Penjelasan Instagram Soal Konten yang Direkomendasikan dan Shadowbanning

Rahmat Jiwandono
Kamis 01 Juni 2023, 14:12 WIB
Ilustrasi Instagram. (Sumber : Pexels)

Ilustrasi Instagram. (Sumber : Pexels)

Techverse.asia - Pengguna Instagram telah lama mempertanyakan tentang bagaimana algoritme bekerja untuk memberi peringkat konten pada platform dan mengapa beberapa posting pengguna tampak kurang terlihat daripada yang lain. Menjawab rasa penasaran itu, Instagram hari ini mengumumkan sedang menguji fitur baru yang memberi pengguna lebih banyak kontrol atas apa yang mereka lihat di jejaring sosial, bersama dengan alat transparansi baru untuk pembuat konten.

Sekarang, saat pengguna melihat postingan yang direkomendasikan, mereka dapat memilih tombol "Tertarik" baru yang akan memberi tahu aplikasi bahwa mereka ingin melihat lebih banyak jenis konten tersebut. Kontrol baru ini bergabung dengan kontrol personalisasi Instagram saat ini, termasuk opsi Tidak Tertarik” pada postingan yang disarankan dan kemampuan untuk menunda rekomendasi.

Dalam posting blog baru dari Pimpinan Instagram Adam Mosseri, dia menawarkan salah satu penjelasan paling rinci hingga saat ini tentang bagaimana aplikasi tersebut memeringkat konten di berbagai bagian aplikasi. “Instagram tidak memiliki algoritme tunggal yang mengawasi apa yang dilakukan dan tidak dilihat orang di aplikasi,” jelas Mosseri kami kutip pada Kamis (1/6/2023). 

Baca Juga: Fitur Baru Instagram: Bisa Sematkan GIF di Kolom Komentar Reels dan Postingan

Sebaliknya, katanya, ada beberapa algoritme dan sistem peringkat yang mendukung berbagai aspek aplikasi, seperti Jelajahi, Reels, Story, dan pencarian. Masing-masing menggunakan berbagai sinyal untuk menentukan peringkat konten untuk setiap pengguna. Instagram memecah sistem peringkatnya di mana pengguna akan menemukan konten yaitu umpan utama, Story, halaman Jelajahi, dan Reels.

Di fitur Story, misalnya, diurutkan sebagian berdasarkan seberapa sering pengguna melihat pembaruan akun dan apakah mereka berinteraksi dengan orang lain melalui pengiriman Direct Message (DM) atau menyukai Story tersebut. Instagram juga mencoba menilai hubungan si pengguna dengan akun, seperti apakah seseorang adalah anggota keluarga atau teman.

Sedangkan, rekomendasi Reels menarik data pengguna yang serupa. Instagram mengatakan bahwa apa yang disukai, disimpan, dibagikan, atau berinteraksi dengan pengguna menginformasikan apa yang akan ditampilkan selanjutnya.

Perusahaan juga bereksperimen dengan pemberitahuan transparansi baru untuk membantu pembuat konten memahami kapan jangkauan konten mereka, seperti Reel, mungkin dibatasi karena tanda air (watermar). Instagram mengatakan bahwa fitur baru ini akan membantu pembuat konten untuk memahami mengapa Reel tertentu tidak didistribusikan ke akun yang tidak mengikutinya. 

Meskipun demikian, Instagram tidak mengatakan jenis tanda air apa yang dimaksud, perusahaan tersebut kemungkinan merujuk pada banyaknya konten TikTok yang diposting ulang sebagai Reels di platformnya.

Dalam postingan tersebut, Mosseri juga membahas tentang shadowbanning, yaitu istilah yang digunakan untuk menyiratkan bahwa konten pengguna disembunyikan tanpa alasan yang jelas.

“Berlawanan dengan apa yang mungkin kalian dengar, adalah kepentingan kami sebagai bisnis untuk memastikan bahwa pembuat konten dapat menjangkau pemirsanya dan ditemukan sehingga mereka dapat terus tumbuh dan berkembang di Instagram,” ujar Mosseri.

Baca Juga: Kini Pengguna Instagram Akan Dapat Notifikasi Jika Akunnya Terkena Shadowban

Dia menyampaikan, jika ada audiens yang tertarik dengan apa yang kamu bagikan, maka semakin efektif Instagram membantu audiens tersebut melihat kontenmu, semakin mereka akan menggunakan platform milik Meta ini. Sementara Instagran telah mendengar beberapa orang percaya bahwa pengguna perlu membayar iklan untuk mencapai jangkauan yang lebih baik.

“Kami tidak menekan konten untuk mendorong orang membeli iklan. Ini adalah bisnis yang lebih baik untuk membuat Instagram lebih menarik secara keseluruhan dengan memperluas jangkauan bagi mereka yang membuat konten paling menarik, dan menjual iklan kepada orang lain,” terangnya. 

Mosseri menyatakan bahwa kekhawatiran pengguna tentang shadowbanning menunjukkan bahwa Instagram perlu melakukan lebih banyak pekerjaan untuk membantu orang memahami apa yang terjadi dengan akun mereka.

Pada Desember tahun lalu, Instagram memperluas hub Status Akunnya untuk memudahkan akun bisnis dan pembuat konten memahami apakah konten mereka memenuhi syarat untuk direkomendasikan kepada non-pengikut di tempat-tempat seperti Rekomendasi Jelajahi, Reels, dan Feed atau jika konten mereka melanggar pedoman rekomendasi perusahaan .

Mosseri mengatakan Instagram berencana untuk menambahkan lebih banyak alat transparansi ke Status Akun di masa mendatang. Kekinian, posting blog baru merinci tentang bagaimana peringkat konten di berbagai bagian aplikasi. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)