Techverse.asia - Setelah film Detective Conan: The Million Pentagram yang telah rilis tahun lalu, yang ditutup dengan perkenalan singkat tentang siapa sosok ayah Kaito Kid. Lalu, tahun ini penonton berharap dapat menyaksikan lanjutan tentang keluarga Kid, namun penonton harus gigit jari lantaran film serial detektif ke-28 yang berjudul One-eyed Flashback bukanlah sekuelnya.
Film berdurasi 1 jam 58 menit ini akhirnya tayang di Indonesia, Rabu (17/9/2025). Di sini Conan Edogawa dan Kogoro Mouri terlibat dalam kasus misteri baru yang mana mereka terseret dalam masa lalu Inspektur Kansuke Yamato dari Kepolisian Perfektur Nagano di Gunung Yatsugatake. Yamato tengah mengejar pelaku perampokan toko senjata yang sangat licin untuk ditangkap.
Namun, tiba-tiba muncul sesosok bayangan mengalihkan perhatiannya. Bayangan tersebut melepaskan tembakan ke arah Yamato dan mengenai mata kirinya yang menyebabkan buta permanen. Di saat yang sama terjadi longsoran salju yang turut mengubur Yamato.
Baca Juga: Review Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinite Castle, Banyak Flashback Bisa Membosankan
Sepuluh bulan usai insiden itu, seorang peneliti di Observatorium Astronomi Nasional Nobeyama diserang orang tak dikenal. Yamaton pun bersama rekan polisinya Yui Uehara langsung menuju ke tempat kejadian perkara guna menyelidiki kejadian tersebut.
Sementara itu, Kogoro Mouri menerima telepon dari mantan rekannya yang dijuluki "Wani", yang sedang menyelidiki insiden longsoran salju itu. Wani tak lain juga seorang anggota polisi di Kepolisian Metropolitan. Wani bilang kepada Kogoro bahwa dia sedang menyelidiki kejadian longsoran salju di Gunung Yatsugatake.
Wani juga menyebutkan bahwa berkas-berkas yang terkait dengan kasus tersebut secara misterius mencantumkan nama Kogoro. Untuk itu, dia menghubunginya dan mengajak untuk bertemu, saat Detektif Tidur (Kogoro) itu dalam perjalanan menemuinya di sebuah taman, tiba-tiba terdengar letupan suara senjata api.
Dari sinilah misteri mulai menyelimuti Kogoro dan berupaya memecahkan kasus tersebut. Kogoro tak sendiri dalam mengungkap kejadian ini karena dibantu oleh Detektif Sato dan Takagi guna melakukan penyelidikan mengenai peristiwa tersebut. Mereka pun pergi ke Nagano.
Baca Juga: Tokyo Skytree x Detective Conan Digelar Mulai 15 April hingga 14 Juli 2025
Penulis yang menonton film ini merasa pace yang dibangun sangat lambat, berbeda dengan film-film Conan pendahulunya yang enggak terlalu bertele-tele. Jadi, pada pertengahan film terasa mengantuk dan sedikit membosankan. Tapi kalau terlewatkan beberapa menit saja dimungkinkan penonton kurang paham penyebab terjadinya kasus itu.
Pasalnya, peristiwa perampokan tersebut akan bermuara pada motif penembakan yang dialami oleh Yamato. Persoalan tambah rumit kala Conan sadar kalau ada keterlibatan dari agen keamanan publik (PSB) Jepang. Di sini Conan pun meminta bantuan Rei Furuya (alias Bourbon) yang bekerja di PSB sekaligus anggota rahasia untuk Organisasi Hitam.
Itu ditambah dengan ayah Funakubo yang kehilangan putri semata wayangnya. Semuanya berkaitan satu sama lain. Yang menarik adalah Kogoro Mouri tampil bersinar di film kali ini dalam mencari siapa pelakunya. Sebab, biasanya Conan yang lebih sering mendapat spotlight dalam membongkar kasus misteri.
Ya, walau tentu juga ada peran Conan dalam pengungkapannya. Namun, Gosho Aoyama tampaknya lebih menekankan porsi Kogoro, mengingat teman akrabnya (Wani) tewas ditembak di hadapannya. Juga penonton disuguhkan sisi lain dari Detektif Kogoro Mouri.
Menurut penulis, pemilihan tema kasus untuk film Detective Conan yang ke-28 landasan ceritanya kurang epik meskipun jelang akhir film baru menarik untuk ditonton dan rasa jenuh mulai hilang akibat pace yang lambat. Padahal pada awal tahun ini, One-Eyed Flashback telah tayang di Jepang dan meraup pendapatan yang terbilang fantastis.
Namun, hal ini bertolak belakang dengan kondisi pemutarannya di Indonesia. Bangku penonton tak terlalu ramai, berbeda dari The Million Dollar Program yang saat itu jumlah kursi bioskop yang kosong hanya sedikit.