Beli Smartwatch Atau Jam Tangan Biasa? Pertimbangkan Alasan Ini

Uli Febriarni
Minggu 04 September 2022, 20:11 WIB
smartwatch / apple.com

smartwatch / apple.com

Semakin hari gaya hidup masyarakat terus mengalami pergeseran. Tak terkecuali kebiasaan menggunakan jam tangan. 

Jauh sebelum teknologi sepesat sekarang, pengguna jam tangan memilih menggunakan jam tangan analog. Seiring waktu, jam tangan digital hadir melengkapi pilihan. 

Kemudian, baru pada sekitar 2012 hadirlah Pebble, jam tangan yang disebut-sebut sebagai cikal bakal jam tangan pintar (smartwatch).

Tetapi, di tahun itu, smartwatch Pebble belum diproduksi dengan layar sentuh seperti kebanyakan smartwatch belakangan ini.

Di awal-awal peluncurannya ke pasar, Pebble dikhususkan untuk perangkat iOS dan Android. Pada 2013 sampai 2015, pengembangan dan penyempurnaan terus dilakukan oleh Pebble, misalnya dengan menambahkan kemampuan memonitor detak jantung.

Baru kemudian di tahun-tahun berikutnya, bermunculan smartwatch dari beragam pabrik, seperti kita lihat saat ini. Termasuk Apple, Realme, Xiaomi, Garmin, Amazfit, Noise, Huawei dan merk-merk lainnya.

Selanjutnya, smartwatch semakin digemari oleh masyarakat. Paralel dengan mobilitas harian yang serba cepat, tuntutan deadline pekerjaan dan proyek, kebutuhan pengaturan to do list bertemu puluhan klien hingga jadwal rutin olahraga mereka. 

Melihat itu, tak menutup kemungkinan, kita juga ingin menggunakannya pula. Namun, sebelum membeli smartwatch, tak ada salahnya bila mempertimbangkan beberapa poin ini.

1. Kompatibilitas

Beberapa merk smartwatch merupakan produk yang memiliki kompatibilitas yang terbatas dengan hanya merek atau sistem operasi ponsel tertentu.

Contohnya saja, smartwatch keluaran Apple. Produk pabrikan Amerika Serikat itu hanya mendukung kompatibilitas ke ponsel yang yang juga diproduksi Apple, iPhone atau yang berbasis Operation System (OS) iOS.

Sementara beberapa produk smartwatch lainnya, seperti Samsung, Garmin atau Xiaomi lebih kompatibel ke berbagai jenis OS. Baik itu Android, maupun juga ke iOS.

Setelah mengetahui ini, pikirkan lagi sejauh mana kompatibilitas telepon genggam kita dengan smartwatch yang ditawarkan pasar.

2. Fungsi dan Fitur

Umumnya, smartwatch memiliki GPS (Global Positioning System) yang membantu mengukur jarak tempuh penggunanya. Selain itu, sebagian besar smartwatch juga memiliki fitur deteksi detak jantung.

Ada juga merk smartwatch yang punya fitur membalas pesan, panggilan, sampai mendengarkan musik.

Nah, sekarang lirik kembali smartphonemu. Apakah sudah ada GPS di sana? aplikasi penghitung detak jantung, langkah kaki dan kalori yang terbakar kala kamu beraktivitas?

Mari berhitung, seberapa efektif kehadiran smartwatch barumu bila kamu membelinya?

3. Kesan Diri

Sebagai gadget, smartwatch sesungguhnya tak benar-benar menawarkan tampilan mewah pada diri kita.

Membeli jam tangan dari luxury brand yang kebanyakan punya harga jauh lebih mahal, justru lebih bisa menjawab keinginan untuk tampil elegan.

4. Mengisi Daya 

Bagi kita yang kesehariannya lekat dengan gadget, tentu terbiasa dengan aktivitas satu ini, mengisi daya baterai atau mengecas. Siapkah ketambahan satu gadget lagi untuk rutin diisi daya?

Baca Juga: Vivo Y16 Punya Cooling System, Beli Lewat Website Gratis Ongkir dan Free Gift

5. Fleksibilitas

Kendati mungkin smartphonemu punya fitur lengkap, apakah kamu bisa menoleransi penggunaannya di tengah padatnya aktivitas? Sebanyak apa dirimu bergerak setiap harinya?

Kalau memang kamu adalah orang yang aktif dan sering kesulitan mengoperasikan fitur telepon genggam kala bergerak, tak ada salahnya membeli smartwatch yang bakal lebih simpel dan praktis.

6. Dana

Pembelian smartwatch sebagai gadget baru, tentu sedikit banyak akan menambah daftar pengeluaran.

Seseorang akan memasukkan poin 'uang' sebagai pertimbangan utama soal rencana itu. Sedangkan yang lain, bisa jadi tak perlu berpikir panjang soal uang. Setelah membaca kumpulan poin dari Techverse.asia tadi, kamu sudah mengambil keputusan atau tambah galau? Jadi, jam tangan biasa atau smartwatch?

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)