FK Universitas Indonesia Luncurkan Alat Fiksasi yang Bantu Pasien Patah Tulang Panggul

Uli Febriarni
Jumat 31 Maret 2023, 12:37 WIB
tiruan anatomi area tulang pelvis atau panggul manusia (Sumber : freepik)

tiruan anatomi area tulang pelvis atau panggul manusia (Sumber : freepik)

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), meluncurkan produk alat fiksasi untuk mempermudah pasien fraktur tulang pelvis dan tulang panjang di tungkai. Ini menjadi salah satu bentuk dari transformasi sistem ketahanan kesehatan.

Inovasi tersebut dilakukan oleh guru besar Orthopaedi dan Traumatologi FKUI – Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K) beserta timnya. 

Mengutip LKBN Antara, tim ini mengembangkan dua alat fiksasi yang dapat mempermudah penanganan pasien fraktur tulang pelvis dan fraktur pada tulang panjang di tungkai.

Pada pasien dengan cedera fraktur pelvis dan fraktur pada tulang panjang di tungkai, dokter ortopedi perlu mengoreksi kelainan bentuk tulang pasien dengan menggunakan alat bantu fiksasi.

Alat pertama yang diluncurkan adalah fiksasi C-clamp modifikasi sistem UI-CM (Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo). Alat ini digunakan untuk fiksasi patah tulang pelvis bagian posterior, yang sering menimbulkan kematian akibat kehilangan banyak darah, dengan pemberian fiksasi dari dua buah paku kanan dan kiri di daerah tulang pelvis.

Alat dengan modifikasi model C-Clamp invensi Ganz yang selama ini umum digunakan, memiliki keterbatasan yaitu pemasangannya yang tidak praktis. Kekurangannya lainnya yakni kurannya tidak bisa diatur, sehingga sulit digunakan pada pasien dengan lingkar perut yang besar, serta harganya yang sangat mahal.

"Keunggulan invensi fiksasi C-clamp modifikasi sistem UI-CM adalah pemasangannya yang cepat dan manual tanpa membutuhkan alat bantu khusus. Selain itu, alat ini bersifat fleksibel karena ketinggian dan lebarnya dapat diatur sesuai bentuk atau ukuran badan pasien, dan harganya terjangkau," tulis media itu, dilansir pada Jumat (31/3/2023).

Alat fiksasi kedua, yakni Fiksasi Eksterna Periartikuler. Sebuah alat bantu fiksasi yang digunakan untuk masalah patah tulang kompleks di tulang panjang dekat sendi, dan rekonstruksi tulang panjang yang mengalami kelainan.

Untuk diketahui, salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah tingginya kasus neglected fracture (patah tulang yang tidak ditangani atau mendapat penanganan yang tidak sesuai) yang dapat berujung pada kecacatan.

"Hal ini terkait dengan tingkat pengetahuan yang rendah dan perawatan di dukun patah tulang. Selain itu, fiksasi ini juga dapat digunakan untuk kasus infeksi lutut yang diindikasikan," lanjut berita tersebut. 

Invensi fiksasi Eksterna periartikuler ini, juga mengatasi kelemahan-kelemahan beberapa alat fiksasi eksterna periartikuler yang telah ada sebelumnya. Dengan demikian, alat ini mampu fiksasi pada fraktur di dekat sendi (keterbatasan alat sebelumnya) dan dapat memberikan stabilitas yang lebih baik pada fraktur yang sangat kompleks.

Alat fiksasi periartikuler ini telah didistribusikan dan digunakan pada pasien di beberapa kota yaitu Jakarta, Sampang, Pekalongan, dan Surakarta.

Inventor alat fiksasi, Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K), menjelaskan bahwa trauma merupakan penyebab tertinggi ketiga kematian pada semua kelompok umur di dunia.

"Fraktur pelvis merupakan salah satu penyakit yang dapat terjadi akibat trauma, dan menjadi bentuk cedera orthopaedi yang paling sering merenggut nyawa dengan angka kematian setinggi 6-35 persen," tuturnya kepada Antaranews.

C-Clamp yang dikembangkan timnya, berfungsi untuk mencegah kematian dengan menghentikan perdarahan di daerah pelvis.

Alat tersebut dapat digunakan di seluruh pelosok Indonesia. Karena penggunaannya yang cepat dan mudah secara manual dengan tangan (tanpa alat bantu khusus), fleksibel dapat disesuaikan dengan ukuran badan pasien. Selain itu harganya terjangkau.

