Dianggap Tak Kooperatif Mengusut Kekerasan di Sekolah: Hakim Federal di Brazil Minta Telegram Ditangguhkan

Uli Febriarni
Minggu 30 April 2023, 10:18 WIB
logo Telegram (Sumber : deposit photos)

logo Telegram (Sumber : deposit photos)

Associated Press dalam AP News melaporkan bahwa, seorang hakim federal di Brazil telah memerintahkan penangguhan sementara aplikasi perpesanan Telegram, Rabu (26/4/2023).

Perintah itu turun menyusul adanya dugaan kegagalan platform media sosial berlogo pesawat itu, untuk memberikan semua informasi yang diminta Polisi Federal pada grup obrolan neo-Nazi.

"Langkah tersebut dianggap sebagai bagian dari upaya negara melawan peningkatan terjadinya kekerasan di sekolah," tulis AP News, seperti kami kutip pada Minggu (30/4/2023).

Belakangan, beberapa pengguna Telegram di negara itu mengatakan mereka tidak bisa lagi menggunakan aplikasi perpesanan, setelah operator lokal mematuhi keputusan tersebut. Google dan Apple juga diperintahkan untuk memblokir aplikasi tersebut.

Hakim juga menaikkan denda harian untuk ketidakpatuhan menjadi 1 juta reais (sekitar $200.000), dari 100.000 reais sebelumnya, menurut keputusan yang diberikan oleh kantor pers Kementerian Kehakiman setempat.

Putusan dari pengadilan federal di negara bagian Espírito Santo mengatakan, fakta yang ditunjukkan oleh otoritas polisi menunjukkan tujuan yang jelas dari Telegram, untuk tidak bekerja sama dalam penyelidikan.

Soal penangguhan ini, polisi federal Brasil mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan; dorongan untuk memblokir Telegram sudah berjalan.

Saat dihubungi oleh kantor media Associated Press, kantor pers Telegram tidak segera menanggapi email AP, yang meminta komentar mengenai apakah pihaknya mengetahui keputusan tersebut dan komunikasinya dengan Polisi Federal.

Untuk diketahui, secara kronologi, perkembangan penyelidikan yang berujung pemblokiran Telegram itu, terjadi ketika Brazil bergulat dengan gelombang serangan sekolah. Termasuk satu serangan pada November, di mana seorang pria dengan swastika disematkan di rompinya menembak dan menewaskan empat orang serta melukai 12 lainnya, di kota kecil Aracruz, wilayah negara bagian Espírito Santo.

"Brazil telah menyaksikan hampir dua lusin serangan atau episode kekerasan di sekolah sejak tahun 2000. Setengahnya terjadi dalam 12 bulan terakhir, termasuk pembunuhan empat anak di pusat penitipan anak pada 5 April," tulis AP.

Selanjutnya, pemerintah federal Brazil telah berusaha untuk membasmi kekerasan di sekolah dengan fokus khusus pada pengaruh media sosial yang dianggap jahat.

Regulasi platform media sosial adalah tema yang berulang selama pertemuan awal bulan ini antara Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, para menterinya, hakim agung, gubernur dan walikota. Tujuannya adalah untuk mencegah insiden lebih lanjut, terutama membuat platform bertanggung jawab karena gagal menghapus konten yang memicu kekerasan. Lula menyuarakan dukungannya terhadap regulasi ini.

Berbicara pada pertemuan 18 April, Hakim Agung Alexandre de Moraes menyebut media sosial sebagai 'tanah tak bertuan'. Yang mana, pengguna masih dapat melakukan tindakan dan ucapan yang ilegal dalam kehidupan nyata, dan peraturan tersebut diperlukan. 

Tahun lalu, de Moraes memerintahkan penutupan Telegram secara nasional, dengan alasan Telegram tidak bekerja sama dengan pihak berwenang.

"Telegram berulang kali mengabaikan permintaan dari otoritas Brazil, termasuk permintaan polisi untuk memblokir profil dan memberikan informasi tentang pengguna. Dan memberikan waktu lima hari kepada Apple, Google, dan operator telepon Brasil untuk memblokir Telegram dari platform mereka," kata Moraes dalam putusannya. 

