Perusahaan Startup Kargo Drone Dronamics Dapat Pendanaan Praseri A

Rahmat Jiwandono
Selasa 21 Februari 2023, 14:42 WIB
Dronamics. (Sumber : Dok. Dronamics)

Dronamics. (Sumber : Dok. Dronamics)

Techverse.asia - Pesawat otonom telah lama dianggap memiliki potensi paling besar, meskipun tidak dalam bidang drone pembawa orang yang mewah, melainkan pada jasa kargo. Di sinilah penghematan ekonomi bisa menjadi paling signifikan. Drone besar dan jarak jauh yang dibuat khusus untuk kargo berpotensi menjadi lebih cepat, lebih murah, dan menghasilkan lebih sedikit emisi karbondioksida (CO2) daripada pesawat konvensional, memungkinkan pengiriman pada hari yang sama untuk jarak yang sangat jauh.

Faktanya, “van pengantar terbang” dianggap sebagai hal yang mustahil untuk direalisasikan oleh banyak operator kargo. Pada bidang ini sudah ada sejumlah perusahaan yang beroperasi, termasuk: ElroyAir (California, mengumpulkan pendanaan $56 juta), listrik hibrida, Vertical Take-Off and Landing (VTOL) jadi jangkauannya pendek; Natilus (California, pendanaan dirahasiakan) menggunakan badan sayap campuran, dan merupakan proyek besar jangka panjang yang mungkin memerlukan biaya yang cukup tinggi dalam sertifikasi dan produksi; dan Beta (Vermont, mengumpulkan $886 juta), yang merupakan VTOL elektrik.

Namun, muncul sebuah perusahaan rintisan atau startup asal Bulgaria yakni Dronamics, tapi kantornya berpusat di London, Inggris. Startup ini telah memperoleh lisensi untuk beroperasi di Eropa, dan berencana untuk menjalankan maskapai kargo drone menggunakan drone yang dibuat khusus untuk tujuan tersebut. Dronamics mengklaim model "Black Swan" andalannya akan mampu membawa beban 350 kg (770 lb) pada jarak hingga 2.500 km (1.550 mil) lebih cepat, lebih murah, dan dengan emisi lebih sedikit daripada opsi yang tersedia saat ini.

Baca Juga: AC Ventures Hadirkan Komunitas Penasihat Ahli untuk Bantu Startup Capai Keunggulan Operasional

Sekarang Dronamics dilaporkan sudah mengumpulkan pendanaan pre-series A dengan total $40 juta dari VC dan Angels. Dronamics sejauh ini telah menggalang dana dari Founders Factory, Speedinvest, Eleven Capital, dan Strategic Development Fund (SDF), unit investasi Dewan Tawazun, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Co-founder dan CEO Dronamics, Svilen Rangelov menjelaskan bahwa Black Swan ukurannya sama seperti mobil van pengiriman Renault Kanggo atau VW Caddy. Dengan ukuran yang compact, maka ia mengklaim drone otonomnya dapat melintasi seluruh Eropa dalam waktu 12 jam atau kurang di sebagian kecil dari biaya angkutan udara. “Itu berarti kami beroperasi di ruang antara angkutan udara dan angkutan darat, dan dengan menciptakan jarak menengah yang lebih cepat, lebih murah, lebih ramah lingkungan, kami dapat membantu pelanggan mencapai penghematan yang luar biasa,” kata Rangelov. 

Saat ini radius hari yang sama dari pusat pemenuhan adalah dua jam berkendar. Satu-satunya cara untuk memperluas cakupan pada hari yang sama adalah dengan menggunakan drone jarak menengah (van pengantar terbang) jarak jauh dengan biaya rendah. “Dengan jangkauan kami, kami dapat mencakup seluruh Eropa pada hari yang sama dari satu gudang — tidak ada yang dapat menawarkan itu, pesaing tradisional atau drone,” ujarnya. 

Dia mengatakan bahwa tidak seperti pesaing, mereka sudah memiliki lisensi untuk terbang (LUC – Light UAS Operator Certificate, di bawah peraturan drone Uni Eropa (UE) yang baru), profil biayanya lebih rendah dan menjual kapasitas bukan pesawa. Hal ini memungkinkan umpan balik antara penelitian dan pengembangan (R&D) dan operasi menjadi jauh lebih singkat. “Dan kami dapat berinovasi dan melakukan iterasi lebih cepat,” katanya. 

Baca Juga: Black Swan: Maskapai Kargo Drone Pertama di Dunia Tanpa Pilot

Investasi divisi modal ventura SDF di Dronamics sekarang berarti penciptaan usaha patungan yang berbasis di UEA, menciptakan operasi Dronamics di UEA sebagai pusat untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Sementara itu, Direktur Pelaksana dan CEO SD Abdullah Nasser Al Jaabari menyampaikan dalam sebuah pernyataan, dalam hal Dronamics, ekonomi mereka sangat menjanjikan dan calon pengguna Dronamics akan mendapat manfaat dari pengiriman kargo yang cepat dan efisien.

