Pulang Nonton Konser Bukan Bahagia Tapi Malah Merasa Hampa? Begini Cara Mengatasinya

Uli Febriarni
Jumat 22 Maret 2024, 17:31 WIB
(ilustrasi) menonton konser Nadin Amizah (Sumber: detik.com)

(ilustrasi) menonton konser Nadin Amizah (Sumber: detik.com)

Menonton konser dianggap menjadi salah satu hiburan dan sesi melepas penat dari aktivitas, sekaligus melihat idola dari dekat.

Namun, bukannya bahagia dan pikiran semakin jernih, tidak sedikit penonton konser atau penggemar yang mengalami guncangan psikologis, sedih atau merasa hampa, setelah konser berakhir.

Pakar Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), Atika Dian Ariana, menjelaskan bahwa peristiwa itu disebut dengan post concert depression (PCD).

PCD merupakan bentuk dari luapan emosi yang terasa secara melankolis dan menimbulkan kesedihan yang mendalami seusai konser.

"Perlu digarisbawahi perasaan tersebut secara diagnosis bukanlah tergolong gangguan mental. Hal ini bukanlah hal remeh dan harus mendapat perhatian dengan baik, karena akan berdampak pada keberlangsungan hidup sehari-hari," tuturnya, seperti di halaman universitas, dikutip Jumat (22/3/2024).

Baca Juga: Mitsubishi L100 EV Disulap Menjadi Minimarket Lawson, Terkecil dan Pertama di Dunia

Baca Juga: ShopeeFood Punya Layanan Pickup, Begini Cara Ambil Pesanan Jajanmu Tanpa Antre

menonton konser One OK Rock (sumber: @oneokrockofficial)

Atika menerangkan, post concert depression dapat terjadi karena adanya ekspektasi yang luar biasa yang terbentuk sebelum konser berlangsung. Umumnya, mereka sebagai penonton dan penggemar memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap konser tersebut dan merencanakan hal bahagia selama konser tersebut berlangsung.

Luapan emosi dan perasaan bahagia terluapkan saat konser, ditambah ekspektasi tinggi yang mereka bentuk sebelum konser terbayar dengan lunas. Namun, luapan emosi tersebut menjadi faktor pemicu terjadinya post concert depression pada penonton dan penggemar.

Baca Juga: Tiket.com Hadirkan Fitur Hotel Reschedule dan Refund, Bisa Ubah dan Batalkan Pesanan

Baca Juga: Lebaran 2024 Bertabur Diskon dari tiket.com

"Rasa bahagia yang dirasakan tidak dapat diungkapkan, terutama konser tersebut merupakan hal yang dinanti sejak lama. Namun, setelah konser itu berakhir mereka mengalami perubahan suasana yang ekstrem. Mereka harus kembali pada aktivitas sehari-hari yang tak seindah saat konser itu berlangsung," imbuhnya.

menonton konser Blackpink (sumber: Antara)

Ia menambahkan, faktor lainnya yang dapat memicu terjadinya post concert depression yakni kehidupan pasca-pandemi yang terjadi tiga tahun yang lalu. Masa pandemi menyebabkan mobilitas kehidupan terbatas, terutama menonton konser. Konser tersebut menjadi momen yang paling dinanti setelah kehidupan pasca pandemi.

Baca Juga: Ada Satu Fitur Dihapus dari HyperOS

Atika menyebut, salah satu gejala yang nampak pada orang dengan post concert depression adalah pikiran negatif, perasaan sedih yang mendalam, dan susah move on dari suasana konser.

"Susah move on itu menyebabkan rasa ingin kembali lagi pada konser tersebut. Bahkan, beberapa penggemar yang mengalami susah move on ini rela mengikuti tur di negara lainnya, untuk merasakan vibes yang sama," lanjut dia.

"Terkadang, ditambah adanya rasa kecemasan atau anxiety bahwa konser tersebut tidak dapat terulang kembali di dalam hidupnya," imbuhnya.

Bukan hanya itu, mereka akan memiliki kecenderungan untuk mengulang-ulang tayangan konser melalui ponsel, dan menceritakan momen bahagia secara terus-menerus.

Gejala tersebut merupakan hal yang tidak baik, karena akan menimbulkan perasaaan tiada hal yang penting selain konser tersebut.

Baca Juga: Xiaomi SU7 Memulai Pengiriman Pertama ke Konsumen pada Bulan Ini

menonton konser Taylor Swift (sumber: @taylorswift)

Menurut dia, penanganan orang dengan post concert depression sama dengan penanganan kasus depresi. Salah satunya, berinteraksi dengan orang sekitar di lingkungan kita. Hal itu membantu orang tersebut untuk kembali pada kehidupan nyatanya.

