Meta Ingin Gunakan AI Generatif untuk Membuat Iklan

Rahmat Jiwandono
Selasa 11 April 2023, 15:46 WIB
Ilustrasi kantor Meta. (Sumber : istockphoto)

Ilustrasi kantor Meta. (Sumber : istockphoto)

Techverse.asia - Perusahaan teknologi besar berlomba untuk mengembangkan alat kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) generatif. Namun, beberapa perusahaan teknologi raksasa lainnya tetap diam, termasuk Apple dan Meta.

Saat ini, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk menggunakan AI generatif dalam membuat iklan untuk berbagai perusahaan pada akhir tahun.

Dalam sebuah wawancara dengan Nikkei Asia, Chief Technology Officer (CTO) Meta Andrew Bosworth mengatakan bahwa Meta mengharapkan untuk mengirimkan alat untuk membuat iklan dengan AI yang membantu perusahaan membuat gambar yang berbeda untuk audiens yang berbeda.

“(Saya) berharap kami akan mulai melihat beberapa dari mereka (komersialisasi teknologi) tahun ini. Kami baru saja membuat tim baru, tim AI generatif, beberapa bulan yang lalu, mereka sangat sibuk. Ini mungkin area yang paling sering saya habiskan (di Meta), serta Mark Zuckerberg dan (Chief Product Officer) Chris Cox,” kata Bosworth kepada publikasi disadur Techverse.asia, Selasa (11/4/2023). 

Baca Juga: Meta Hadirkan 14 Gim Gratis di Messenger, Bisa Mabar Saat Melakukan Panggilan Video

Pada bulan Februari 2023, Mark Zuckerberg mengumumkan tim baru yang berfokus pada alat AI di bawah arahan CPO Chris Cox. Pengumuman mencatat bahwa perusahaan sedang bereksperimen dengan obrolan bertenaga AI di WhatsApp dan Messenger bersama dengan filter untuk Instagram.

Sementara upaya metaverse Meta belum berjalan seperti yang diharapkan, tampaknya masih mendorong gagasan untuk menciptakan dunia virtual melalui AI generatif. Bosworth memberi tahu Nikkei bahwa model bahasa besar (LLM) — seperti GPT-4 OpenAI dan PaLM Google — akan membantu pembuatan model 3D karena kamu hanya perlu mendeskripsikannya.

“Jadi sebelumnya, jika saya ingin membuat dunia tiga dimensi (3D), saya perlu belajar banyak grafik komputer dan pemrograman. Di masa mendatang, kamu mungkin hanya dapat mendeskripsikan dunia yang ingin kamu buat dan membuat model bahasa besar menghasilkan dunia tersebut untukmu. Dan itu membuat hal-hal seperti pembuatan konten jauh lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang,” ujarnya.

Meskipun pembuatan Metaverse ada dalam rencana jangka panjang perusahaan, menghasilkan lebih banyak pendapatan iklan mungkin merupakan kebutuhan saat ini. Setelah Apple menerapkan fitur Transparansi Pelacakan Aplikasi atau App Tracking Transparancy pada tahun 2021 lalu, Meta sangat terpengaruh. Awal tahun 2022 lalu, perusahaan media sosial tersebut mengatakan bahwa perubahan ini akan menelan biaya $10 miliar pada tahun 2022.

Baca Juga: Apple Akan Membuka Toko Ritel Pertamanya di India pada April Ini, Menandakan Ambisi Pertumbuhan di Pasar Negara Berkembang

Pada Februari 2023, selama penyampaian kepada investor di kuartal keempat (Q4) tahun 2022, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa tema manajemen Meta untuk tahun ini adalah tahun efisiensi dan pihaknya berfokus untuk menjadi organisasi yang lebih kuat dan lebih gesit. Dampak dari keputusan tersebut yaitu Meta kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) gelombang kedua yang tidak kalah masif dengan PHK gelombang pertama. 

Setidaknya tercatat total terdapat lebih dari 20 ribu pekerja Meta yang terkena dampak PHK. Menurut Zuckerberg, PHK terpaksa dilakukan lantaran kondisi ekonomi makro yang tidak menentu. Dengan begitu, Meta bisa melakukan efisiensi biaya.

Jadi Meta ingin mencari lebih banyak jalan untuk menghasilkan uang dan AI generatif tampaknya menjadi taruhan berikutnya. Selama penyampaian, Meta juga menyoroti bahwa meskipun tingkat pendapatan tahunan $1 miliar, Reels rupanya tidak menghasilkan cukup uang.

Meta bukan satu-satunya perusahaan yang bereksperimen dengan iklan generatif. Omneky, yang dipresentasikan di TechCrunch Disrupt tahun lalu, menggunakan DALLE-2 dan GPT-3 OpenAI untuk membuat kampanye. Movio, yang didukung oleh IDG, Sequoia Capital China, dan Baidu Ventures, menggunakan AI generatif untuk membuat video pemasaran.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)