Nominal pendanaan $40 juta yang terkumpul hingga saat ini merupakan tambahan dari hibah €2,5 juta ($ 2,7 juta) yang diberikan Dronamics oleh Komisi Eropa di bawah program Akselerator Dewan Inovasi Eropa (EIC), dan komitmen material EIC untuk mendukung putaran Seri A Dronamics dengan tambahan €12,5 juta ($13,45 juta). 

Sebagai informasi, Black Swan digerakkan oleh sebuah mesin Rotax baling-baling tunggal yang dibuat oleh perusahaan Austria BRP-Rotax, yang dimiliki oleh Bombardier Recreational Products. Pesawat ini tidak hanya akan membawa palet tunggal dari satu barang, tetapi juga paket individual, memungkinkannya juga memasuki pasar e-commerce dengan kepadatan rendah. 

Selain kemampuan angkutnya, Black Swan dapat mendarat di landasan pacu pendek, termasuk yang tidak beraspal, berkat sayap tetapnya, sehingga dapat mengakses komunitas kecil yang terisolasi dengan lebih mudah daripada drone lainnya. Pesawat yang akan diproduksi secara massal di Jerman dan Australia ini menggunakan 100 persen bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Ini akan mempromosikan cara pengangkutan kargo yang 'tercepat dan ramah lingkungan' dan menghasilkan emisi 60 persen lebih rendah.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Startup28 Maret 2024, 15:55 WIB

Qoala Dapat Pendanaan Rp746 Miliar dari PayPal Ventures, Startup Asuransi Pribadi

PayPal mendukung startup asuransi Indonesia Qoala dengan pendanaan puluhan juta dolar AS.
PayPal.
Techno28 Maret 2024, 15:40 WIB

Segera Hadir di Kota Surabaya, Realme Experience Store 3.5 Pertama di Indonesia

Realme Experience Store 3.5 akan mengusung konsep toko yang modern.
Realme Experience Store 3.5 akan buka di Kota Surabaya. (Sumber: Realme)
Techno28 Maret 2024, 15:40 WIB

Earbud Berbentuk Coklat Jamur dari Meiji, Habis Terjual dalam 10 Menit

Earbud Berbentuk Coklat Jamur dari Meiji, Habis Terjual dalam 10 Menit
earphone nirkabel berbentuk seperti coklat jamur Kinoko no Yama, yang dirilis oleh Meiji Holdings di Jepang (Sumber: Meiji America)
Lifestyle28 Maret 2024, 15:19 WIB

Steven Spielberg Puji Dune: Part Two: Film Fiksi Ilmiah yang Brilian

Menurut sutradara film Bridge of Spies ini film arahan Dennis Villenueve sangat bagus.
Steven Spielberg. (Sumber: Getty Images)
Techno28 Maret 2024, 14:55 WIB

Chatbot Grok akan Segera Diaktifkan untuk Pengguna X Premium

Semua pelanggan Premium di platform X akan mendapatkan akses ke chatbot AI Grok mulai minggu ini
Chatbot Grok akan segera tersedia untuk pengguna X Premium. (Sumber: xai)
Lifestyle28 Maret 2024, 14:34 WIB

Warner Bros Perpanjang Kontrak Timothée Chalamet, Gajinya Naik 2 Digit

Dua film terakhir aktor tersebut diperuntukkan bagi Warners, dan menghasilkan belasan triliun rupiah.
Timothée Chalamet. (Sumber: Getty Images)
Travel28 Maret 2024, 14:12 WIB

Banyak Pengunjung Patah Tulang dan Alami G-force, Salah Satu Roller Coaster Tercepat di Dunia Ditutup

Terlalu Banyak Pengunjung Cedera, Do-Dodonpa yang Merupakan Salah Satu Roller Coaster Tercepat di Dunia Itu Ditutup.
Roller coaster Do-Dodonpa di Fuji-Q Highland, Jepang (Sumber: Yomiuri Shimbun file photo via The Japan News)
Techno28 Maret 2024, 14:07 WIB

ASUS Meluncurkan Router Dual-Band RT-BE88U WiFi 7

Router berperforma tinggi menghadirkan jaringan masa depan dengan WiFi 7 berkecepatan sangat tinggi hingga 7200 Mbps dan gabungan kapasitas kabel sebesar 34 Gbps.
ASUS RT-BE88U Wifi 7 Dual Band Router. (Sumber: ASUS)
Lifestyle28 Maret 2024, 13:39 WIB

Tumi Umumkan Tas Asra Collection, Mun Ka Young Jadi Duta Merek Globalnya

Tumi terus memperkuat posisinya dalam produk wanita dengan koleksi baru yang serbaguna dan bertema kontemporer.
Mun Ka Young jadi global Brand Ambassador (BA) untuk Tumi. (Sumber: Tumi)
Startup28 Maret 2024, 13:25 WIB

7 Tips dari Para CEO Startup D2C untuk Pahami Perilaku Konsumen dan Kuasai Pasar

7 Tips Memahami Perilaku Konsumen dan Kuasai Pasar dari Para CEO Startup D2C
Empat perempuan CEO startup berbagi informasi tentang tips memahami perilaku konsumen (Sumber: East Ventures)