Konsultan Teknik Ini Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Uli Febriarni
Selasa 01 November 2022, 15:15 WIB
EV car / freepik

EV car / freepik

Kampanye yang mengajak masyarakat beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak dan mulai menggunakan kendaraan listrik terus bermunculan. Kendaraan listrik selalu diperkenalkan sebagai kendaraan yang lebih efisien dan berbiaya murah. Selain itu, memiliki potensi minim sebagai pencemar udara.

Namun demikian, kita juga perlu memahami bahwa hadirnya kendaraan listrik juga diikuti informasi perihal keuntungan dan kelemahannya terutama di Indonesia.

CEO dan Co-Founder Inovast Consulting, Adhe Anggriawan Putra mengatakan, electric vehicle (EV) merupakan kendaraan yang menggunakan aliran listrik 100%, dengan baterai elektrik sebagai sumber energi yang perlu diisi ulang. Hal inilah yang kemudian menjadi topik pembahasan mengenai upaya mencapai Net Zero Emission.

Baca Juga: Bagaimana Jadinya Kalau Sony x Honda Memproduksi Kendaraan Listrik? Tunggu Kejutannya Pada 2025

Adhe menjelaskan, keunggulan utama yang diusung oleh konsep kendaraan listrik dibandingkan kendaraan konvensional adalah rendahnya emisi karbon yang diproduksi.

"Dan juga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sehingga ramah terhadap lingkungan," ungkap Adhe dalam laman Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), seperti dilansir pada Selasa (1/11/2022).

Dalam laman yang sama, Adhe juga mengungkap bahwa masih ada sisi gelap dari kendaraan listrik yang jarang menjadi perhatian. Yakni, bahwa label 'aman terhadap lingkungan' yang selalu dilekatkan pada EV, sebetulnya tidak sepenuhnya benar. Ia pun menemukan bahwa, karbon dioksida yang diemisikan oleh ICE (Internal Combustion Engine) dan EV ini jumlahnya mendekati sama.

Baca Juga: Tiga Kekurangan Kendaraan Listrik, Siapa Bilang Tanpa Polusi?

“Contohnya seperti penggunaan lithium pada komponen baterai, yang dalam proses produksinya masih membutuhkan banyak energi,” ungkapnya.

2.200 Unit EV Adalah Target Ambisius

Adhe juga menyatakan bahwa target Indonesia untuk bisa memproduksi kendaraan listrik sebanyak 2.200 unit pada 2030 adalah cukup ambisius. Mengingat, beberapa bahan baku yang harus impor dari luar negeri.

“Dengan kata lain, kita cuma berpindah dari minyak yang diproduksi oleh Amerika ke mineral dan lithium yang diproduksi oleh China, tidak ada yang berbeda,” sebut dia. 

Dengan target tersebut, hal itu belum sepadan dengan apa-apa yang harus dilakukan terkait pemberlakuan kebijakan terhadap EV di Indonesia. Misalnya, rendahnya kesiapan untuk membangun stasiun pengisian untuk mobil listrik. Terlihat dengan baru adanya 240 unit stasiun pengisian ulang baterai yang tersebar di seluruh negeri. 

Baca Juga: Sedang Asik Berkendara Lalu Kendaraan Terbakar? Kenali Enam Penyebabnya

"Jumlah ini termasuk sangat sedikit, sehingga menurunkan minat masyarakat terhadap adanya teknologi EV ini," terangnya. 

Selain itu, hasil riset market yang dilakukan Inovast Consulting menunjukkan, ada beberapa faktor yang menjadikan Indonesia sebagai pasar yang tepat terhadap pemasaran EV.

Menurut dia, orang Indonesia lebih menyukai mobil elektrik sebagai kepunyaan pribadi ketimbang dijadikan transportasi umum. Hal ini berkaitan dengan Rise of Middle Class, yaitu tendensi dari membeli sebuah mobil listrik adalah simbol dari ekonomi statis.

Faktor berikutnya adalah biaya listrik. Harga listrik per-Kwh di Indonesia relatif lebih murah sehingga melakukan pengisian ulang baterai sebagai pengganti bensin dianggap masih terjangkau.

Dari berbagai pemaparannya, Adhe menyebut pula kalau kendaraan listrik saat ini masih menjadi lembaran putih, siapapun bisa berkontribusi.

"Yang harus kita lakukan adalah menyiapkan diri untuk bisa menghadapi perkembangan yang terjadi di masa depan," tandasnya. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno18 Desember 2025, 13:24 WIB

Sharp Aquos R10 dan Sense 10 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Segini Harganya

Sharp Perluas Lini Smartphone Premium Lewat AQUOS Sense 10 dan AQUOS R10.
Sharp memperkenalkan smartphone Aquos R10 dan Sense 10. (Sumber: Sharp Indonesia)
Travel18 Desember 2025, 11:52 WIB

Patung Lilin Jung Hae In Resmi Hadir di Madame Tussauds Hong Kong

Kalau kamu lagi berkunjung ke sini, enggak ada salahnya untuk mampir melihat aktor K-pop idolamu.
Aktor Jung Hae In (kiri) berfoto dengan figur patung lilin yang menyerupai dirinya di Madame Tussauds Hong Kong.
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)