Saat itu, salah satu pendiri Telegram mengeluarkan pernyataan yang mengatakan telah terjadi miskomunikasi karena alamat email yang sudah usang, dan kemudian meminta maaf kepada Mahkamah Agung atas kelalaiannya. Platform tidak diturunkan.

Mantan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro dan sekutunya, mendorong pengikutnya untuk bergabung dengan Telegram setelah Januari 2021. Itu adalah bulan yang sama dengan akun mantan Presiden AS Donald Trump ditangguhkan dari Twitter setelah kerusuhan 6 Januari di Capitol Hill.

Sementara itu dari laman The New York Times, perusahaan Telegram ternyata telah memberi tahu polisi bahwa grup tersebut telah dihapus, dan mereka tidak dapat memulihkan datanya.

Ini bukan kali pertama pemerintah Brazil 'menindak' platform media percakapan. Pada 2015 dan 2016, hakim lokal di Brasil menangguhkan WhatsApp sebanyak empat kali dalam situasi yang sama, tetapi keputusan tersebut dengan cepat dibatalkan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno01 Mei 2024, 18:37 WIB

Microsoft Investasi Rp28 Triliun ke Indonesia

Microsoft Investasi Rp28 Triliun ke Indonesia
Ilustrasi kantor Microsoft (Sumber: Pexels)
Techno01 Mei 2024, 18:31 WIB

ByteDance Bantah akan Jual Saham Mayoritas TikTok di Amerika Serikat

ByteDance menyangkal laporan bahwa mereka sedang mempertimbangkan menjual aplikasi TikTok di AS.
TikTok.
Lifestyle01 Mei 2024, 18:09 WIB

Pakar: Pemakaian Sampah Plastik Hasil Daur Ulang Dapat Berisiko Bagi Kesehatan

Indonesia sampai saat ini masih kesulitan untuk mengelola sampah plastik.
Ilustrasi daur ulang plastik. (Sumber: freepik)
Techno01 Mei 2024, 17:22 WIB

Instagram Rombak Algoritmanya, Tampilkan Lebih Banyak Konten dari Kreator Kecil

Perombakan algoritma Instagram akan memberi penghargaan pada 'konten asli' dan menghukum reuploader.
Instragam ubah algoritmanya guna memunculkan konten dari kreator kecil. (Sumber: Instagram)
Techno01 Mei 2024, 17:11 WIB

HP Xiaomi Rilisan 2020 Ada yang Dapat Jatah HyperOS, Ini Daftarnya

Sejumlah ponsel Xiaomi keluaran lama akan mendapatkan pembaruan HyperOS
Xiaomi HyperOS. (Sumber: Xiaomi)
Lifestyle01 Mei 2024, 16:29 WIB

Balas Trek Diss dari Drake, Kendrick Lamar Rilis Lagu Euphoria

Tanggapan K.Dot ada di sini!
Kendrick Lamar. (Sumber: Twitter @kendricklamar)
Techno01 Mei 2024, 16:10 WIB

Penyebab Kulkas Dua Pintu Tidak Dingin

Penyebab Kulkas Dua Pintu Tidak Dingin
(ilustrasi) Kulkas 2 pintu (Sumber: Polytron)
Techno01 Mei 2024, 16:02 WIB

Instax Mini 99 Resmi Dirilis Global, Punya 6 Filter Warna yang Berbeda

Fujifilm Instax Mini 99 merupakan versi lanjutan dari Instax Mini 90.
Instax Mini 99. (Sumber: Instax)
Techno01 Mei 2024, 15:25 WIB

Meta Menambahkan Beberapa Fitur Apple Vision Pro ke Quest

Meta menambahkan beberapa fitur Apple Vision Pro ke Quest
Meta memulai pengguna headset Quest VR untuk memverifikasi usia (Sumber: Meta)
Hobby01 Mei 2024, 15:20 WIB

Erling Haaland Menjadi Orang 'Sungguhan' Pertama di Gim Clash of Clans

Penyerang asal Norwegia ini kini diabadikan dalam Clash of Clans setelah mengungkapkan kecintaannya yang besar terhadap gim ini.
Striker Manchester City dan Norwegia, Erling Haaland jadi karakter di gim Clash of Clans. (Sumber: Clash of Clans)