Kenapa Ramalan Cuaca di Aplikasi Smartphone Sering Meleset? Simak Penjelasan BMKG

Uli Febriarni
Kamis 19 Oktober 2023, 19:22 WIB
Ilustrasi hujan. (Sumber : freepik)

Ilustrasi hujan. (Sumber : freepik)

Saat ini banyak informasi cuaca berbasis aplikasi di smartphone yang kadang kurang akurat.

Untuk diketahui, aplikasi resmi yang memberikan informasi cuaca dari pemerintah adalah 'Info BMKG'. Namun, di Google Play maupun App Store terdapat banyak aplikasi prakiraan cuaca yang tersedia. 

Meski berbeda nama aplikasinya, fungsi aplikasi-aplikasi tersebut kurang lebih sama, yakni untuk memprakirakan cuaca.

Tidak sedikit masyarakat yang menganggap data dan informasi yang diberikan banyak aplikasi ini berasal dari BMKG. Karena aplikasi menampilkan informasi seputar cuaca di Indonesia.

Padahal setelah ditelurusi data dan informasi tersebut bersumber dari institusi di luar Indonesia, bukan dari institusi resmi pemerintah.

Baca Juga: Dukung Dua Tim Indonesia di Arena of Valor International Championship 2023

Deputi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, mengungkap penyebab rendahnya tingkat akurasi prakiraan cuaca pada aplikasi non pemerintah tersebut (selain Info BMKG).

Prakiraan tersebut dibuat dengan data global yang diolah dengan pemodelan matematis dan kemudian di-downscale khusus untuk wilayah Indonesia.

"Data global tersebut merupakan data cuaca yang berasal dari negara-negara di seluruh dunia yang menjadi anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisasi - WMO). Termasuk BMKG yang selalu mengirimkan data ke WMO secara otomatis melalui jaringan komunikasi satelit, untuk dihimpun menjadi data global," jelas Guswanto, dilansir Kamis (19/10/2023).

Namun, perlu dipahami bahwa data dan informasi yang dikirimkan oleh BMKG hanya terbatas data dari 59 stasiun pengamatan di Indonesia yang mayoritas berasal dari Pulau Jawa dan Sumatra.

Oleh institusi non pemerintah, data global tersebut selanjutnya diolah, dimodelkan, dan di-downscale guna menghasilkan prakiraan cuaca di kota-kota atau di berbagai daerah di Indonesia.

"Terbatasnya data tersebut tentu saja tidak mampu merepresentasikan kondisi cuaca dan iklim di seluruh wilayah Indonesia," urai Guswanto.

Baca Juga: Gaya Kampanye Bacapres Pemilu 2024 di Instagram Berbeda dengan di X

Baca Juga: Baidu: ERNIE 4.0 Tidak Kalah Keren dari GPT-4

Sementara itu Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, menilai pemodelan global yang didownscale -seperti dijelaskan Guswanto- tidak cukup akurat untuk merepresentasikan kondisi faktual di Indonesia, yang sangat kompleks dan dinamis.

Terlebih, kondisi cuaca dan iklim Indonesia sangat dipengaruhi oleh Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, serta Benua Asia dan Benua Australia. Ditambah lagi, wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilewati oleh garis khatulistiwa dengan kondisi topografi yang kompleks. Realitas ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap dinamika cuaca dan iklim di wilayah Indonesia.

Dwikorita menambahkan, informasi cuaca yang dikeluarkan aplikasi smartphone terkadang meleset dan menimbulkan kebingungan masyarakat. Itu disebabkan karena tidak divalidasi atau diverifikasi dengan data observasi faktual di lapangan, yang lebih merepresentasikan kondisi dan dinamika cuaca di Indonesia.

Ia menegaskan, informasi prakiraan cuaca di wilayah Indonesia, yang dapat menjadi patokan untuk masyarakat beraktivitas adalah yang dikeluarkan secara resmi oleh BMKG.

"BMKG merupakan satu-satunya institusi resmi Indonesia yang berwenang untuk memberikan prakiraan cuaca bagi publik di Indonesia, sesuai dengan Undang-undang No. 31 tahun 2009, tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika," tegas Dwikorita. 

Pihaknya berharap, masyarakat memanfaatkan data dan informasi yang dikeluarkan secara resmi oleh BMKG.

Baca Juga: Daftar Pengisi Suara Bahasa Inggris Film The Boy and The Heron, Ada Christian Bale dan Robert Pattinson

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menambahkan bahwa BMKG memiliki ribuan titik observasi yang diperlukan untuk asimilasi dan validasi model Prakiraan Cuaca di seluruh wilayah Indonesia.

Data tersebut kemudian diolah oleh para pemantau (observer) dan prakirawan (forecaster), sebelum akhirnya disebarluaskan secara resmi oleh BMKG, melalui berbagai kanal komunikasi yang dimiliki, salah satunya melalui aplikasi smartphone bernama Info BMKG.