Baca Juga: Honda Gandeng Brand Fesyen Lokal CRSL, Ubah Tampilan New Honda Stylo 160

Tak lupa, Atika mengimbau untuk membentuk pola hidup yang sehat. Misalnya, mulai mengatur jadwal istirahat, pola makan, dan pikiran. Selain itu merancang aktivitas perlu dilakukan untuk meningkatkan sense atas kehidupan yang nyata.

Pada prinsipnya, seluruh yang terjadi pada kehidupan kita sifatnya come and go (datang dan pergi), kata dia. Hal itu bisa datang kapanpun dan juga bisa pergi kapanpun.

Namun perlu diingat bahwa hidup tidaklah stagnan. Hidup harus dijalankan kembali dan terus melangkah, sekaligus membuat langkah selanjutnya yang harus dilakukan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle04 Mei 2024, 14:41 WIB

Cuaca Terik Begini Kurangi Minum Kopi, Berikut Penjelasan Pakar

Kopi dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
(ilustrasi) es kopi (Sumber: freepik)
Lifestyle04 Mei 2024, 14:27 WIB

Stüssy x Levi's Berkolaborasi, Hadirkan 4 Produk Koleksi Terbatas

Produk dalam koleksi ini terdiri dari leather jacket (jaket kulit), jaket crispy rinse trucker, celana crispy rinse jean, dan leather belt (ikat pinggang kulit).
Salah satu koleksi Capsule Collectiom kolaborasi Stussy x Levi's (Sumber: Stussy)
Techno04 Mei 2024, 14:09 WIB

Konsultan IT Phincon Meluncurkan Phincon Academy, Berikut Kelas yang Bisa Kamu Ikuti

Konsultan IT Phincon Meluncurkan Phincon Academy, Berikut Kelas yang Bisa Kamu Ikuti
Ruang kelas di Phincon Academy (Sumber: Phincon Academy)
Techno04 Mei 2024, 12:35 WIB

Berdayakan Perempuan dalam Bisnis, Kembali Membuat Evermos Menyabet Penghargaan Bergengsi

Program-program Evermos dinilai mendukung kemandirian ekonomi, terutama untuk perempuan yang tinggal di daerah minim lapangan pekerjaan.
Evermos meraih posisi Gold untuk kategori Women Empowerment di The Global CSR & ESG Summit and Awards 2024™ (Sumber: Evermos)
Techno04 Mei 2024, 12:20 WIB

Logitech G Merayakan 1 Dekade Mouse Gaming G502

Logitech G pertama kali mengumumkan G502 sejak 2014.
Logitech G502 X Plus. (Sumber: Logitech)
Techno04 Mei 2024, 11:35 WIB

Vivo T3 5G Resmi Dipasarkan di India, Begini Spesifikasi Lengkapnya

Vivo T3 5G mengusung chipset MediaTek Dimensity 7200.
Vivo T3 5G dirilis di India. (Sumber: Vivo)
Techno04 Mei 2024, 11:16 WIB

Ini 4 Pembaruan Stiker Instagram dari Meta

Pembaruan yang dimaksud antara lain menyembunyikan stories sampai membuat stiker dari foto di Instagram.
Penambahan Music di fitur stiker Add Yours (Sumber: Meta)
Techno04 Mei 2024, 10:28 WIB

Meski Kita Memblokir Akun Tertentu, X Tetap Menampilkan Balasan Akun Tersebut di Kolom Komentar

Sebelumnya, pengguna dapat memblokir seseorang di X dan tetap membalas postingannya. Orang yang diblokir tidak akan dapat melihat balasan itu, atau mengetahui orang yang memblokirnya sedang berinteraksi dengan postingan mereka.
logo X (Sumber: X)
Techno03 Mei 2024, 21:19 WIB

Meski Toko Online Menjamur, Orang Indonesia Masih Lebih Suka Belanja Offline

Perasaan bahwa 'melihat langsung produk sebelum membelinya' adalah suatu keharusan.
Konsumen di Indonesia masih belum bisa berhenti belanja offline (Sumber: freepik)
Techno03 Mei 2024, 20:11 WIB

Pemblokiran Gim Online Masih Membutuhkan Kajian Mendalam

Keputusan pemerintah untuk memblokir sebuah gim online perlu mempertimbangkan ekosistem yang terdampak.
Orang tua diminta pantau rating gim anak (Sumber: freepik)