Presiden RI Meminta Kasus Perundungan jangan Ditutupi

Uli Febriarni
Sabtu 02 Maret 2024, 13:48 WIB
(ilustrasi) korban perundungan (Sumber: freepik)

(ilustrasi) korban perundungan (Sumber: freepik)

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, menegaskan agar kasus bullying (perundungan) yang terjadi di sekolah jangan ditutup-tutupi, melainkan diselesaikan.

Baca Juga: Startup Edtech ErudiFi Mengakuisisi Platform Doyobi

Dalam sambutannya di tengah Kongres XXIIII PGRI Tahun 2024, Jokowi menjelaskan, biasanya kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah.

'Saya kira, yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki," kata dia, dikutip pada Sabtu (2/3/2024).

Joko Widodo mengaku khawatir atas kasus perundungan, kekerasan, dan pelecehan yang menimpa siswa di sekolah, bahkan ada yang memakan korban jiwa.

Baca Juga: Harga Bitcoin Hampir Sentuh Rp1 Miliar, Saatnya Diversifikasi ke Aset Kripto

"Kasus perundungan tidak boleh terjadi lagi dan dibiarkan berlarut. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk belajar, bertanya, berkreasi, bermain, dan bersosialisasi," ungkapnya.

"Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah, dan tidak betah di sekolah," kata dia, dikutip dari Antaranews.

Sebagai kepala negara, ia berharap para guru menjadi ujung tombak dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa. Guru diminta untuk mengutamakan tindakan pencegahan agar kasus perundungan tidak terjadi.

Dalam kesempatan sama, ia juga mengungkap, pendidikan dan pembangunan kemampuan serta karakter sumber daya manusia itu penting untuk mencetak bonus demografi yang berkualitas, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Bose Rilis Ultra Open Earbud, Menawarkan Masa Pakai hingga 7,5 Jam

Pelaku Bullying Harus Diberi Intervensi

Sementara itu, Pakar Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Universitas Airlangga Surabaya, Margaretha, menilai bahwa pelaku bullying perlu mendapat intervensi.

Pasalnya, para pelaku bullying adalah individu yang tidak mampu menyelesaikan masalah secara sehat.

"Pelaku bullying perlu berlatih mengelola emosi solutif dan benar secara sosial. Misalnya, jika mereka tidak suka dengan perilaku seseorang, mereka bisa berbicara dengan sopan dan jujur, tanpa harus memukul atau menyakiti," lanjut Margaretha.

Pelaku bullying juga harus belajar empati, yaitu kemampuan menempatkan diri di posisi orang lain dan merasakan apa yang orang lain rasakan.

Riset psikologi menemukan, pelaku perundungan sulit memahami dari perspektif orang lain sehingga sulit berempati. Pelaku cenderung melihat hanya dari cara pandangnya sendiri.

"[Dalam pandangan pelaku] korban bullying dilihat sebagai orang lemah yang pantas diperlakukan buruk bukan simpati. Nah, intervensi psikologi akan melatih pelaku memahami posisi si korban," tutur Dosen Psikologi UNAIR itu.

Margaretha menegaskan, setiap siswa di Indonesia berhak untuk belajar tanpa kekerasan dan merasa aman di sekolah. Hal itu telah diatur dalam undang-undang, beberapa di antaranya Sekolah Ramah Anak dan Penghapusan Kekerasan. Maka, jika ada siswa yang merasa tidak aman atau mengalami penindasan di sekolah, mereka berhak melapor dan menuntut hak mereka.

Kenapa Anak Bisa Jadi Pelaku Bullying?

Lebih lanjut, Margaretha memaparkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang menjadi pelaku perundungan. Salah satunya adalah karena mereka belajar menggunakan kekerasan dari rumah atau di interaksi sosial mereka.

Baca Juga: Seed Finance Kembangkan Aplikasi dan Tingkatkan Edukasi Keuangan

"Jadi misalnya anak mengalami kekerasan di rumah. Apabila mereka tidak suka terhadap sesuatu, maka mereka akan memukul atau menggunakan kekerasan. Hal ini masuk dalam alam berpikirnya," ujarnya.

Ia menambahkan, faktor lingkungan yang juga mempengaruhi adalah perilaku teman sebaya.

Pelaku perundungan tersebut berawal dari rasa tidak suka kepada temannya, yang kemudian dilampiaskan dalam bentuk kekerasan, tuturnya.

"Selain itu, pelaku perundungan biasanya adalah orang yang kurang cakap menyelesaikan persoalan pribadi dan sosialnya. Sehingga mereka menggunakan tindakan kekerasan sebagai cara yang sebenarnya tidak efektif. Atau, kekerasan sebagai pengalihan akibat tidak bisa menyelesaikan persoalan," kata dia lebih jauh.

Perundungan juga biasanya terjadi ketika ada pihak yang lebih kuat sebagai pelaku dan pihak yang lebih lemah sebagai korban.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Travel18 Desember 2025, 11:52 WIB

Patung Lilin Jung Hae In Resmi Hadir di Madame Tussauds Hong Kong

Kalau kamu lagi berkunjung ke sini, enggak ada salahnya untuk mampir melihat aktor K-pop idolamu.
Aktor Jung Hae In (kiri) berfoto dengan figur patung lilin yang menyerupai dirinya di Madame Tussauds Hong Kong.
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)