Tips Menerjang Banjir untuk Mobil Manual atau Matik

Ilustrasi mobil yang terendam banjir. (Sumber: istockphoto)

Techverse.asia - Saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan yang sangat berpotensi terjadi banjir di jalan. Banjir akan jadi persoalan untuk kendaraan-kendaraan yang kerap melalui jalan tersebut.

Apalagi risiko terbesar menerjang banjir ialah water hammer atau mesin yang kemasukan air dapat berakibat fatal, alias jebol. Tentunya ini bukan sebuah kondisi yang kamu inginkan.

Mobil yang menggunakan transmisi manual atau otomatis (matik) memiliki risiko yang sama ketika melewati jalanan yang tergenang banjir. Yang membedakan adalah pedal kopling membuat mobil manual lebih mudah mempertahankan level gas guna menjaga RPM.

Sementara itu, perpindahan gigi pada mobil bermesin matik dipengaruhi oleh putaran mesin yang membuat perpindahan gigi terjadi di putaran relatif lebih rendah. Dan hal ini kurang menguntungkan ketika melewati banjir karena pengemudi tak punya kendali sepenuhnya atas gigi serta putaran mesin.

Baca Juga: Mobil Listrik Pertama Xiaomi SU7 Resmi Meluncur, Coba Saingi Tesla dan Porsche

1. Setengah patokan ban mobil

Sebelum melewati lokasi banjir, pastikan ketinggian air dengan melihat mobil di depan yang melintasinya. Jika air sudah lebih dari setengah ban mobil, sebaiknya jangan nekat sebab cukup berisiko kalau dipaksakan jalan.

Belum lagi jika air bergerak, kemungkinan ketinggian air melebihi roda sehingga dapat menyebabkan hal-hal yang tak diinginkan. Ingat, di dalam ruang mesin tedapat saringan udara dan sekering yang posisinya hanya sedikit di atas ban mobil.

Efek gelombang yang timbul oleh gerakan mobil saat melewati genangan air tinggi dapat sampai ke area tersebut. Dan ini yang berbahaya, terlepas kalau kamu sedang mengendarai mobil manual atau matik, bahkan mobil tinggi seperti MPV maupun SUV sekalipun.

2. Mobil manual

Buat kamu yang mengemudikan mobil manual dan terpaksa harus melewati banjir, cukup masukkan transmisi ke gigi 1. Jalankan mobil perlahan dan jaga putaran mesin pada 2.000-3.000 RPM.

Baca Juga: 5 Teknologi yang Diperkirakan Bakal Jadi Tren Tahun 2024

Jangan masukkan posisi gigi ke 2 karena akan menghilangkan momentum mobil dan membuatnya kehilangan tenaga. Hindari juga bermain setengah kopling lantaran akan membuat komponen mobil cepat rusak.

Pun jangan terlalu kencang karena bakal menimbulkan ombak yang bisa menerobos ke dalam ruang mesin serta kabin mobil. Jangan terlalu lambat pula yang membuat mobil tak sanggup berjalan dan air merembes ke berbagai area, khususnya ruang mesin dan kabin.

Jaga jarak aman dengan kendaraan lain yang ada di depan guna mengantisipasi masalah. Seperti ketika mobil di depan tiba-tiba mogok atau terperosok ke dalam lubang, kamu dapat melakukan manuver menghindar dan terjebak dari banjir.

3. Mobil matik

Untuk mobil bertransmisi matik, bisa memindahkan gigi ke L atau 1 sebagai gigi paling rendah. Posisi tersebut cukup buat menahan gigi transmisi tidak pindah ke posisi yang lebih tinggi dan dapat memanfaatkan momentum torsi mesin guna melalui banjir.

Baca Juga: Kulkas Samsung Bespoke 4-Door Flex: Pintunya Bisa Dipakai Cari Ide Resep, Nonton YouTube dan TikTok

Injak pedal gas perlahan dan tahan di putaran 2.000-2.500 rpm, biarkan mobil melaju pelan membelah banjir. Jaga putaran mesin supaya enggak terlalu tinggi karena akan menyebabkan air naik di dalam ruang mesin. Putaran mesin yang terlalu tinggi membuat laju mobil lebih cepat yang berisiko menimbulkan ombak tinggi.

4. Setelah lewat banjir

Setelah sukses menerjang banjir, sebaiknya jangan langsung memacu mobil. Tetap dengan putaran mesin dan kecepatan mobil yang sama serta konstan, dengarkan apakah ada sesuatu yang janggal seperti gejala selip, bau hangus, atau suara yang tak wajar.

Pastikan rem mobil tak ada kendala dengan melakukan brake check beberapa kali guna mengeringkan rem serta mengecek performanya. Cek juga panel instrumen mobil dan pastikan enggak ada indikator yang menyala atau tanda tidak beres.

Jika semua dipastikan baik-baik saja, perlahan naikkan posisi gigi transmis untuk melihat apakah terdapat masalah seperti kecepatan mobil tidak bertambah buat mobil matik. Atau mobil enggak bisa melaju akibat kopling selip pada mobil manual.

Periksa saluran gas buang atau knalpot dari sampah yang menempel lantaran berpotensi menimbulkan api saat sampahnya mengering.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI