Techverse.asia - Tesla kini telah resmi mulai menerima pesanan untuk mobil listrik Model Y berpenggerak roda belakang (RWD) yang harganya lebih murah di pasar Amerika Serikat (AS). Model Y ini merupakan model entry-level baru yang telah mendapat penyegaran desain awal tahun ini.
Baca Juga: Hyundai Perkenalkan Palisade XRT Pro 2026: Cocok di Medan Off-Road
Bagi konsumen di Negeri Paman Sam, sekarang mereka sudah bisa mendapatkan Model Y RWD jarak jauh di harga mulai dari US$46 ribu atau setara dengan Rp759 jutaan, menjadikannya mobil listrik termurah kedua dalam jajaran produk perusahaan tersebut setelah Model 3 berpenggerak roda belakang.
Sebelumnya, produsen mobil tersebut hanya menawarkan versi penggerak semua roda jarak jauh di negara tersebut dengan harga setidaknya US$49 ribu atau sekitar Rp809 jutaan tanpa terkena potongan pajak.
Opsi Model Y baru tersebut, yang menurut Tesla akan mulai dikirimkan ke konsumen di AS dalam beberapa minggu mendatang, hadir dengan jarak tempuh 357 mil atau kurang lebih 570 kilometer (km) atau 30 mil lebih jauh dari Model Y berpenggerak semua roda.
Baca Juga: Tesla Cybertruck Cyberbeast Foundation Series Meluncur di Indonesia, Cuma Ada 2
Mengenai mesinnya, Tesla Model Y 2025 itu memiliki satu motor di as roda belakang, dan berakselerasi dari nol hingga 60 dalam wkatu 5,4 detik, yang sedikit lebih lambat dari 4,6 detik yang dibutuhkan oleh mobil berpenggerak semua roda.
Mobil berpenggerak roda belakang ini akan melaju dalam waktu 5,4 detik untuk mencapai kecepatan 60 mil per jam (mph).
Sedangkan dari segi desain, Model Y 2025 yang diperbarui mempertahankan proporsi versi lama, tetapi memiliki tepi yang lebih bulat dan lampu depan yang lebih kecil, serta lampu belakang yang membatasi bilah lampu yang didesain ulang.
Mobil ini juga memiliki pencahayaan sekitar yang menyelimuti sebagian besar bagian dalam mobil, dan juga dilengkapi dengan kursi berventilasi dan layar sentuh 15,4 inci di bagian depan. Penumpang di kursi belakang memiliki akses ke layar 8 inci yang mendukung Bluetooth.
Baca Juga: Mulai Juni 2025, Mobil Listrik Honda dan Acura Bakal Bisa Pakai Tesla Supercharger
Di sisi lain, Tesla Model Y berpenggerak roda belakang tersebut sudah lebih dahulu diluncurkan di pasar Eropa beberapa minggu yang lalu. Tesla pun menawarkan varian Standard Range RWD di Eropa dan China dengan harga yang lebih murah, dan pengiriman sudah dimulai di China.
Tesla membutuhkan kendaraan elektrik atau Electric Vehicle (EV) yang lebih murah untuk meningkatkan penjualannya di tengah meningkatnya protes terhadap CEO Tesla Elon Musk yang menargetkan ruang pamer perusahaan. Tesla turut melaporkan penjualan terburuknya dalam tiga tahun terakhir.
Penjualan Tesla anjlok ditengarai karena paham politik yang dianut oleh Elon Musk dan dukungannya terhadap kandidat politik sayap kanan di AS telah memicu reaksi keras dan mengilhami protes terhadap perusahaannya.
Baca Juga: Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X
Penjualan Tesla juga terus merosot di seluruh negara di Benua Biru, dan telah anjlok ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir untuk beberapa wilayah, termasuk di Inggris dan Jerman.
Idealnya bagi Tesla, mobil listrik yang lebih murah ini akan membalikkan nasibnya, meskipun Model Y 2025 yang lebih murah belum memberikan dampak itu di Eropa, tempat peluncurannya pada Februari 2025.
Selain itu, Tesla saat ini juga tengah menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para pesaingnya asal Negeri Tirai Bambu yakni BYD yang merupakan singkatan dari Build Your Dreams, yang adalah merek mobil listrik paling laris di negara tersebut.
Baca Juga: BYD Sealion 7 Diperkenalkan di IIMS 2025, Tawarkan 2 Model