BMKG memiliki fasilitas observasi cuaca dan iklim dengan berbagai sistem dan peralatan cuaca. Antara lain puluhan radar cuaca dan ribuan peralatan operasional, yang dilengkapi sistem komputasi dengan High Performance Computer.

Metode pemodelan untuk prakiraan cuaca yang dilakukan BMKG adalah dengan mengintegrasikan data dari ratusan titik-titik observasi, ke dalam pemodelan matematis.

"Meski metode tersebut hampir sama dengan metode yang diterapkan oleh institusi lainnya, namun BMKG memiliki data yang lebih lengkap untuk mengasimilasi atau memvalidasi model Prakiraan Cuaca," tuturnya.

Ini yang kemudian menjadikan data yang resmi berasal dari BMKG jauh lebih merepresentasikan kondisi di Indonesia, yang diambil dari ratusan stasiun observasi atau ribuan peralatan observasi, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Sistem processing dan pemodelan yang digunakan, juga telah diset-up sesuai dengan keunikan kondisi dan dinamika cuaca di Indonesia. Sehingga hasilnya bisa jauh lebih tepat dan akurat. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno04 Desember 2023, 15:36 WIB

Samsung x Keith Haring, Pengguna Samsung Art Store Kini Bisa Tampilkan Karya-karyanya

Sedikitnya 12 mahakarya modern kini tersedia di Samsung Art Store untuk jutaan pengguna di seluruh dunia
Samsung membawa koleksi anjing berdansa karya seniman Keith Haring. (Sumber: Samsung)
Techno04 Desember 2023, 15:24 WIB

Itel S23 Plus Punya Fitur GPT Aviana, Harganya Mulai dari Rp2 Jutaan

Itel S23 Plus sudah dijual di Indonesia sejak Oktober tahun ini, lihat harga dan spesifikasinya.
Itel S23 Plus. (Sumber: Dok. Itel)
Techno04 Desember 2023, 14:53 WIB

HTC Vive Ultimate Tracker: Punya Kamera Guna Meningkatkan Pelacakan Seluruh Tubuh

Perangkat ini dapat memberikan pelacakan tubuh multi-point.
HTC merilis Vive Ultimate Trackers yang didukung kamera untuk pelacakan tubuh. (Sumber: HTC)
Techno04 Desember 2023, 14:31 WIB

Cek Spek Oppo Reno 11 dan Reno 11 Pro, Baru Tersedia di China

Oppo Reno 11 Series resmi diluncurkan pada akhir November 2023 lalu, tapi baru ada di pasar China saja.
Oppo Reno 11 Series. (Sumber: Oppo)
Techno04 Desember 2023, 13:17 WIB

Ditemukan Bug Bernama Zero-day, Apple Rilis iOS 17.1.2 dan macOS 14.1.2

Sistem operasi iOS 17.1.2 dan macOS Sonoma 14.1.2 patch 2 secara aktif mengeksploitasi kerentanan.
Pembaruan sistem operasi iOS 17.1.2 yang baru saja dirilis oleh Apple. (Sumber: Apple)
Techno04 Desember 2023, 12:42 WIB

TikTok Mulai Kerjakan Pusat Data di Norwegia, Janji Akan Investasi Ratusan Triliun

TikTok menjanjikan investasi kepada Eropa senilai €12 miliar selama 10 tahun seiring dimulainya pengerjaan pusat datanya di Norwegia.
TikTok. (Sumber: Unsplash)
Techno04 Desember 2023, 12:22 WIB

Pengiriman Realme C Series Capai 200 Juta Unit Secara Global

Merayakan rekor baru dengan terlampauinya 200 juta unit pengiriman secara global.
Jumlah pengiriman ponsel Realme seri C telah tembus 100 juta unit. (Sumber: Dok. Realme)
Techno04 Desember 2023, 10:29 WIB

Canon Hadirkan Printer Maxify GX1070 dan GX2070, Bisa Cetak 15 Gambar per Menit

Dua printer megatank dari Canon ini siap memenuhi kebutuhan mencetak, memindai, dan gandakan dokumen
Printer Canon Maxify GX1070 (kanan) dan GX2070. (Sumber: Canon Asia)
Techno03 Desember 2023, 18:23 WIB

Oppo Gandeng Qualcomm, Banyak Perangkatnya Akan Pakai Chip Ini

Smartphone flagship Oppo masa depan akan menjadi salah satu yang pertama menampilkan chip Snapdragon 8 Gen 3.
Oppo akan menggunakan chip Snapdragon 8 Gen 3 untuk beberapa perangkatnya. (Sumber: Dok. Oppo)
Startup03 Desember 2023, 16:58 WIB

Bantu Mengatasi Masalah Pembiayaan, Eratani Kolaborasi dengan Bank DKI Jakarta

Startup di sektor pertanian, Eratani mengumumkan kerja sama dengan Bank DKI Jakarta untuk mengatasi persoalan pembiayaan.
Eratani. (Sumber: Istimewa)