"Kalau alat fiksasi eksternal periartikuler adalah alat fiksasi fraktur pada ekstremitas. Alat tersebut baik digunakan untuk terapi kasus fraktur terbuka yang kompleks, neglected fracture (fraktur yang terbengkalai) yang butuh rekonstruksi, pada keadaan tulang mengalami pemendekan atau pergeseran berat," jelas dia.

"Pada kasus lutut yang terinfeksi juga dapat digunakan sebagai alat arthrodesis (fusi sendi) agar lutut pasien tidak nyeri dan infeksinya hilang," jelas Prof. Ismail.

Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D dalam keterangannya, menyatakan rasa bangga atas produk inovatif dari FKUI tersebut.

Ia berharap, alat fiksasi Eksterna Periartikuler dan fiksasi Pelvis modifikasi C-Clamp itu dapat mendorong penemuan-penemuan di bidang kedokteran yang lainnya di FKUI, dan mengasah jiwa entrepreneurship (kewirausahaan) di Indonesia.

"Semoga FKUI terus maju menjadi inovator, stimulator bagi penemuan di dunia kedokteran Indonesia," ujar Prof. Dante.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno17 Desember 2025, 19:17 WIB

Razer Meluncurkan Raiju V3 Pro: Kontroler E-sports Elit untuk PlayStation 5

Begini spesifikasi lengkap dan harganya.
Raizer Raiju V3 Pro. (Sumber: Raizer)
Hobby17 Desember 2025, 18:36 WIB

Review Avatar Fire and Ash: Konflik Keluarga yang Berlapis dan Kritik Ekologis

Dibanding pendahulunya, film baru ini lebih banyak menyuguhkan aksi dan tentunya visual yang akan membuat mata penonton terbelalak.
Varang adalah pemimpin dari Suku Ash (Mangkwan). (Sumber: 20th Century Studios)
Techno17 Desember 2025, 15:59 WIB

Garmin InReach Mini 3 Plus: Komunikator Satelit dengan Fitur Berbagi Suara, Teks, dan Foto

Perangkat komunikasi yang membantu penjelajah tetap terhubung dengan orang-orang saat berpetualang di luar jangkauan sinyal telepon seluler.
Garmin InReach Mini 3 Plus. (Sumber: Garmin)
Lifestyle17 Desember 2025, 11:25 WIB

Satu Dekade Berkiprah di Industri Kreatif, Tahilalats Selenggarakan Ben's Backyard

Ini lokasi acaranya dan tanggal berlangsungnya, yuk kunjungi.
Tahilalats menggelar event Ben's Backyard di mall Bintaro Jaya Xchange, Tangerang, Banten. (Sumber: dok. tahilalats)
Techno17 Desember 2025, 10:29 WIB

Ayaneo Pocket Play: Perpaduan Smartphone Sekaligus Perangkat Gaming Genggam

Pocket Play dapat digeser keluar untuk menampilkan tombol ABXY, dua touchpad, dan D-pad.
Ayaneo Pocket Play. (Sumber: Ayaneo)
Startup17 Desember 2025, 10:11 WIB

BII Investasi Langsung ke Xurya, Siap Danai Startup Climatech di Asia Tenggara

Britisih International Investment berkomitmen untuk menginvestasikan £308 juta untuk pendanaan iklim di Asia Tenggara.
Ilustrasi panel surya dari Xurya.
Techno17 Desember 2025, 08:47 WIB

Spotify Menambahkan Fitur Prompted Playlist, Baru Tersedia di Selandia Baru

Fitur anyar ini memungkinkan membuat daftar putar lagu menurut instruksi tersebut dan riwayat mendengarkan pengguna.
Prompted Playlist memungkinkan mengontrol AI Spotify dengan memberi tahu apa yang ingin didengarkan. (Sumber: Spotify)
Lifestyle15 Desember 2025, 17:39 WIB

52% Konsumen Indonesia Secara Dominan Berbelanja Melalui Social Commerce

DoubleVerify Mengungkap Perilaku Konsumen dalam Sosial Media pada Laporan 2025 Global Insights 'Walled Gardens'
Ilustrasi social commerce. (Sumber: istimewa)
Techno15 Desember 2025, 17:29 WIB

Meta Desain Ulang Facebook, Apa Saja yang Berubah?

Meta mencoba membuat Facebook menjadi lebih baik dengan menyederhanakan beberapa hal.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Techno15 Desember 2025, 17:07 WIB

Spek Lengkap Huawei Mate X7, Ada Model Collector Edition

Perangkat ini bukan hanya indah dipandang, tetapi juga merupakan bukti ketahanan yang luar biasa.
Huawei Mate X7. (Sumber: Huawei)