscale di kawasan Asia Pasifik, dan membangun tim di pasar-pasar utama. Langkah ini guna mendukung pengembangan bisnis dan implementasi solusi pengolahan air mutakhir Hydroleap di industri-industri yang sedang bertumbuh pesat.
Di sejumlah industri tersebut, teknologi pengelolaan air berperan penting untuk efisiensi operasional dan menjaga dampak lingkungan.
Babak investasi tersebut menyatukan mitra-mitra strategis yang mengakui potensi ekonomi dan lingkungan hidup dari teknologi Hydroleap. EDBI, Antares Ventures, dan Woh Hup mendukung solusi elektrokimia Hydroleap yang membuat klien-klien industri terbebas dari pemakaian zat kimia, dapat mendaur ulang air limbah, serta menghemat konsumsi energi sebesar 10 persen.
Baca Juga: Startup Singapura Utang US$50 juta dari HSBC untuk Danai UMKM di Indonesia
"Babak pendanaan ini, utamanya dukungan dari para investor strategis dan institusi, menjadi bentuk pengakuan atas teknologi Hydroleap," ungkap Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Hydroleap Mohammad Sherafatmand dalam keterangan resminya kami kutip, Jumat (1/8/2025).
Ia menyampaikan, infrastruktur vital seperti pusat data, pabrik semikonduktor, dan pabrik obat-obatan sangat membutuhkan solusi pengelolaan air serta pengelolaan energi yang semakin cerdas dan berkelanjutan.
"Kami mampu menjawab kebutuhan tersebut lewat solusi-solusi yang mengoptimalkan efisiensi keuangan dan menjaga dampak lingkungan hidup," ujarnya.
Founder and Managing Partner Antares Ventures Michael Gryseels mengatakan, Hydroleap memenuhi kebutuhan industri-industri dengan pasar yang berkembang pesat di Asia: solusi pengolahan air yang efisien dan skalanya mudah diperluas, layak dari sisi ekonomi dan berkelanjutan.
Baca Juga: Perusahaan Fintech Singapura 'Payer Max' Dapat Lisensi dari Bank Indonesia
"Setelah tingkat permintaan melonjak di sektor-sektor seperti kecerdasan buatan (AI), semikonduktor, dan sistem pertanian berkelanjutan, solusi Hydroleap membantu berbagai kota dan infrastruktur untuk menghemat penggunaan sumber daya tanpa mengorbankan kinerja," paparnya.
Menurutnya, kecerdasan buatan bukan hanya mengenai cip dan perangkat lunak. Namun, AI juga membutuhkan solusi pengelolaan energi dan sistem pendinginan air, dan Hydroleap mengantisipasi kebutuhan tersebut.
Didukung oleh konektivitas yang luas di Asia, Hydroleap mampu menjangkau industri-industri penting di Asia, serta mengubah inovasi menjadi hasil nyata. "Kami bangga mendukung Hydroleap sebagai mitra jangka panjang bersama investor-investor institusi terkemuka yang berkomitmen pada masa depan Asia yang lestari," ujarnya.
Baca Juga: Supermom Dapat Pendanaan Seri B, Bakal Investasi di AI dan Ekspansi Internasional
Director Woh Hup Austyn Yong menambahkan, investasi yang ditanamkan pada perusahaan yang mendorong pembangunan berkelanjutan tidak hanya menguntungkan bagi lingkungan hidup, serta menarik dari sisi finansial, namun juga sejalan dengan komitmen Woh Hup dalam mewujudkan solusi inovatif dalam bidang lingkungan binaan (built environment) sebagai lini usaha mereka.
"Hydroleap telah mencapai hasil potensial dalam meningkatkan efisiensi energi dan air untuk berbagai jenis aset - khususnya, pusat data - maka, kami bangga bisa mendukung ekspansi Hydroleap di Benua Asia," katanya.
Hydroleap adalah perusahaan rintisan yang berkantor pusat di Singapura, ia merupakan pionir solusi pengolahan air dan air limbah yang berkelanjutan melalui teknologi elektrokimia yang dikembangkan secara independen.












