Dusner Karya MM Kine Klub UMY Raih Juara 1 dalam Festival Film Pendek Berbahasa Daerah 2022

Rahmat Jiwandono
Senin 31 Oktober 2022, 13:32 WIB
Poster film Dusner/MM Kine Klub UMY

Poster film Dusner/MM Kine Klub UMY

Techverse.asia - Sebuah karya film pendek yang berjudul “Dusner” berhasil meraih juara 1 dalam Festival Film Pendek Berbahasa Daerah tahun 2022. Film pendek karya Unit Kegiatan Mahasiswa Muhammadiyah Multimedia Kine Klub Universitas Muhammadiyah Yogayakarta (UKM MM Kine Klub UMY) ini meraih penghargaannya dalam ajang festival yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud-ristek). Penghargaan tersebut diumumkan pada Jum’at (28/10) yang lalu.

Produser film “Dusner”, Umar Al Jufri menyampaikan bahwa keberhasilan yang diraih ini sebanding dengan usaha yang telah dilakukan oleh ia dan timnya. Di setiap pembuatan film mereka pasti memiliki target juara.

“Di film “Dusner” ini kami juga menargetkan untuk menjadi juara 1. Dan kami bersyukur akhirnya target tersebut bisa tercapai, karena hasil tersebut sesuai dengan usaha dan perjuangan yang telah kami lakukan, baik dari proses pra-produksi hingga pasca-produksi,” ujar Umar saat dihubungi pada Senin (31/10/2022). 

Baca Juga: Liam Hemsworth Akan Gantikan Henry Cavill Sebagai Geralt of Trivia, Dalam Season Terbaru Serial The Witcher

Kompetisi Festival Film Pendek Berbahasa Daerah 2022 ini diikuti oleh ratusan peserta, baik dari kategori SMA/SMK/Sederajat maupun kategori mahasiswa/umum. Menurut Umar, dalam proses pembuatan film ini, ia dan timnya turut menemui beberapa kendala seperti pemilihan aktor, penerjemahan naskah, dan set up lokasi.

“Karena dalam film ini kami mengusung tentang penyelamatan bahasa daerah Papua maka kami agak kesulitan mencari aktor yang asli dari Papua juga penerjemahan naskah. Karena yang kami inginkan adalah tidak memakai bahasa Papua yang di EYD-kan tapi bahasa asli dari beberapa suku di daerah Papua. Selain itu, pemilihan lokasi juga menjadi kendala karena kami memerlukan setting hutan yang seperti di Papua sekaligus pembuatan rumah honai. Namun, akhirnya kendala tersebut bisa teratasi berkat bantuan teman-teman komunitas dari Papua yang turut membantu dalam mengarahkan dan memberi saran dalam proses pembuatan film ini,” paparnya.

Meskipun menemui kendala, Yusuf Hayy, selaku sutradara film “Dusner” ini mengatakan jika proses pembuatan film ini tidak memakan waktu lama karena hanya memakan waktu satu setengah bulan.

“Proses pembuatan film keseluruhan memakan waktu 1,5 bulan, dimana pre-production meeting menghabiskan waktu 3 minggu, sedangkan untuk proses produksi hanya memakan waktu 3 hari, dan terakhir di pasca-produksi memakan waktu 1 bulan,” ungkapnya.

Terdapat sekitar 30 orang kru yang ikut terlibat dalam proses pembuatan film “Dusner” ini. Menurut Yusuf, pemilihan bahasa daerah “Dusner” dari Papua yang diangkat dalam film ini datang dari keresahan ia dan timnya atas banyaknya bahasa daerah yang mulai punah di Indonesia.

“Pengusungan ide bahasa “Dusner” untuk diangkat sebagai film sebenarnya berawal dari riset tim kami yang menemukan bahwa banyak bahasa daerah di Indonesia sudah mulai punah apalagi bahasa daerah di bagian Timur termasuk salah satunya bahasa “Dusner” ini, dari situ akhirnya kami mencoba mengangkat bahasa tersebut ke dalam film pendek “Dusner” ini,” terangnya. 

