Techverse.asia - Issey Miyake x Apple hari ini menghadirkan iPhone Pocket. Aksesori anyar ini terinspirasi oleh konsep 'sepotong kain', konstruksi rajutan tiga dimensinya (3D) yang unik dirancang agar pas dengan handset iPhone tipe apa pun serta semua perangkat yang dapat dimasukkan ke dalam saku.
Aksesori iPhone Pocket adalah edisi khusus, memiliki desain tali pendek tersedia dalam warna lemon, mandarin, ungu, merah muda, merak, safir, kayu manis, dan hitam; sementara desain tali panjang tersedia dalam warna safir, kayu manis, dan hitam.
Baca Juga: Samsung Gandeng Maison Margiela, Hadirkan Galaxy Z Flip 5 Edisi Khusus
Produk tersebut yang model tali pendek dijual seharga US$150 atau sekitar Rp2,5 jutaan, dan desain tali panjang seharga US$230 atau setara dengan Rp3,85 juta. Mulai Jumat (14/11/2025), iPhone Pocket akan tersedia di beberapa lokasi Apple Store tertentu dan di situs resminya di Prancis, China, Italia, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.
Secara visual, iPhone Pocket menampilkan struktur terbuka bergaris dengan kualitas lipatan asli ala Issey Miyake. Berawal dari ide menciptakan kantong tambahan, desainnya yang sederhana membungkus iPhone sepenuhnya, mengembang agar muat lebih banyak barang sehari-hari pengguna.
Saat diregangkan, kain terbuka ini secara halus memperlihatkan isinya dan memungkinkan pengguna mengintip layar iPhone mereka. Sehingga iPhone Pocket dapat dikenakan dengan berbagai cara - digenggam, diikatkan ke tas, atau dikenakan langsung di badan.

Aksesori tersebut hadir dengan palet warna yang ceria, desain tali pendek tersedia dalam delapan warna, dan desain tali panjang dalam tiga warna.
Baca Juga: Lazada Resmi Buka Pre-order iPhone 17, Tersedia Sederet Promo Eksklusif
“Desain iPhone Pocket mencerminkan ikatan antara iPhone dan penggunanya, sekaligus mengingat bahwa produk Apple dirancang untuk memiliki estetika yang universal dan serbaguna,” papar Direktur Desain Miyake Design Studio Yoshiyuki Miyamae dalam keterangan tertulisnya kami sadur, Rabu (12/11/2025).
Miyamae mengungkapkan, iPhone Pocket mengeksplorasi konsep 'kegembiraan dalam mengenakan iPhone dengan cara mereka sendiri.’ Kesederhanaan desainnya mencerminkan apa yang ia praktikkan di Issey Miyake - gagasan untuk membiarkan segala sesuatunya lebih sederhana agar memungkinkan berbagai kemungkinan dan interpretasi personal.
“Apple dan Issey Miyake berbagi pendekatan desain yang merayakan keahlian, kesederhanaan, dan kegembiraan,” kata Wakil Presiden Desain Industri Apple Molly Anderson.
Menurut Molly, kantong tambahan tersebut mencerminkan ide-ide itu dan merupakan pelengkap alami bagi produk Apple. Palet warna iPhone Pocket sengaja dirancang untuk dipadupadankan dengan semua model dan warna-warna iPhone - memungkinkan pengguna untuk menciptakan kombinasi personalisasi mereka sendiri.
Baca Juga: Oppo x Maison Kitsune Hadirkan Casing dan Live Wallpaper Limited Edition
“Siluetnya yang khas menawarkan cara baru yang indah untuk membawa iPhone, AirPods, dan barang-barang favorit sehari-hari si penggunanya,” ujarnya.

Dibuat di Jepang, iPhone Pocket menampilkan konstruksi rajutan 3D unik yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Issey Miyake.
Desain iPhone Pocket ini terinspirasi dari konsep 'sepotong kain' dan menafsirkan ulang kegunaan sehari-hari dari pakaian lipit ikonis merek tersebut. Pengembangan dan desain iPhone Pocket dilakukan melalui kolaborasi erat dengan Apple Design Studio, yang memberikan wawasan tentang desain dan produksi secara menyeluruh.
Baca Juga: Casetify Rilis Aksesori Edisi Neon Genesis Evangelion, Spesial untuk 3 Perangkat Apple Ini
Sekadar diketahui, Issey Miyake adalah seorang perancang busana Jepang yang dikenal karena memadukan estetika desain Timur dan Barat, pakaian yang terinspirasi teknologi, dan parfum populer L'eau d'Issey.
Lahir di Hiroshima, ia belajar desain grafis di Universitas Seni Tama sebelum pindah ke Paris untuk bekerja dengan desainer seperti Guy Laroche dan Hubert de Givenchy. Ia kemudian mendirikan Miyake Design Studio dan menjadi terkenal karena teknik lipatannya yang inovatif, yang mulai ia kembangkan pada akhir 1980-an.

















