Techverse.asia - Mitsubishi Motors North America (MMNA) awal bulan ini secara resmi mengonfirmasi langkah selanjutnya dalam perjalanan jenama otomotif Jepang tersebut menuju rencana bisnis di kawasan Amerika Utara, yang dijuluki Momentum 2030.
Di antara komitmen lainnya, rencana itu menjanjikan peluncuran kendaraan baru atau yang telah direvisi secara signifikan setiap tahun antara tahun 2026 dan 2030. Janji itu telah dimulai dengan debut SUV Mitsubishi Outlander 2025 baru-baru ini.
Baca Juga: Harley Davidson x MotoGP akan Gelar Seri Balap Global pada 2026
Pengumuman itersebut mengonfirmasi bahwa Mitsubishi akan bekerja sama dengan merek otomotif asal Jepang lainnya yaitu Nissan Motor, guna memasarkan mobil listrik bertenaga baterai (BEV) di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Mitsubishi Momentum 2030 tersebut akan didasarkan pada Nissan Leaf generasi berikutnya, dan akan tersedia mulai musim panas 2026, di mitra diler di kedua negara itu. Namun, Mitsubishi belum memberikan nama untuk kendaraan elektriknya atau memberikan detail teknis lainnya, termasuk perkiraan jarak tempuh EPA.
Seperti Nissan Leaf baru, mobil listrik ini akan menggunakan platform CMF-EV yang juga menjadi dasar SUV Nissan Ariya dan memiliki daya tempuh hingga 304 mil atau kurang lebih 400 kilometer (km) dengan sekali pengisian daya.
Baca Juga: Nissan Sakura dan Ariya Mejeng di GIIAS 2024, Begini Spek Mesinnya
Detail lebih lanjut tentang kendaraan Momentum 2030, termasuk penamaan, citra, spesifikasi teknis, harga, dan waktu penjualan akan menjadi pokok bahasan pengumuman mendatang.
"Mitsubishi Motors sedang dalam lintasan yang menanjak, terutama di Amerika Serikat," ujar Presiden dan CEO MMNA Mark Chaffin lewat keterangan tertulisnya kami sadur pada Rabu (14/5/2025).
Ketika Mitsubishi meluncurkan rencana bisnis jangka panjang Momentum 2030 kepada mitra diler mereka pada bulan lalu, ada desas-desus tentang masa depan yang menggairahkan, tetapi ada keinginan untuk waktu dan rencana yang lebih konkret.
"Pengumuman ini adalah yang pertama dari banyak pengumuman yang akan datang yang memperkuat komitmen kami terhadap pasar AS, untuk menyediakan kendaraan terbaik yang kami bisa bagi pelanggan kami, dan memastikan masa depan yang panjang dan sehat bagi perusahaan kami di AS dan secara global," katanya.
Baca Juga: Honda dan Nissan Ajak Mitsubishi untuk Kembangkan Kendaraan Elektrik
Chaffin melanjutkan, Mitsubishi Momentum 2030 lebih dari sekadar rencana bisnis, ini adalah seruan bagi perusahaan, bagi karyawan, bagi mitra diler, dan bagi pelanggan setia dan baru.
Mobil listrik baru Mitsubishi akan menjadi bagian dari jajaran produk baru yang mencakup perpaduan kendaraan pembakaran internal, hibrida plug-in, dan mobil listrik yang memberi pelanggan pilihan teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Penambahan kendaraan bertenaga baterai baru ini ke jajaran produk kami akan menghadirkan perpaduan antara mesin pembakaran internal, hibrida plug-in, dan kendaraan listrik, sehingga pelanggan kami memiliki pilihan teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka," ujarnya.
Baca Juga: Tesla Mulai Menjual Mobil Listrik Model Y dengan Harga Lebih Murah di AS
Jalan menuju Mitsubishi Motors Momentum 2030 ditentukan oleh empat poin utama: jalan menuju elektrifikasi, jalan menuju jajaran produk yang diperbarui dan diperluas yang akan memperkuat Mitsubishi di Amerika Utara, jalan menuju model penjualan ritel yang dimodernisasi, dan jalan menuju perluasan jaringan dan pertumbuhan penjualan.
Namun begitu, sejauh ini Mitsubishi belum mengumumkan di mana mobil listrik baru tersebut akan dibuat dan dirakit. Perusahaan tersebut pernah memiliki pabrik di Normal, Illinois, AS, yang sekarang dimiliki dan dioperasikan oleh Rivian.
Untuk menghindari tarif tinggi yang dikenakan oleh pemerintahan Donal Trump (saat ini ditetapkan sebesar 25 persen untuk mobil dan truk dari Jepang), Mitsubishi mungkin perlu segera menyusun rencana manufaktur dalam negeri.