Techverse.Asia

The Dog and The Boy: Anime Netflix Jepang yang Dibuat Menggunakan AI

Netflix Japan

Pada awal Februari 2023, Netflix membagikan kabar telah tayangnya anime The Dog and The Boy. Ini adalah sebuah animasi pendek, yang digambarkan oleh sang raksasa streaming sebagai upaya eksperimental, dalam mengatasi kekurangan tenaga kerja yang sedang berlangsung di industri anime.

Akun media sosial Netflix Jepang, menjelaskan penggunaan teknologi itu untuk menggambar latar dari semua potongan video.

Dijelaskan oleh laman Engadget, menurut video tersebut, latar belakang pembuatan anime itu kali pertama diawali dengan sketsa tangan, sebelum kemudian kecerdasan buatan atau (Artificial Intelligence/AI) generatif mengambil alih langkah selanjutnya, yakni menambahkan warna dan tekstur.

Lanskap kemudian direvisi lebih lanjut dengan tangan, sebuah langkah yang memperhalus pencahayaan di dalam pemandangan. Dalam kreditnya, desainer latar belakang film tersebut dikreditkan sebagai 'A.I. (+ Manusia)'.

Kemudian, unggahan itu menyedot perhatian banyak orang, tak terkecuali di kolom komentar media sosial Netflix Jepang. Komentar berisikan tuduhan yang mengarah pada Netflix. Masyarakat menilai perusahaan telah menggunakan AI untuk menghindari membayar artis manusia.

Yang lainnya, mempermasalahkan bagaimana Netflix dan Wit Studio, perusahaan yang memproduksi film pendek tersebut, memuji mereka yang mengerjakan The Dog and The Boy.

Seperti diketahui dalam film anime itu, kredit yang diselipkan adalah Rinna Inc, sebuah perusahaan karya seni AI, dan beberapa peneliti AI.

Banyak seniman khawatir tentang potensi AI untuk mendevaluasi karya mereka, tetapi kekhawatiran itu sangat akut di kalangan pencipta anime. Kekurangan tenaga kerja yang ditunjukkan Netflix itu, adalah hasil dari praktik ketenagakerjaan yang tidak berkelanjutan; yang membuat sebagian besar studio animasi Jepang bergantung pada pekerja lepas. 

Sementara itu dalam laman Artnet, diungkap kalau Netflix Jepang menjelaskan bahwa langkah menggunakan AI dalam membuat anime adalah sebuah 'upaya eksperimental'. 

"Untuk membantu industri anime, yang kekurangan tenaga kerja. Kami menggunakan teknologi pembuatan gambar untuk gambar latar belakang dari semua potongan video berdurasi tiga menit," terang mereka.

Editor : Uli Febriarni