Baca Juga: Waduh, Main Game Membuat Anak Jadi Rasis? Ini Kata Peneliti

Ia juga menambahkan bahwa alasan lain di balik pemilihan bahasa daerah “Dusner” ini karena MM Kine Klub ingin mencoba tantangan baru dengan memakai bahasa yang mungkin banyak orang awam tidak tahu. Di samping karena keresahannya atas punahnya bahasa “Dusner” ini, pihaknya juga ingin menantang diri MM Kine Klub untuk keluar dari zona nyaman, karena biasanya setiap pembuatan film kami sudah sering menggunakan Bahasa Jawa.

 “Untuk itu, dalam film ini kami ingin memakai bahasa baru tersebut yang mungkin banyak orang awam tidak ketahui sebagai bahasa utama dalam film yang kami buat,” tambanya.

Adapun cerita yang diangkat dalam film ini adalah sebuah realita yang seringkali diabaikan masyarakat terkait punahnya bahasa daerah. Film ini dimaksudkan sebagai sindiran untuk masyarakat millennial yang seringkali abai terhadap bahasa daerahnya sendiri. Oleh karena itu, Yusuf berharap dengan adanya film “Dusner” ini membuka mata masyarakat terkhusus anak muda untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno06 Mei 2024, 18:07 WIB

Cara Mematikan dan Menghapus Riwayat Tontonan Youtube

Google berjanji jika pengguna mematikan riwayat tontonan, halaman Youtube mereka akan menjadi lebih sederhana dan bersih.
Ilustrasi Youtube (Sumber: unsplash)
Techno06 Mei 2024, 17:43 WIB

Realme C65 Hadirkan Fitur Air Gesture Pertama di Segmennya

Berselancar di media sosial populer hingga menjawab atau mengakhiri panggilan tanpa sentuh layaknya pada smartphone flagship.
Realme C65 punya fitur Air Gesture. (Sumber: Realme)
Techno06 Mei 2024, 17:31 WIB

Bumble Rilis Opening Move: Bantu Pengguna Perempuan untuk Otomatisasi Obrolan Pembuka

Fitur ini menghilangkan tekanan pada perempuan untuk menyampaikan pesan baru setiap kali match dengan pengguna lainnya.
Bumble merupakan aplikasi kencan untuk menemukan pasangan. (Sumber: Bumble)
Techno06 Mei 2024, 17:14 WIB

Google Pixel 9 Dilaporkan Bakal Memiliki 3 Ukuran dan Fitur SOS Satelit Darurat

Masih belum jelas kapan perilisan perangkat Google Pixel 9 ini.
Bocoran desain Google Pixel 9. (Sumber: onleaks)
Automotive06 Mei 2024, 16:56 WIB

Solar Gard Punya 2 Jenis Kaca Film yang Cocok untuk Mobil Listrik

Ini merupakan upaya perusahaan untuk mendukung mobilitas yang berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan.
Ilustrasi kaca film mobil listrik. (Sumber: istockphoto)
Automotive06 Mei 2024, 15:08 WIB

Yamaha FreeGo 125 Tawarkan 3 Warna Anyar, Tampil Lebih Sporty

Compact scooter Yamaha FreeGo 125 tampil gagah dengan pilihan warna baru.
Yamaha FreeGo 125CC hadir dalam warna warni baru. (Sumber: Yamaha)
Startup06 Mei 2024, 14:24 WIB

Living Lab Ventures Luncurkan Launchpad, Bantu Startup Global Ekspansi Pasar ke Indonesia

Gerbang utama bagi para startup global guna ekspansi pasar di Indonesia.
Living Lab Ventures.
Hobby06 Mei 2024, 13:46 WIB

Review Civil War: Perjalanan Jurnalis Foto ke Gedung Putih dalam Situasi Perang Saudara

Film ini memakai sudut pandang jurnalis guna memberikan netralitas akan situasi politik yang utopis di AS.
Civil War.
Lifestyle06 Mei 2024, 12:42 WIB

MILO NutriActiv: Minuman Baru dari Nestlé, Susu Cokelat dengan Multigrain

MILO NutriActiv yang hadir dengan dua varian rasa yaitu Choco Cereal dan Choco Banana
MILO NutriActiv varian Choco Banana Multigrain (Sumber: Milo)
Lifestyle06 Mei 2024, 12:17 WIB

5 Tahun ke Depan, Jualan Masker Rambut Masih Banjir Cuan

Produk hair mask yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami akan lebih diminati konsumen
(ilustrasi) menggunakan hair mask (Sumber: freepik)